IMAJI DALAM PUISI
Rabu, 12 April 2017/1/
Seperti yang sudah saya tuliskan di materi (yang mudah-mudahan sudah dibaca oleh teman-teman), imaji adalah sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indera kita saat kita membaca sebuah puisi. Imaji membuat kita sebagai pembaca seolah-olah dapat mengalami suasana/peristiwa yang tergambarkan dalam puisi./2/
Ada 5 jenis imaji dalam puisi, yaitu:
a) Imaji Penglihatan
b) Imaji Pendengaran
c) Imaji Peraba
d) Imaji Penciuman
e) Imaji Pencecapan/3/
Tips Memperbanyak Perbendaharaan Imaji dalam Menulis Puisia) Banyak membaca puisi karya penyair baik dalam maupun luar negeri.
Membaca dan menulis adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan. Jika kita ingin bisa menulis sebuah tulisan yang baik, cara yang paling ampuh adalah (1) membaca, (2) membaca, (3) membaca, (4) menulis.
Dengan membaca puisi karya penyair, kita bisa mempelajari cara penyair itu memanfaatkan teknik imaji dalam puisi-puisi mereka. Setiap penyair mempunyai teknik penggunaan imaji yang berbeda. Jadi, semakin banyak penyair yang karyanya kita baca, maka semakin banyak pula referensi kita dalam menggunakan imaji dalam menulis puisi
b) Mulailah menulis dari hal-hal yang berada di sekitar kita
Kita dapat belajar menggunakan imaji dalam menulis puisi dengan memulai "menajamkan" panca indera kita. Kita bisa mengamati jalan di depan rumah kita. Melihat orang-orang yang tengah lalu lalang, mendengarkan suara kendaraan dari kejauhan, atau suara orang yang sedang bercakap-cakap.
Hal-hal tersebut kemudian dapat kita kaitkan dengan apa yang kita rasakan, kemudian tulis itu semua ke dalam puisi.Sesekali kita juga bisa jalan-jalan ke luar rumah dengan naik angkutan umum atau berkendara sendiri. Mengamati apa yang ada di sekitar kita saat di jalan. Melihat warna-warni lampu kendaraan, lampu jalan, papan iklan, orang-orang yang sedang menunggu di halte. Kemudian menuliskan apa yang kita amati itu ke dalam puisi.
Demikianlah materi tentang imaji dalam puisi kali ini. Sebelum saya akhiri, saya ingin mengutip sebuah kalimat yang pernah saya dengar. Kalimat itu berbunyi "puisi yang baik adalah puisi yang mampu membuat sebuah pengalaman pribadi menjadi pengalaman universal."
Salah satu tugas penyair/penulis adalah menjadikan pengalaman yang pribadi itu menjadi universal sehingga orang-orang yang membaca puisi itu juga dapat merasakan apa yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisinya.
Nah, salah satu teknik yang dapat kita gunakan untuk membuat pembaca dapat seolah ikut mengalami pengalaman itu adalah dengan memaksimalkan penggunaan imaji dalam puisi.
Sebagai penutup, saya ingin mengutip salah satu puisi favorit saya. Sebuah puisi karya D. Zawawi Imron yg berjudul "Bulan Tertusuk Lalang"
Sila dibaca dan dikhidmati..😊Bulan Tertusuk Lalang
bulan rebah
angin lelah di atas kandang
cicit-cicit kelelawar
menghimbau di ubun bukit
di mana kelak kujemput anak cucuku
menuntun sapi berpasang-pasang
angin termangu di pohon asam
bulan tertusuk lalang
tapi malam yang penuh belas kasihan
menerima semesta bayang-bayang
dengan mesra menidurkannya
dalam ranjang-ranjang nyanyian1978
Sesi tanya jawab:
___________________Q: Apakah bisa ditarik satu benang merah bahwa materi tersebut sama halnya dengan "Showing not telling"?
A: Ya, hampir mirip dengan istilah itu. Tapi sebenarnya imaji ini merupakan salah satu unsur intrinsik/fisik puisi. Sederhananya, penggunaan imaji itu untuk mengkonkretkan imajinasi kita lewat kata dalam puisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Dan Kelas Belajar GBSpirit
No FicciónKumpulan materi puisi dan hasil diskusi di kelas. Semoga bermanfaat. Salam #spiritpuitik Cover by: eruchi_chan