You & Me / Her!? (COMPLETE)

Bab 1 - Awful Morning

12 TAHUN KEMUDIAN

Ting....Tong....

Rose tidak pernah terlambat untuk mengajak Chanyeol berangkat ke sekolah bersamanya. Pagi itu tepat pukul 06.30, Rose sudah berdiri di depan pintu apartemen kediaman Park, kediaman yang memiliki marga yang sama dengan marganya. 

Kadang Rose merasa lucu karena marganya dan Chanyeol sama, dan berpikir kalau itu mungkin tanda kalau mereka memang ditakdirkan untuk bersama. Selama hampir sepuluh menit tidak ada jawaban, jadi Rose putuskan untuk menekan bel pintu lagi.

Ting....Tong....

Jika ibu Chanyeol, bibi Chaeryeong ada. Maka tidak sampai dua menit, pintunya pasti akan terbuka. Tapi sejak dua hari yang lalu bibi Chaeryeong dan ibu Rose memutuskan untuk berlibur ke New York karena ibu Rose akan memamerkan rancangannya di New York Fashion Week, jadi terpaksa Rose harus bersabar menunggu Chanyeol yang setiap hari terlambat jika tidak dibangunkan oleh ibunya atau Rose.

"Ini sudah tiga hari dan dia masih saja seperti ini," gerutu Rose sendiri. Mulai melihat jam tangannya karena jika dalam lima belas menit Chanyeol tidak membuka pintunya, mereka akan terlambat ke sekolah. "Park Chanyeol ~! Cepat bangun! Kita bisa-" saat Rose baru saja akan mengetuk pintu, akhirnya ia sadar kalau pintu apartemen Chanyeol tidak dikunci dari dalam. "Tidak dikunci?" Rose masuk begitu saja.

Apartemen kediaman Park miliki paman Jisoo dan bibi Chaeryeong, orang tua Chanyeol adalah kebalikan dari apartemen kediaman Park milik ayah dan ibu Rose. Orang tua Chanyeol sangat menyukai segala hal yang simple, jadi desain interiornya pun dibuat mengikuti trend apartemen yang ada saat ini. Warna hitam, abu-abu, putih dan cream sangat kental di rumah Chanyeol.

Sejak kecil sampai sekarang tempat itu tidak berubah, dan begitu juga dengan kamar Chanyeol yang ada di sudut paling kanan dari pintu masuk, bersebrangan dengan kamar orang tuanya. Chanyeol sangat suka kamar itu karena jendela yang ada disudut kamarnya terbuka pada kedua sisinya jadi memberikan Chanyeol pemandangan kota yang lebih luas. Jika Chanyeol tidak menyukai air, maka Rose tidak menyukai ketinggian. Kadang berlama-lama dikamar Chanyeol bukanlah ide bagu untuk Rose.

Saat pesta peresmian butik gaun pengantin milik ibu Rose, ia pernah hampir jatuh dari tangga lantai tiga karena berlari-lari, jika tidak ada Chanyeol yang menolongnya saat itu ia mungkin tidak akan hidup sampai hari ini. 

Pintu kamar Chanyeol terbuka, tidak biasanya pikir Rose. Chanyeol selalu berisik mengenai privasi dan sejenisnya. "Chanyeol-ah~?" Rose memanggil, seraya mengintip ke dalam kamar Chanyeol.

Bau tidak sedap dapat Rose cium dari dalam kamar, kamar Chanyeol yang gelap langsung Rose buat terang dengan menyalakan lampu yang skalarnya ada didinding sebelah kiri dekat pintu masuk.

Rose menemukan Chanyeol tertidur dalam posisi yang salah di tempat tidurnya, bahkan Chanyeol masih memakai sepatu. Bau alkohol dan asap rokok sangat menyengat dari jaket kulit hitam yang dipakai Chanyeol. Rose meletakan tas sekolahnya sembarangan, ia segera menghampiri Chanyeol dengan kesal. "

Chanyeol-ah? Chanyeol-ah?" Rose berusaha memanggil Chanyeol yang tertidur pulas. "Sebenarnya apa yang kau lakukan semalam? Kenapa kau kacau balau seperti ini lagi?" sambil menggeutu Rose, membuka sepatu dan kaus kaki Chanyeol, kemudian berusaha mengangkat kaki panjang Chanyeol yang tidak berada diatas tempat tidur.

Chanyeol masih tidur dengan pulas, tanpa menyadari kedatangan Rose. Bahkan dengkurannya semakin keras ketika tubuhnya sudah dalam posisi yang benar diatas tempat tidur. Ini bukan pertama kalinya Rose melihat Chanyeol mabuk dan pulang malam.

Belum lama ini Chanyeol mengetahui kalau ternyata ayahnya memiliki istri simpanan yang dinikahinya di Jeju dan sudah memiliki dua orang anak kembar laki-laki. Itu adalah pukulan berat bagi Chanyeol yang sangat mengagumi sosok ayahnya sejak kecil. Tapi bukan itu yang benar-benar membuat Chanyeol jadi seperti ini, melainkan sikap ibunya yang bersikap seakan tidak terjadi apa-apa dan terus menjalani hidup seperti biasa.

"Bibi Chaeryeong tidak akan suka jika kau terus seperti ini." Rose memperingatkan, kali ini berusaha membuka jaket Chanyeol.

"Dia sudah tidak peduli padaku," ucap suara serak Chanyeol.

"Eh? Kau sudah sadar?" Rose segera mencari wajah Chanyeol yang ia benamkan di bantal.

"Tolong, ambilkan aku air" pintanya.

Rose mendesah pasrah, kemudian segera beranjak dari tempat tidur Chanyeol, "Ya~ ya~ aku adalah pelayan setia Park Chanyeol" kata Rose seraya berjalan keluar dari kamar Chanyeol.

"Aku minta tolong. Bukan menyuruhmu!" balas Chanyeol tidak mau merasa bersalah.

"Kau ini berisik sekali." Rose sudah kembali dan membawa segelas air digelas besar untuk Chanyeol. Saat mendekat pada Chanyeol yang sudah berusaha bangkit, Rose dapat mencium bau alkohol yang sangat kuat dari mulut Chanyeol. "Wow~ kau minum berapa botol?" keluh Rose.

Chanyeol segera meneguk airnya, dalam sekali tegukan. "Segar sekali" syukurnya. "Aku tidak tahu tapi Jooheon dan Sungjae membuatku banyak minum." ujar Chanyeol tidak yakin.

Rose menghela nafas pasrah. "Mereka tidak bisa diharapkan. Apa kau akan bolos lagi hari ini?" tanya Rose perhatian.

Chanyeol terlihat pusing dan lelah. "Aku sudah tidak masuk tiga hari, kalau Yoo-seam mengadu pada ibuku, akan terjadi masalah besar." Gumam Chanyeol malas.

"Kalau begitu aku tunggu di ruang tamu..." baru saja Rose akan bangkit, tangan Chanyeol menahannya. Rose segera menoleh padanya.

"Maafkan, aku membuatmu khawatir" sesalnya. Walaupun sering bersikap seenaknya Chanyeol selalu memperlakukan Rose dengan baik sejak dulu sampai sekarang.

"Ini bukan yang pertama," Rose mendekat pada Chanyeol, bermaksud mengecup bibir Chanyeol tapi Chanyeol menghindar terang-terangan. Hal itu cukup membuat Rose terkejut.

"Mulutku bau alkohol" Chanyeol mengingatkan.

"Benar juga." Rose menyetujui berusaha tersenyum, dan beralih mengecup pipi kanan Chanyeol, lalu pergi meninggalkan kamar Chanyeol.

continued....

semoga pada suka^^

ditunggu kritik, saran & votenya^^