Bab 3 - Cheating?

2.7K 252 22
                                    

Ini adalah tahun ketiga Rose dan seharusnya ia sudah tidak diizinkan mengikuti kegiatan klub lagi, tapi Rose selalu mencuri kesempatan untuk bisa berenang di kolam renang sekolah saat jam sekolah berakhir. Sebenarnya ia sendiri sudah tidak sering melakukannya tapi karena ia menunggu Jihyo menyelesaikan kelas tambahannya jadi, untuk sekali ini Rose berenang lagi di kolam renang sekolah.

Hari ini tidak ada kegiatan klub karena sudah hampir musim dingin, jadi Rose bebas menggunakan kolam renangnya sendirian. Walaupun airnya sudah mulai terasa dingin, tapi Rose tetap menikmatinya. Berada didalam air selalu membuat perasaannya lebih baik, ditambah lagi karena akhir-akhir ini ia selalu mengkhawatirkan Chanyeol. Rose masih bingung harus bersikap seperti apa pada Chanyeol, ia ingin sekali membuat perasaan Chanyeol lebih baik, tapi untuk beberapa alasan Rose merasa Chanyeol memang sedikit menjaga jarak dengannya.

Sejak berusia enam tahun hanya Rose yang selalu berada disisi Chanyeol, baik itu disaat sedih maupun senang. Rose ingin hal itu terus seperti itu, Rose tidak ingin menjauh dari Chanyeol ataupun sebaliknya. Rose tidak boleh diam saja dan harus melakukan sesuatu agar Chanyeol merasa lebih baik. Ketika akan berbalik arah didalam air, ditengah jalan tiba-tiba saja ada benda yang melayang ke dalam air, tepat kearah Rose.

PLUNG....

Benda itu tenggelam kedalam air, Rose segera berhenti dan mendongak mencari darimana arah benda itu melayang.

"Hahaha...." tawa Jimin dari sisi kolam renang, tempat Rose menyimpan tasnya. "...kalau kau ingin masuk angin kenapa tidak berdiri didepan lemari es saja seharian?" serunya masih tertawa puas. Itu bukan pertama kalinya Jimin menjahili Rose saat sedang berenang, itu bahkan sudah menjadi kebiasaannya dan sampai sekarang Rose masih tidak tahu alasannya.

"Sekarang apa lagi maunya" gumam Rose, melanjutkan berenangnya untuk kembali ke sisi kolam renang. Kali ini Jimin sudah berdiri lebih dekat dan mengulurkan tangannya untuk membantu Rose keluar dari kolam.

Rose mengusap dulu wajahnya yang basah saat mendongak pada Jimin, belum bermaksud menerima pertolongan Jimin itu. "Kau tidak takut aku menarikmu ke dalam kolam?" tanya Rose.

Jimin tersenyum lebar, "Aku bertaruh kau tidak akan bisa melakukannya." Jimin sangat percaya diri.

Rose tersenyum jahil, kemudian menerima uluran tangan Jimin itu, dan ia benar-benar berusaha menarik Jimin agar jatuh ke dalam Kolam, tapi itu tidak berhasil karena Jimin adalah seorang atlit tinju yang tidak pernah berhasil dikalahkan Jooheon yang bahkan badannya lebih besar darinya. Genggaman tangan Jimin lebih kuat dan malah berhasil menarik Rose keluar dari kolam renang dengan mudah.

"Aku sudah bilang kau tidak akan bisa melakukannya" kata Jimin lagi, merasa menang kali ini.

"Ok...ok...aku kalah." Rose menginjakan kakinya di tepi kolam renang, dibantu Jimin.

Jimin memperhatikan Rose dengan teliti, dari atas sampai bawah, terlihat cukup kecewa melihat Rose memakai pakaian renang sejenis surf suit tapi terbuka dibagian lengannya.

"Kau lihat apa?" heran Rose yang sedang mengeringkan rambut coklat panjangnya.

"Apa kau tidak bosan memakai pakaian renang yang tidak seksi?" tanya Jimin polos seraya menggelengkan kepala dan mengerutkan keningnya.

Kali ini Rose membalas jimin dengan melembarkan botol minumannya tepat ke perut Jimin.

"Ah-" pekik Jimin berhasil menangkapnya, tapi botol itu sudah mengenai perutnya duluan.

"Cerewet" gerutu Rose, meninggalkan Jimin begitu saja, menuju ruang ganti untuk mandi dan ganti baju lagi.

"Aku tidak akan memberikan makan gratis untuk pesta perpisahan Namjoon-hyung besok malam," seru Jimin, masih mengusap-usap perutnya.

"Aku tidak peduli" balas Rose yang suaranya menggema didalam kamar mandi.

"Berhenti bertengkar dengannya." Namjoon sudah ada dibelakang Jimin.

"H-hyung?! Kau mengaggetkanku" Jimin tergagap.

"Rose masih didalam?" tanya Namjoon.

"Ya, dia baru saja keluar dari kolam renang."

Namjoon mengangguk mengerti, tapi ekspresi wajahnya terlihat khawatir.

"Apa terjadi sesuatu, hyung?" tanya Jimin.

Namjoon menggelengkan kepalanya, "Tidak ada." Kemudian ia memegang pundak Jimin. "Sebentar lagi aku akan pergi. Kau harus menjaganya untukku" kata Namjoon terdengar perhatian.

"Eh~ hyung, kenapa kau mengucapkan salam perpisahan sekarang?, pestanyakan besok" keluh Jimin, heran.

Namjoon segera tertawa aneh, "Kau benar. Kurasa aku terlalu banyak memikirkan Rose. Aku takut sekali dia tidak akan bisa berbuat apa-apa tanpaku." Ujar Namjoon.

"Tumben sekali kau khawatir seperti itu, bukankah masih ada Chanyeol?" Jimin semakin heran.

Saat mendengar nama Chanyeol, wajah Namjoon sesaat terlihat aneh saat Jimin memperhatikannya.

"Apa terjadi sesuatu antara kau dan Chanyeol?" Jimin menduga.

"Tidak. Tidak ada" Namjoon meyakinkan. "Katakan pada Rose, nanti malam aku akan ke rumahnya." Namjoon datang dan pergi begitu saja.

Jimin masih memperhatikan Namjoon berjalan menjauh. "Kenapa harus aku yang menyampaikannya? Memangnya dia tidak punya hanphone?" gumam Jimin. "Apa karena mau pergi jauh, Namjoon-hyung jadi aneh?" Jimin bicara sendiri dan malah semakin bingung.

* * *

Kelas tambahan Jihyo sudah selesai, ia mengikuti kelas tambahan bukan karena ia murid yang tidak pintar tapi Jihyo sempat izin tidak sekolah selama dua bulan, karena ia mengalami kecelakaan dan mengalami luka pada tangan dan kakinya. Walaupun tidak parah tapi dokter menyarankan Jihyo untuk banyak istirahat.

"Kenapa kau tidak menghubungiku?" tanya suara serak dan berat yang sangat dirindukan Jihyo itu.

"Akukan sudah bilang aku bisa sendiri, kau tidak perlu terlalu mencemaskanku" Jihyo yang tadi masih sibuk membereskan isi tasnya, sekarang menoleh menatap Chanyeol yang berdiri dibelakangnya.

"Aku merindukanmu" kata Chanyeol, perlahan mendekat pada Jihyo lalu memeluknya lembut.

Jihyo segera menarik diri dari Chanyeol. "Jangan berbuat bodoh, Chan-ah" kata Jihyo sedih. "Dia gadis yang baik. Aku tidak ingin menyakiti perasaan Rose, kalau sampai melihat kita." Jihyo menambahkan, menatap mata Chanyeol yang sama sedihnya.


continued....

semoga pada suka^^

ditunggu kritik, saran & votenya^^

You & Me / Her!? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang