Kita bukan tidak ditakdirkan untuk bersatu, dibandingkan kalimat itu kayaknya gue sama lo lebih senang menggunakan kata 'belum'. Ya, baik gue dan lo diberi kesempatan untuk saling memperbaiki diri terlebih dahulu.
INSIDE YOU
...
Memang benar dan tidak dapat disangkal bahwa waktu akan berjalan lambat bila kita menunggunya dan terasa begitu cepat di saat kita menikmatinya. Sama halnya seperti Atha yang menikmati waktu beberapa bulan terakhir hingga pada akhirnya murid tingkat akhir menyelesaikan ujian penentuan kelulusan dan mengadakan pesta yang paling ditunggu oleh setiap angkatan.
"Gugup lo hah?"
Sebuah telapak tangan mendarat di bahu Atha dengan kuat berhasil membuat pemilik tubuh itu kontan menoleh seketika, memerhatikan orang yang seenak jidat mengagetkannya seketika.
Gabriel tersenyum meremehkan, dengan tuxedo dan kemeja cokelatnya itu memerhatikan arah panggung yang menampilkan beberapa pertunjukkan seni sebagai acara penghibur.
"Gue enggak nyangka, lo mau isi acara sukarela untuk perpisahan ini."
"Sialan," umpat Atha tertawa pelan, setengah dipukulnya samping perut sahabatnya itu dengan pelan berhasil dihindar oleh Gabriel dengan cepat. "Gue enggak mata duitan sampai kayak gitu."
"Cukup dimengerti," Gabriel mengangguk paham, disambarnya gitar akustik yang bersandar di tiang koridor lapangan, mengecek senar. "Seandainya gue tahu tujuan lo untuk apa pasti udah gue kasih pekerjaan lebih. Tapi yah... emang bukan rejeki."
"Gaji dari lo udah cukup," ucap Atha, mengembus napas panjang berusaha mungkin menikmati acara pesta perpisahan. Dari deretan tempat duduk yang beratapkan tenda berwarna soft blue itu tampak Netha berbicara penuh semangat kepada Resa, mata berbinar, tingkah lakunya yang selalu di luar dugaan.
Sungguh kadang Atha jauh lebih mengernyitkan dahi saat memerhatikan tingkah absurd Netha bila dibandingkan saat mempelajari matematika di kelas. "Lagian Bang Revan juga dukung gue, setidaknya sedikit jauh lebih mudah sekarang."
"Ĺo sama Netha masih agak jauhan?" tanya Gabriel hati-hati.
Atha mengangguk pelan, tersenyum samar. Dikeluarkannya buku milik seseorang yang sempat diberikan secara diam-diam ketika gotong royong kelas sebelum ujian akhir dilaksanakan. Buku dari Netha hm?
Bukan buku tulis, novel, komik ataupun pelajaran melainkan buku yang berisi karikatur milik cewek itu. Gambar-gambarnya yang begitu rapi, ilustrasi tentang perasaan cewek itu tentang dirinya di setiap hari, bersamaan dengan tanggal dan bulan yang tertera.
02月01日
Wush! Wush!
KAMU SEDANG MEMBACA
Inside You
Teen Fiction"Coba Atha tebak, apa yang jauh di mata tapi dekat di hati?" "Usus." "ATHAA!" ___ Begitulah Atha di mata Netha. Serius, dingin dan kaku. Jika Netha selalu mengejar Atha, maka Atha selalu mengejar uang. Jika Netha selalu mencintai kehadiran Atha...