Materi Part 7: Puisi Esai (6 Jan 2017)

407 48 26
                                    

ini materi untuk puisi esai. Dipelajari ya Sahabat Spirit😊.

💞💞💞

PUISI ESAI
___________

Puisi esai, dilihat dari namanya, merupakan gabungan dari dua state of mind dalam tulisan, yakni puisi dan esai. Seperti pada pembahasan kelompok sebelumnya, bahwa pengertian puisi ialah ekspresi pengalaman batin (jiwa) penyair tentang kehidupan manusia, alam, dan Tuhan sang pencipta melalui media bahasa yang estetik yang secara padu dan utuh dalam bentuk teks yang dinamakan puisi.

Esai adalah jenis tulisan yang menguraikan masalah dalam bidang kesusastraan, kesenian, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan filsafat; berdasarkan pengamatan, pengupasan, penafsiran fakta yang nyata atau tanggapan yang berlaku dengan mengemukakan gagasan dan wawasan pengarangnya sendiri.

Tak perlu dikemukakan lagi bahwa puisi adalah salah satu genre dalam sastra. Sementara esai, jelaslah bukan bagian dari karya sastra. Memang selama ini di beberapa kalangan masih ada anggapan yang salah bahwa esai termasuk karya sastra. Beberapa esai seringkali puitis, dan esai pun kerap menjadi jenis tulisan yang dipilih manakala seseorang ingin membicarakan suatu isu dalam sastra dan/ atau membahas suatu karya sastra. Meskipun esai sering mondar-mandir di rumah tangga sastra, esai tetaplah bukan karya sastra. Ini hampir sejajar dengan kritik sastra. Kritik sastra adalah bagian penting dalam system kehidupan sastra, namun kritik sastra jelas bukan karya sastra. Kritik sastra di satu sisi dapat berbentuk karangan esai, dan di sisi lain dapat berupa karangan ilmiah, namun bukan karangan sastra.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian puisi esai yaitu puisi yang bercita rasa esai. Atau esai tentang isu sosial yang puitik, yang disampaikan secara puitis. Ia bukan puisi yang lazim karena ada catatan kaki tentang data dan fakta disana dan disini, serta panjang dan berbabak. Ia juga bukan esai yang lazim karena dituliskan dengan larik, puitik dan lebih mengeksplor sisi batin.

Tampak pada tahun 2012 rupanya ada pergerakan terkait dengan perkembangan genre penulisan karya sastra: puisi. Maret 2012, tercatat Sapardi Djoko Damono, Sutardji CH, beserta Ignas Kleden memberikan ulasan penting pada sebuah buku kumpulan puisi esai yang berjudul "Atas Nama Cinta" karya Denny JA (seorang yang berlatar belakang sebagai ilmuwan sosial). Buku kumpulan puisi tersebut bukanlah buku kumpulan biasa. Pada sampul depan buku tersebut ditonjolkan pula semacam stempel "Genre Baru Sastra Indonesia".
Di samping versi cetak, buku itu juga dibuatkan versi mobile web, sehingga dapat diakses dari handphone dan twitter sekalipun. Oleh sebagian, buku itu dianggap sebagai tonggak yang membawa sastra ke era sosial media.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) menerangkan bahwa esai merupakan karangan yang berisi analisis atau tafsiran, biasanya dipandang pribadi atau terbatas. Sedangkan puisi sendiri diartikan sebagai karangan terikat yang dapat berbentuk sajak, pantun, dan syair. Bilamana kedua arti ini dikolaborasikan maka didapatkan, puisi esai merupakan karangan terikat yang berisi analisis atau tafsiran pandangan pribadi atau terbatas yang dapat berbentuk sajak, pantun, dan syair. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa definisi baik tentang esai maupun puisi kini mengalami ameliorasi. Artinya, KBBI edisi terbaru pun tidak bisa mengikat pada definisi yang telah disebutkan. Dengan demikian pemberian rumusan pengertian puisi esai di luar konteks KBBI, dan dapat dicatat bahwa hadirnya puisi esai dapat dikatakan sebagai genre terbaru dalam ranah perpuisian di Indonesia.

Sebagaimana penggagasnya (Denny JA) memberikan alasan tertulis dalam artikelnya "Puisi Esai, Apa dan Mengapa?", meskipun memunculkan pro-kontra tentang legitimasi, genre baru, diakui maupun tidak, puisi esai tetaplah lahir sebagai rupa karya sastra. Denny JA tidak lantas sibuk memperkarakannya. Sebuah genre pada dasarnya adalah konstruksi sosial. Ia tidak lahir hanya karena titah seorang otoritas sastra, tapi terutama karena diterima oleh publik. Namun, jika tak ada publikasi yang kuat lainnya dengan format serupa, puisi esai akan terkubur. Atau hanya menjadi catatan kaki seorang pengamat yang mencoba me-review aneka ikhtiar di dunia sastra.

Kriteria puisi esai telah dipaparkan secara jelas oleh Denny JA, yaitu :
 Mengeksplor sisi batin, psikologi dan sisi human interest pelaku.
 Dituangkan dalam larik dan bahasa yang diikhtiarkan puitik dan mudah dipahami.
 Tak hanya memotret pengalaman batin individu tapi juga konteks fakta sosialnya. Kehadiran catatan kaki dalam karangan menjadi sentral.
 Diupayakan tak hanya menyentuh hati pembaca/pemirsa, tapi juga dicoba menyajikan data dan fakta sosial.
Karangan ini ditargetkan berhasil jika ia tak hanya menggetarkan hati tapi juga membuat pembaca lebih paham sebuah isu social di dunia nyata.

Apresiasi terhadap puisi esai pertama-tama harus diberikan pada temanya. Meskipun tema merupakan unsur intrinsik puisi, namun ia perlu mendapat tempat tersendiri karena kedudukannya penting dalam puisi esai, di samping hubungan ekstrinsiknya dengan dunia factual di luar puisi. Tema menentukan menarik-tidaknya atau berhasil-tidaknya karya sastra serta arti penting dan sumbangannya pada khazanah pemikiran dan gerakan kebudayaan pada umumnya. Tema yang coba ditengahkan dalam puisi-puisi esai adalah tema yang kritis, seperti tema yang berkaitan dengan sosial, tema yang jarang didengar -apalagi dalam puisi- adalah mitos yang hidup dikalangan orang-orang Tionghoa Singkawang, Kalimantan Barat, tema pelacur, tema Tenaga Kerja Wanita (TKW), tema yang berkaitan dengan politik, tema yang berkaitan dengan budaya serta tema-tema lainnya.

Tema yang diangkat dari fenomena sosial merupakan salah satu tema yang banyak diangkat dalam puisi esai tersebut, di mana realita sosial menjadi acuannya dan dijadikan sebagai catatan kaki. Catatan kaki ini berfungsi menjelaskan kepada pembaca bahwa peristiwa-peristiwa yang diketengahkan merupakan fakta.

Puisi esai merupakan salah satu fenomena penting dalam sastra Indonesia hari ini hingga beberapa tahun kedepan, sebagiannya karena adanya sambutan penuh antusias dari berbagai kalangan. Sejak digemakan Denny JA di paro pertama tahun 2012, gagasan puisi esai mendapat tanggapan dan sambutan relatif luas, baik di ranah karya kreatif maupun di ranah kritik dan pemikiran sastra.

Di ranah kreatif, gagasan puisi esai mendorong beberapa orang, baik penyair maupun intelektual, untuk menulis puisi esai. Yang sudah terbit diantaranya adalah Kutunggu Kamu di Cisadane (2012) karya Ahmad Gaus. Kemudian, antusiasme publik sastra terhadap puisi esai terlihat dari banyaknya peserta Lomba Menulis Puisi Esai yang diselenggrakan oleh Jurnal Sajak antara Juli-Oktober 2012. Di ranah pemikiran dan kritik sastra, sambutan antusias terlihat dari cukup maraknya peserta diskusi tentang puisi esai, khususnya puisi esai karya Denny JA, Atas Nama Cinta (2012). Selanjutnya, Acep Zamzam Noor menulis pengantar untuk buku puisi kategori pemenang hiburan Lomba Menulis Puisi Esai (2013). Gagasan puisi esai telah menggerakan apresiasi, kritik dan pemikiran sastra Indonesia dewasa ini.

💕💕💕

Note:

Ini materi minggu lalu, yuk bisa dipelajari ulang oleh member atau non member. Kami bagi-bagi ilmu di sini, gratis. Semoga bisa bermanfaat untuk semua😊😊.

Kepala aku lagi pusing. Typo manusiawi ya.
Pengin sarapan apa ya #bingung. Nanti readers GBSpirit jangan lupa sarapan ya sebelum aktivitas, biar apa?😂😂

Udah gitu aja cuap-cuapnya, soalnya kalau gak distop nanti panjangan cuap-cuapnya daripada materinya wkwkwk.

Salam #spiritpuitik 😄😄😘

🌸🌸🌸

Materi by: ssvanbeuteles

Edit by she_harz

Materi Dan Kelas Belajar GBSpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang