Chapter 11

948 115 13
                                        

''Hey.. Bangunlah, kau belum makan sejak pagi tadi'' ujar Taehyung mencoba membangunkan Jimin. ''Tante Park tidak akan pulang karena dia mendapat kabar bahwa tante mu kecelakaan, jadi dia menyuruh ku untuk mengurus mu dulu..'' lanjutnya.

''Aku tak nafsu makan..'' balas Jimin yang masih terus berbaring dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

''Kau tidur selama enam jam Chim, jika kau telat makan maka kau akan sakit dan aku yang akan dipandang jelek oleh keluargamu'' ujar Taehyung lagi tetapi kali ini ia tidak mendapat balasan dari namja yang masih saja berbaring di kasurnya.

Ia pun menghela nafas, lelah ''Jika kau lapar makan saja jjajangmyeon yang tadi aku pesan, ada dimeja belajarmu.. aku ada perlu sebentar''

Jimin pun langsung beranjak dari kasurnya ''eoh? M-mau kemana kau? B-bukankah kau harus menjaga ku.. Eoh?'' tanya Jimin langsung walau dengan tergagap.

''Tumben sekali kau seperti ini.. Apa kau mau ikut?'' ujar Taehyung membuat Jimin mengangguk pelan.

''Aigoo.. Apa kepala mu terbentur saat tidur? Atau dialam mimpi? Kau makanlah dulu baru kita akan pergi''

''N-ne..'' balas Jimin sembari mengambil jjajangmyeon yang ada dimeja dan langsung memakannya di tempat tidurnya.

Taehyung yang melihat itu hanya tersenyum ''aigo.. Pelan-pelan saja makannya nanti kau bisa tersedak eoh..'' ujar Taehyung sembari membaringkan tubuhnya disamping Jimin yang sedang makan dan menjadikan lengannya sebagai bantal.

''Chim.. Apakau tidak ingin menceritakannya pada ku?''

''Eoh? Tentang apa?''

Taehyungpun melirik Jimin dengan kening yang berkerut ''Ck.. Lupakan saja'' balas Taehyung sembari mencoba untuk duduk.

Taehyungpun menatap Jimin yang masih sibuk memakan jjajangmyeon yang tinggal sedikit itu. Lalu matanya berpindah melihat bekas kissmark di leher namja imut itu ''bagaimana bisa dia melakukan hal itu padamu?'' batin Taehyung dan ia pun menatap namja didepannya.

''Sudah selesai~ ayo kita pergi Tae..'' ujar Jimin sembari menatap mata Taehyung, membuat keduanya saling menatap satu sama lain membuat keheningan dalam beberapa menit.

Jimin yang merasa tak suka dengan aura canggung mencoba memulai untuk berbicara tetapi dengan cepat Taehyung menangkup wajah Jimin dan mencium namja imut itu, melumat lembut bibir tebal Jimin membuat namja itu terkejut. Taehyung menarik tengkuk Jimin agar namja itu memperdalam ciuman mereka. Entah mengapa Jimin merasa nyaman atas perlakuan Taehyung kepadanya, ia pun membalas ciuman itu dan menutup matanya, mencoba menikmati ciuman lembut itu.

Jimin yang sudah mulai merasa sesak pun mendorong pelan bahu namja didepannya. Taehyung yang merasa bahwa Jimin sudah kehabisan nafas langsung melepaskan tautan bibirnya pada namja itu dan menatap wajah namja dihadapannya yang merona dengan mata namja itu yang masih terpejam.

Taehyung pun membersihkan saliva yang ada di sekitar bibir namja itu menggunakan ibu jarinya dengan lembut, membuat namja imut itu membuka matanya yang langsung bertatapan dengan Taehyung.

''Mian.. Kau boleh memukul dan memaki ku jika kau tak suka.. '' ujar Taehyung sembari beranjak dari ranjang Jimin. ''Aku akan segera berangkat.. Jika kau tak jadi ikut tetaplah dirumah''

''T-tunggu sebentar! Aku akan tetap ikut.. A-aku akan mengambil jaket dulu'' balas Jimin dengan ekspresi yang masih terlihat kagetnya itu.

.

First Snow With Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang