Kelas Umum: IMAJI DALAM PUISI (05 NOVEMBER 2017)

147 23 4
                                    

DISKUSI MINGGU, 05 NOVEMBER 2017: 

Tema            : IMAJI DALAM PUISI

Pemateri     : DimasAlbiyan

Moderator : she_harz dan Arielladaliana

                                     🍏🍎

Sebelum saya menjawab pertanyaan yang baru saja ditanyakan, terlebih dahulu saya akan menjelaskan kembali seputar imaji dalam puisi ya, teman-teman.
Barangkali ada yang terlewat dan belum saya jelaskan tadi.

Imaji dalam puisi ini berkaitan dengan panca indera manusia.
Indera penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap, dan penciuman.

Bagi saya, sebuah puisi yang baik itu adalah puisi yang mampu membuat pembacanya seolah-olah mengalami segala peristiwa yang tergambarkan dalam puisi itu.

Jadi, seolah-olah alat indera pembaca bersentuhan/merasakan langsung setiap suasana dan peristiwa dalam puisi.
Saya akan mengambil contoh dari puisi karya Sony Farid Maulana yang berjudul Den Haag di bawah ini

"Ketika salju turun
orang-orang di jalan
menyembunyikan telapak tangannya."

Dalam puisi di atas, penyair menggunakan imaji visual atau penglihatan.
Kita pembaca diajak untuk membayangkan/mengimajinasikan sebuah suasana ketika musim dingin, ketika salju turun di jalan orang-orang berjalan sambil menyembunyikan telapak tangannya di saku jaket.
Kita pun sebagai pembaca akhirnya seolah-olah ikut melihat secara langsung peristiwa dan suasana itu.




Sesi Tanya Jawab:
___________________

Q1. Nama: Iz
Imaji sama majas sama gak ya?
Iz kok rada bingung  bedainnya.
Terima kasih.

A1: Secara teori imaji dengan majas berbeda. Kalau imaji lebih kepada cara kita mengkonkretkan imajinasi kita lewat kata-kata agar pembaca seolah dapat menangkap imajinasi itu melalui panca indera mereka. Sementara majas lebih kepada gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah puisi. Akan tetapi, dalam praktiknya imaji dan majas bisa menjadi sebuah kesatuan.

Sebagai contoh dlm puisi D. Zawawi Imron yang saya kutip di atas,

"Bulan rebah
angin lelah di atas kandang"

D. Zawawi Imron menggunakan frasa "bulan rebah"
Itu merupakan imaji visual. Kita seolah-olah dapat melihat bulan yang rebah di tepi malam. Akan tetapi, dari segi majas "bulan rebah" adalah majas personifikasi, yakni majas yang membuat benda mati seolah seperti manusia yang bisa rebah.

Baik majas dan imaji dua-duanya merupakan unsur intrinsik puisi.

Jadi pada dasarnya, kita harus mempelajari unsur intrinsik secara keseluruhan karna antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan

Dalam puisi ada berbagai macam unsur intrinsik, teman-teman. Ada tipografi, majas, diksi, imaji, rima dan lain-lain.


Q2. Nama: Syafira Tasya
Bang Dimas, Fira gak paham maksudnya  mengubah pengalaman pribadi menjadi pengalaman universal. bisa tolong dijelaskan lebih rinci sama dikasih contohnya gak, Bang?

A2: Setiap orang mempunyai perasaannya masing-masing yang sangat individual seperti gembira, jatuh cinta, rindu, kesal, semangat.
Berbagai perasaan yang sangat individual itu seringkali membuat kita tergerak untuk menulis.
Tugas kita sebagai penulis adalah membuat apa yang kita rasakan itu juga dapat dirasakan oleh orang lain lewat tulisan/puisi yang kita tulis.

Materi Dan Kelas Belajar GBSpiritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang