''Tuan! Tuan!! Sadarlah!''
Sebuah suara membuat Jungkook tersadar, matanya membuka perlahan dan seketika padangannya melihat pada sosok dihadapannya, ia percaya bahwa yang dihadapannya itu seorang yeoja, karena dilihat dari bayangan rambutnya yang panjang itu.
''Ah.. Apa aku sedang ditolong oleh bidadari?'' pikir Jungkook sembari mengerjapkan matanya berulang agar pandangannya tak buram.
Tetapi pikirannya hancur ketika pandangannya sudah kembali normal.
''Aish!! Yoon Jeonghan! Sedang apa kau?!'' bentak Jungkook dengan mendorong orang yang ada dihadapannya.
''Maaf tuan.. Tapi tadi saya melihat tuan terjatuh kedalam danau dan tak kunjung muncul didaratan.. Jadi saya hawatir..'' ujar namja yang disebut Jeonghan itu.
''Ahk.. Tak usah mempedulikan ku! Kerja saja yang benar mengurus tempat ini, tempat ini terlihat seperti danau berhantu.. Kau hanya mengganggu ku saja''
Jungkook pun pergi meninggalkan tempat itu, tak mempedulikan para pelayan rumah yang berbondong-bondong keluar rumah karena mendengar kegaduhan.
''Aish! Dingin sekali..'' gumam Jungkook sembari memeluk dirinya sendiri, berharap agar dapat sedikit menghangatkan tubuhnya yang basah.
.
.
.
Jimin terdiam dikelasnya menatap kedepan, sesekali matanya melirik ke sebelah mejanya.
''Apa dia tak akan sekolah?'' pikirnya.
Bel pelajaran pun berbunyi dengan diiringi seorang guru masuk kedalam kelas untuk memulai pelajaran, sementara Jimin hanya menghela nafasnya.
''Ck! Bagaimana bisa.. Kuda dan Alien itu tidak masuk sekolah secara bersamaan..'' gumam Jimin.
.
.
.
Bel istirahat pun berbunyi, membuat semua siswa berhambur untuk beristirahat, menghilangkan kejenuhan disaat jam belajar tadi.
''Hyung.. Mau pergi ke kantin bersama ku?'' tanya Jimin.
''Maaf aku tak bisa, aku akan pergi bersama Namjoon..'' balas Seokjin yang langsung pergi meninggalkan Jimin.
Sementara Jimin hanya terdiam dan mendesah pelan menatap kepergian Seokjin bersama kekasihnya Kim Namjoon itu.
.
.
Jimin pergi menuju kantin untuk mengisi perutnya. Sebenarnya ia tak ingin pergi ke kantin, terlebih seorang diri, tetapi perutnya yang mengharuskan ia untuk tetap pergi kesana.
Jimin hanya menatap siswa-siswa disana yang sibuk dengan obrolan mereka masing-masing. Matanya terus mencari tempat kosong untuk dirinya memakan makanan siangnya, pandangan matanya pun berhenti disebuah meja kosong yang terletak di pojok ruang kantin.
Jimin menghembuskan nafasnya lega ketika ia menemukan meja tersebut. Kakinya pun melangkah menuju meja tersebut dengan kedua tangannya yang memegang sebuah nampan berisi makan siangnya.
Bukannya ia tak ingin bersosialisasi dengan siswa lain, hanya saja ia tak menyukai topik yang mereka bicarakan, selalu saja tetang percintaan. Mungkin karena dirinya tak terlalu tertarik akan hal seperti itu.
Jimin hanya memainkan makanannya, walau perutnya sudah meminta makan tetapi dirinya tak bernafsu untuk memakan makanan yang ada didepannya. Pikirannya terus saja tertuju pada kejadian kemarin, pada apa yang Taehyung lakukan padanya ''bagaimana bisa ia berbuat seperti itu..'' pikir Jimin, ia pun mempoutkan bibirnya, tetapi sesekali ia tersenyum ketika memikirkan kejadian kemarin.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Snow With Love?
De TodoKim Taehyung, siswa pindahan yang menurut Park Jimin menyebalkan dan aneh.. bagai alien? Dan seorang namja bergigi kelinci yang kembali mengganggu kehidupan namja bernama Park Jimin.