Chapter 6

1.1K 132 3
                                        

Jimin dan Taehyung kembali ke kelas saat bel pulang berbunyi. Lorong sekolah sudah hampir sepi karena siswa sudah banyak yang pulang. Setelah sampai dikelas merekapun menemukan pemandangan Hoseok dan Namjoon yang sedang saling menjambak rambut sembari saling berteriak tak jelas dikelas yang sudah kosong itu.

Jimin langsung menghampiri Seokjin yang kebetulan sudah ada disitu sebelum ia dan Taehyung datang.

''Apa yang sedang terjadi?'' tanya Jimin pada Seokjin. Namja yang ditanya itupun langsung mengerutkan dahinya bingung. ''Apakah kau tidak tau juga? Mereka seperti ini sejak tadi istirahat.. Aku kira kau tau karena mereka terkadang menyebut namamu.. Cih! ada apa dengan kuda sialan itu? tiba-tiba ia langsung menyerang kekasih ku.. Padahal dia baru saja sembuh dari sakitnya'' jawab Seokjin panjang lebar masih dengan melerai kedua namja yang masih berkelahi itu.

Seketika otak Jimin memutar memori saat pagi tadi dimana ia, Hoseok dan Taehyung yang membicarakan Namjoon. Ia pun langsung mengambil dan tas nya dengan hati-hati berharap kedua namja yang sedang berkelahi itu tak menyadari keberadaannya.

Tetapi sayangnya Jimin tidak sedang beruntung. Hoseok yang baru menyadari keberadaan Jimin langsung berteriak dan segera menghentikan kegiatan berkelahinya dengan Namjoon. Teriakannya membuat semua orang yang ada dikelas itu terkaget

Hoseok pun langsung menghampiri Jimin dan memukul keras belakang kepala Jimin, membuat yang dipukul meringis dan hanya bisa tertunduk. Entah kenapa rasanya Jimin merasa bersalah, apalagi karena ia baru tau bahwa Namjoon tidak sekolah karena sakit, seharusnya ia tidak memberi informasi yang tidak pasti.

''Kau kemana saja sih bantet?! Aku mencarimu kemana-mana! Apalagi aku mendengar bahwa kau bertemu dengan berandal itu!'' bentak Hoseok.

Jimin masih menunduk sembari memeluk tas nya. Tetapi pikirannya tertuju pada perkataan Hoseok. ''Apa? Dia tidak marah karena hal absen nya?'' gumam Jimin. Ia pun menatap Hoseok dengan ekspresi bingung.

''Aku merawat Taehyung seharian ini di UKS dan apa kau tidak marah tentang masalah absensi mu? Aku kan secara tidak langsung sudah membodohi mu'' ujar Jimin dengan nada kecil. ''Apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk memikirkan absen itu? Aku bertanya kepada Namjoon tetapi ia tidak tau, sungguh Jimin kau benar-benar membuat ku hawatir!'' ujar Hoseok sembari menghembuskan nafasnya kasar.

''Tapi kau baik-baik saja kan? Tidak ada yang luka? Sakit? Lecet?'' tanya Hoseok yang hanya dibalas gelengan oleh Jimin.

''Yak!! Aku yang terluka, apa kau tidak menghawatirkan ku?'' teriak Taehyung yang sedari tadi masih berdiri diambang pintu kelas.

''Ei~ apa untungnya aku menghawatirkan mu?'' balas Hoseok sembari memasang ekspresi malas.

.

.

Jimin dan Taehyung pun pulang bersama dengan menaiki motor Taehyung, itupun karena terpaksa. Sesungguh nya Jimin ingin pulang bersama Hoseok tetapi ia masih merasa tidak enak dengan kejadian yang baru saja terjadi, dan juga Hoseok dijemput oleh appa nya. Namjoon dan Seokjin? Tidak mungkin kan Jimin ikut dengan mereka, ia bisa dianggap orang ketiga.

Jimin pulang dengan menaiki motor Taehyung, dengan Taehyung yang mengendarainya. Tentunya mereka tidak lupa untuk memakai helm.

''Chim, apakau mau ikut mampir kesuatu tempat dulu? Aku lapar'' ujar Taehyung memelas berharap Jimin akan menerima permintaannya.

Jimin masih berpikir sembari menatap Taehyung, ''Tae, seharusnya kau tadi itu makan.. Kau malah meladeni orang lain'' balas Jimin malas di tambah ia yang sudah duduk dikursi motor Taehyung jadi ia terpaksa menerima ajakan Taehyung daripada dia harus pulang dengan menaiki bis. Tidak aman, apalagi ini sudah jam tujuh malam.

First Snow With Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang