Beby masih lemah di ranjang keras rumah sakit, ini adalah dua minggu setelah dia terbaring lemah di Ruang rawat rumah sakit karena lukanya ia dirawat beberapa tulang nya retak dan lukanya belum mengering.
Tapi hari ini juga Dokternya telah mengatakan bahwa dia sudah boleh pulang. Beby masih melamun dibalik jendela bertirai panjang, hingga beberapa saat lamunannya hilang dengan datang nya Jason lengkap dengan pakaian hitam dan juga dasi berwarna merah.
Mata beby sedikit berkaca-kaca,
Terlebih Jason tampak gagah menghibur wajah beby yang masih sedikit lebam."Shania akan datang setengah jam lagi !", ucap Jason lalu berdiri didepan beby ikut melihat pemandangan diluar lantai 4 rumah sakit itu.
Beby masih datar membuat ekspresi diwajahnya, lalu menata sibakan poninya yang membuat dia semakin manis dan juga cantik. Jason lalu dengan haru segera memeluk erat wanita yang ada didepannya itu, beby membalas dengan pelukan hangat yang semakin menjadi penuh dengan senyuman bahagia.
"Thanks banyak ya Jo, kamu memang kakak idaman..!", ucap beby lalu merengek membuat Jo menggendong nya kembali duduk ke ranjang berwarna putih dengan aroma etanol itu.
Sedangkan di luar pintu shania yang melihat kejadian itu lalu mengerutkan dahinya. Lalu pelan mengetuk pintu sopan, melihat kearah mereka berdua. Padahal Jason baru beberapa detik lalu mengatakan bahwa shania akan datang setengah jam lagi. Tapi Shania memang datang lebih awal.
Shania menenteng beberapa buah kesukaan beby, lalu dengan wajah cemberut meletakan bawaannya itu. Beby hanya bisa menggeleng melihat kelakuan kekasihnya itu. Jason lalu menggerutu melihat keduanya.
"Padahal tadi dirumah ada yang bilang kalau kangen gitu deh..kok sekarang jadi cemberut gitu?", goda jason melirik sang adik tirinya. Ya sekarang mereka sudah resmi menjadi saudara tiri.
"Gak, siapa juga yang kangen dia. Udah jelek..jenong kaya toples lebaran lagi !", hina Shania dengan wajah yang ingin muntah ala ala FTV.
Beby hanya mendecak sebal lalu berjalan masih dengan terpincang-pincang menuju kearah shania. Yha setelah dokter memang telah benar-benar memutuskan untuk beby tidak boleh menari lagi karena luka kecelakaan kembali mengalami cedera gara-gara kejadian beberapa minggu lalu ketika dia di sekap dan dipaksa disiksa dengan kejam oleh Brandon.
"Seharusnya aku yang ngambek, kok jadi kamu sih?", grutu beby tidak jelas lalu memungut asal buah apel didalam kantung yang Shania bawa tadi.
"Eh, belum di cuci jorok banget si Jenong..!!", bentak Shania lalu merebut buah apel yang ada ditangan Beby.
"Pelit amat aelah..!", beby lalu merebut kembali Apel itu dari tangan shania.
"Yaudah sana makan..biar gausah sekalian pulang cepet kalau perutnya sakit !", protes Shania lalu mengeratkan kedua tangannya didepan dadanya.
"Berantem mulu, gue risih ini..!", Jason lalu menarik nafasnya panjang melihat perbuatan kedua gadis didepan sana.
"Eh, kok jadi situ sih yang sewot?", kini keduanya kompak memprotes aksi Jason.
Jason mengenakan pakaian rapi masih wangi, berbeda dengan beby yang masih saja lusuh bau obat-obatan.
"Kapan dokter memperbolehkan aku pulang?", keluh lagi suara nafas beby hingga terdengar sampai telinga Shania.
"Sabar ya, kayanya nunggu semua obat-obatan kamu ditebus baru kita pulang !", ucap shania.
Keduanya pun masih melihat satu sama lain.
"Kau masih marah ya?", tanya Shania lalu melihat beby begitu intens.
Beby langsung memalingkan wajahnya kerah langit biru nan indah diluar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bird (End)
FanficKau selalu menemaniku disaat aku dalam keadaan senang maupun sedih, dan kau pula yang menjadi tempat ku untuk menumpahkan semuanya. Bahkan terkadang sebab dari masalah itu sendiri adalah kau. Dan dengan marahnya aku hanya mementingkan diriku sendiri...