''Yaak! Hyung mengapa kau bisa ada disini?!'' teriak Jimin lalu mempoutkan bibirnya sambil menghampiri Yoongi.
Yoongi hanya tersenyum melihatnya ketika ia bisa melihat ada genangan air berada dimata Jimin, ia pun memeluk namja itu lalu menepuk punggungnya untuk menenangkan. ''Yak! Jangan menangis eoh.. Sejak kapan kau menjadi namja lemah seperti ini?''
''A-aku.. Hiks.. Menangis.. Karena.. Hiks.. Merindukan.. Mu..'' balas Jimin dengan isakannya.
''Aigo~ sudahlah jangan seperti itu'' ujar Yoongi, ia pun lalu menatap pada namja yang masih diambang pintu, ''Yak.. Itu teman mu?'' ujarnya lagi sembari melepas pelukannya pada Jimin.
Jimin pun menatap arah pandang Yoongi sembari mengelap air matanya. Ia pun mengangguk mengiyakan perkataan Yoongi barusan.
Merasa bahwa dirinya menjadi bahan perbincangan Taehyung pun langsung memperkenalkan dirinya. Dan akhirnya ketiganya pun hanya menghabiskan waktu dengan mengobrol.
.
.
.
''Calon tunangan mu sudah sampai Korea sejak kemarin dan besok malam kita akan ada perjamuan bersama keluarganya, sebaiknya persiapkan dirimu'' ujar tuan Jeon.
Jungkook hanya menghela nafasnya setiap kali ia mendengar appanya berbicara. Rasanya ia sudah bosan mendengar berita tentang dirinya yang intinya itu-itu saja.
''Appa, sudah ku katakan bahwa aku mencintai orang lain.. Apakah aku tidak bisa memilih calon masa depan ku sendiri eoh?''
''Tidak Jeon Jungkook.. Karena keluarga itu sudah banyak membantu bisnis dan sekolah keluarga kita. Jungkook.. Appa tidak bisa menolak permintaan mereka. Terlebih mereka berkata kau pernah mencelakai anak laki-laki mereka, dan sebagai permintaan maaf appa menjodohi mu dengan anak perempuannya dan mereka setuju'' ujar tuan Jeon panjang lebar.
Sementara Jungkook hanya memandang appa nya tak percaya.
''Bagaimana bisa appa berbuat seperti itu tanpa persetujuan ku? Itu terlihat seperti appa menjual ku'' balas Jungkook, menatap tajam pada tuan Jeon lalu meninggalkannya.
Sementara tuan Jeon hanya menghela nafasnya.
.
.
.
Matahari mulai terbenam sepenuhnya ketika Yoongi mulai berpamitan untuk pergi pada Jimin dan Taehyung.
''Hyung.. Aku benar-benar minta maaf dengan apa yang telah terjadi pada mu waktu itu.. Aku merasa sangat menyesal dan bersalah kepada mu dan keluarga mu'' ujar Jimin.
Yoongi pun menatap Jimin, ''tak usah seperti itu eoh.. Aku baik-baik saja dan kau tak bersalah.. Hanya saja orangtua ku masih belum memaafkan mu..''
Suara klakson mobil pun terdengar, membuat Yoongi langsung segera pergi meninggalkan kediaman keluarga Park.
''Jiminie, ayo kita masuk.. Udara sudah mulai semakin dingin'' ujar Taehyung ketika mobil yang ditumpangi oleh Yoongi telah pergi.
Taehyung yang melihat Jimin masih berdiamdiri pun langsung memeluk namja imut itu dari belakang membuat namja itu sedikit terlonjak karena kaget.
''Yaish! Taehyung lepaskan!'' bentak Jimin yang hanya membalas dengan senyumannya.
''Jangan memikirkan namja itu terus.. Aku cemburu'' ujar Taehyung dengan mempoutkan bibirnya, membuat Jimin geli.
''Yaak! Memangnya kau siapa ku eoh?!'' Jimin pun langsung pergi kedalam rumah meninggalkan Taehyung.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
First Snow With Love?
AcakKim Taehyung, siswa pindahan yang menurut Park Jimin menyebalkan dan aneh.. bagai alien? Dan seorang namja bergigi kelinci yang kembali mengganggu kehidupan namja bernama Park Jimin.