***
Menangis.
Sesak.
Menyesal.
Itulah yang terjadi dengan nya sekarang, Daney. Seorang gadis cantik ini hanya bisa duduk di samping kasur sambil memandang sebuah foto yang ia pegang. Foto saat dia dengan sang kekasihnya. Mungkin di pikirannya hanya ada kata menyesal. Tetapi semua itu tidak berfungsi lagi sekarang.
Walaupun bulan telah berganti. Tetap saja gadis itu bersikeras untuk menunggu sang kekasihnya itu datang. Karena lelaki itu telah berkata, “Tunggu aku nanti. Aku akan segera pulang. I promise.” Hanya itu kata kata yang sedang ada di pikiran Daney.
*Flashback On*
DANEY’S POV
Aku masih tak percaya dengan apa yang ada di depan kaca ini. Bagaimana tidak, hari ini aku terlihat sangat cantik mengenakan gaun putih yang beberapa hari lalu di belikan oleh Zayn. Tidak. Aku tidak memintanya, malah sebaliknya. Dialah yang memohon mohon untukku memakai gaun ini.
Padahal aku tidak menyukai tipe gaun seperti ini. terlalu terbuka menurutku. Aku bukan tipe wanita yang suka pergi ke salon setiap minggunya, shopping menghabiskan uang hanya karena membeli gaun gaun mahal, atau menggunakan high heels. Aku sangat anti dengan semua itu.
Aku yang tadinya hanya berdiam diri di kamar. Membaca novel, mendengarkan music, atau apapun yang berbau tomboy. Tapi sekarang? aku harus meninggalkan itu semua. Kenapa? Karena aku adalah seorang pacar dari Zayn Malik sekarang.
Cowok yang sangat di gemari wanita di belahan dunia ini, melarangku untuk melakukan kebiasaanku—yang menurutnya tidak pantas untuk seorang wanita sepertiku. Pertamanya aku tidak setuju dengan semua itu. Tapi entah kenapa aku malah mengikuti omongannya itu.
Mungkin ini yang dinamakan cinta. Kita akan berbuat apa saja—mau itu yang kita senangi atau tidak-- Tapi kita pasti akan mengikutinya. Inilah yang sedang aku rasakan. Walaupun aku tidak menyukai hal hal seperti itu. Tapi aku harus mulai merubah sikapku ini.
Tok! Tok! Tok!
Seseorang membuyarkan lamunanku. Aku membalikkan badanku untuk melihat siapa yang datang. Terlihat jelas di sana terdapat lelaki yang sedari tadi aku lamunkan. Dia sedang menyender kan tubuhnya di dinding sambil melipat kedua tangannya di dada.
Lelaki yang mengenakan tuxedo itu terlihat sangat tampan. Itulah penyebabnya aku menyukai lelaki itu.
“Kau sudah siap, princess?” tanyanya sambil mengedipkan sebelah matanya. I’m blushing. Aku tertawa kecil. Lalu berjalan kearahnya. Dia sempat melihatku dari bawah sampai atas. Lalu beberapa detik kemudia dia tersenyum.
“You’re so beautiful tonight, princess.” Ujarnya sambil menjulurkan tangannya di udara. Apa dia ingin membuatku menjadi kepiting rebus sekarang? Aku tersenyum tersipu mendengar perkataannya tadi.
Aku mengambil tangannya, “Thank you. But you too.” Lalu dia tersenyum, “Are you ready?” tanyanya. Aku menganggukkan kepalaku pelan, “I’m ready, Prince.”
Pasti kalian bertanya tanya aku dan Zayn ingin kemana bukan? Kami ingin mengunjungi Zayn’s Birthday Party. Yeah, hari ini adalah tempat dimana 21 tahun yang lalu Zayn di lahirkan. 12 Januari 2014.
Aku dipersilahkan masuk oleh Zayn, seperti layaknya putri putri kerajaan. Lalu aku duduk di mobil ferrari milik Zayn ini. Dia berlari kecil dan langsung duduk di kursi nya. Dia yang menyetir.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot(s)
Short Story[Closed Request!] "I don't have time to worry about who doesnt like me, im too busy loving the people who love me." - unknown [#11 ShortStory]