Bertemu

78 10 0
                                    

Let it be,let it be...

Pagi! Pagi cerah menghias senyumku di balik jendela rumah. Udara segar membuatku senang di pagi ini.

Segera saja aku siap siap untuk pergi ke universitasku. Mungkin banyak teman yang sudah menunggu ketampanan ku yang masih belum merasakan bagaimana memilih perempuan yang cocok untuk menjafi pasanganku.

Aku berangkat ke universitas dengan mobil Mercy hitam ku. Senang sekali menjadi dewasa.

Saat aku sampai di tempat tujuan,aku memarkirkan mobilku dan segera melangkah masuk ke sekolah.

Tapi,tidak sengaja,aku menabrak seorang mahasiswa baru di sebuah koridor. Ia agak tinggi dan berisi. Hmmm... Siapa dia?

Tanpa basa basi aku membantunya bangun dan segera meminta maaf.

"I'm sorry. Aku tidak sengaja menabrakmu. Apa kau tidak apa apa?" Ucapku sambil mengulurkan tanganku untuk menolongnya.

"That's okay. No problem." Katanya sambil memegang tanganku dan segera bangun.

"Terima kasih." Katanya sambil mengangkat kepalanya.

Paul? Itukan Paul,sepupuku!

"Paul?" Teriakku.

"Maaf,kau siapa? Darimana kau tahu namaku?" Katanya sambil membereskan barangnya yang ada di koridor.

Masa iya dia lupa denganku. Aku ingan betul rupa wajahnya. Dia menggemaskan dan baik serta suka bergaul. Dia yang membuatku menjadi lebih bersosialisasi dan menyukai musik Rock n Roll.

"Kau lupa aku? Aku John! John Lennon! Yang waktu itu kau menjadi sepupuku sementara." Kataku berusaha membuatnya teringat.

"Mungkin kau salah ingat. Dan mungkin kau salah orang." Katanya.

Tidak mungkin! Ini pasti mimpi,kan?

"Maaf aku harus pergi ke kelasku." Sambungnya sambil pergi meninggalkanku begitu saja.

Kenapa ia begitu? Apa benar aku salah orang? Tapi memoriku mengingatkan kalau ia adalah Paul. Terbukti,sikap orang itu sama dengan Paul. Wajahnya mirip dengan Paul. Apakah ia mengelabuhiku?

***

Kelas musik! Aku pun masuk ke kelas favoritku. Belum ada guru yang datang,hanyalah murid murid yang berisik saling mengobrol dengan temannya.

Sedangkan aku? Aku sendirian tanpa teman. Oh! Aku punya teman sejati dari kecil. Gitar kesayanganku! Andai saja ada Paul yang menemaniku,pasti ia akan bermain beriringan dengan pianonya.

Tapi,tiba tiba seseorang datang dari belakangku sambil memanggil namaku.

"John!" Teriaknya.

Suara itu familiar sekali. Aku pun membalikkan badanku.

"Stewart?" Tanyaku heran.

"Ya! Kemana saja kau,John? Kami menrindukanmu!"

"Kami? Jangan bercanda. Kau datang sendiri. Apa kau mengajak hantumu?"

"Ewww... Dasar siput!" Ledek Stewart.

Mereka yang datang adalah Kevin,David,Jamie,Leslie,Ronald,Jaden,Jackie,Jackson,Wilson,Michael,Linda,dan Josephine. Mereka semua adalah teman teman lamaku saat SD. Bagaimana mereka bisa di sini? Apa Tuhan mentakdirkan kami bertemu bersama?

"Kalian? Kenapa kalian di sini?" Tanyaku yang masih bingung.

"Kau ini! Kami merindukanmu kenapa kau tanya itu?" Kata David.

"Iya. Apa kau mengusir kami?" Tanya Leslie.

"Bukan begitu. Darimana kalian tahu aku ada di sini?" Tanyaku.

"Oh,simple saja. Orang tuamu yang memberitahu kau ada di sini. Jadi kami ikut saja." Jelas Linda.

"Jadi kalian benar benar ingin melihatku?" Tanyaku.

"Yap! Mana mungkin sahabat sahabatmu ini melupakanmu." Kata Michael.

Dan kami pun memulai kembali pertemanan kami yang kandas waktu itu.

To be continued...

Yesterday and Today [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang