: You're smile on my mind right now :Setelah mendapat ocehan dari ketua paskib SMA Patra si Ratu, Gray yang menjabat menjadi wakil ketua paskib hanya bisa mendengus mendapat celutukan dari anak paskib lainnya lantaran telat dan wajahnya lebam.
Dan di sinilah Gray sekarang, sedang berdiri di depan tiang bendera dengan badannya yang tegap, kedua tangannya mengepal dan menempel di sisi jahitan celana paskibnya. Gray memakai lilitan kain berwarna hitam di dahinya karena lupa membawa topi dan supaya jambul Gray tidak menutup wajahnya.
"Kepada Sang Saka Merah Putih, hormaatt geraakk!"
Setelah Gray mengucapkan itu ia memberikan hormat setelah pasukan pengibar bendera menyiapkan formasinya.
Keringat Gray membasahi pelipisnya, yang dirasakan cowok itu kali ini adalah rasa silau dari matahari yang kebetulan berada tepat dimana Gray menghadap.
"Tegapp gerakkk!"Gray mengucapkannya setelah pasukan paskib lainnya menutup formasi lalu meninggalkan lapangan.
Ini dijadikan sebagai tontonan gratis bagi anak Cheers yang berada di aula sebelah halaman. Baik dari kelas X, XI, XII menatap Gray dengan gemas karena sisi tegas cowok itu apalagi memakai lilitan kain hitam di kepalanya seakan-akan membuat mereka ingin memekik,"Assalam Walaikum Jodoh."
Latihan upacara yang udah Gray hapal dari jama baheula itu bukan lagi menjadi kendala buatnya. Gray sedari tadi menahan ringisan luka di sudut bibirnya karena terkena keringat yang melewati daerah sana.
"De, Gray ganteng banget Ya Allah. Dia tuh ngebangkitin paskib Patra, coba aja dia ikut basket pasti kan kita latihannya satu tempat."celutuk teman Dea berambut lurus, Agnez namanya.
Dea tak henti-hentinya tersenyum memandang Gray dari jauh,"Mukanya Ya Allah sempurna banget."gemas Dea.
Mereka berdua lagi-lagi melihat Gray yang membubarkan pasukan dan menyelesaikan latihan tersebut. Begitu dibubarkan, Gray lantas ikut berkumpul dengan teman-temannya di pojok pasukan inti.
"Muka lo tuh gimana besok upacara?"tanya Ratu yang menjadikan topinya sebagai kipas. Gray menjadi perhatian anak paskib lainnya."Ya bisalah pokokknya, udah siap dapet hinaan dari kepsek."jawabnya.
Ratu merogoh kantong roknya dan memberikan hensaplast ke hadapan Gray."Pake nih, buat sekarang doang, besok diganti."ucapnya membuat anak paskib lainnya menyoraki Ratu.
"Aduduh Mba Ratu peduli banget."Aksel yang duduk di papping halaman sambil tertawa mengucapkannya.
"Ciee Ratu."Putri menyuarakan suaranya.
Vino menyenggol lengan Gray,"Ambil kek, jangan dipelototin aja."usul Vino membuat Gray mengambil hensaplast tersebut."Thanks,"ucap Gray."Nanti gue pake."tambahnya lagi.
"ASIKK DAHH."
"CIEE..."
Ratu hanya mengulum bibirnya lalu berjalan keluar dari kerumunan dan mengambil tasnya."Gue duluan ya, mau jemput bokap di airport."Ratu melambaikan tangannya ke arah anak paskib lainnya.
Begitu matanya menatap Gray, perempuan itu tersenyum manis sebentar yang dibalas anggukan oleh Gray.
Vino menoleh ke arah Gray,"Anjir kalo Ratu suka Gray apa kata dunia?"suara Vino yang heboh membuat semuanya menyeruak.
"Ya jadiaan lah."
"Jadian lah, bego beud."
"Gue dengerin dulu nih, ntar gue tampol."
KAMU SEDANG MEMBACA
Refresh
Novela Juvenil❞To tell you I'm sorry for breaking your heart.❞ R E F R E S H Copyright, 2017 by mgytr