Pagi begitu hangat bagi kedua gadis, yang masih sibuk sembunyi di balik selimut tebal.
Beby mendekap shania begitu erat membuat pergerakan shania saat ini terbatas.
Shania sudah bangun, tapi dia belum dapat melihat wajah Beby karena dia memeluknya dari belakang.
Meskipun Beby sedikit lebih pendek dari pada shania tapi kali ini shania benar-benar mendapatkan kehangatan yang begitu besar.
"Beby?",tanya shania masih belum mendapat jawaban dari Beby.
Disaat yang sama shania membalik tubuhnya, masih melihat Beby memejamkan matanya begitu erat.
Shania tidak ingin membangunkan Beby yang begitu tampak kelelahan karena baru tidur pagi hari tadi.
Shania tersenyum, lalu dia ingin membuat dirinya lebih hangat. Di peluklah perut Beby, lalu pipi shania menekan bagian leher jenjang Beby.
Untuk ukuran gadis Beby memiliki leher yang begitu maskulin, sedikit jakun tidak begitu menonjol tapi memang sedikit lebih tebal dari gadis umumnya.
Shania masih menenggelamkan pelukan nya.
Memejamkan mata untuk kembali menata ulang kehangatan.
-o0o-
Jason pagi hari sudah melakukan sarapan nya. Dia duduk santai di pinggir kolam renang dengan ayahnya.
Tampak santai dibalut pakaian ringan, kaos hitam dan juga celana pendek.
Dua kopi telah tersaji sesaat setelah pelayan pergi memberikan dua gelas untuk mereka.
"Jadi kapan papa dan tante sofia?", jason meneguk kopi yang ia letakkan lagi karena ternyata masih panas.
"Kami tidak bisa menikah selain adanya restu dari putri sulungnya..?",
"Papa mau menyerah?"
Papanya menggeleng. Jason masih menata pandangan kearah kolam renang panjang di rumahnya.
"Tidak semudah itu menyerah, bahkan Kami sudah bertunangan dihadapan orang banyak..!",
"Terserah papa..",
"Bagaimana pekerjaanmu, apa kau mulai menyukainya?",kali ini papa nya melemparkan pertanyaan.
Jason masih terlihat berfikir.
"Beby bukan tipe gadis yang mudah jason taklukan pa, mungkin sedikit memberi pertolongan hingga perhatian kecil dia kan mulai menyadarinya..!",
Papanya melirik kearah anaknya.
Wajah dengan raut kental jerman indo ada disana. Diwajah putranya.
"Wah, sepertinya papa salah pertanyaan..sejak kapan aku menyukai gadis majikannya mu itu?",
Jason tersenyum lalu menggeleng.
"Sejak aku kecil, dia adalah cinta pertama ku!", jawab jason membuat ayahnya tidak berkedip.
"Itu kah yang membuat kamu mau diperlakukan sebagai bodyguard nya?",
Jason lalu berdiri.
"Ayolah pa, bukankah papa Beby sendiri yang menyuruhku menyamar sebagai bodyguard ..",
Pipi jason memerah.
"Kau sudah besar nak..!",
Papanya tersenyum.
Jason tersenyum tak karuan karena yang mendadak pipinya memerah.
"Apa kau menerima tawaran perjodohan ini?",lagi papanya bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bird (End)
Hayran KurguKau selalu menemaniku disaat aku dalam keadaan senang maupun sedih, dan kau pula yang menjadi tempat ku untuk menumpahkan semuanya. Bahkan terkadang sebab dari masalah itu sendiri adalah kau. Dan dengan marahnya aku hanya mementingkan diriku sendiri...