...
Malam telah berlalu. Sang bulan pun berpamitan dan kini tergantikan oleh surya terang.
Pagi kembali datang dengan berjuta mimpi. Hongseok masih terlihat terlelap dibalik selimut tebalnya. Sedangkan Wooseok telah terlebih dulu bangun dari tidur lelapnya.
Diliriknya jendela kamar yang masih tertutup oleh gorden berwarna putih.Tangannya menyapu lembut selimut dari tubuhnya. Dan perlahan ia melangkahkan kakinya menuju jendela. Tangannya meraih gorden putih yang menghalangi pandangannya itu, lalu menyingkirkannya dari jendela guna mempermudah dirinya menatap suasana diluar.
Sreeettt
.
.
.
Tirai putih itu pun telah berhasil disingkirkannya. Dan kini mata lebar Wooseok bisa dengan jelas memandang suasana diluar.
.
Matanya berbinar, senyumnya terlukis indah saat dirinya menjumpai butiran putih salju yang turun perlahan dari langit. Wooseok sangat menyukai musim salju. Karena di musim inilah, dia bisa bermain dengan salju sepuasnya.
.
"Hyung... hyung... kau harus bangun. Kau harus melihat ini. Cepatlah. " Wooseok menarik paksa tangan hyung nya yang masih tertidur pulas. Sementara mulutnya terus mengoceh memaksa hyung nya untuk bangun.
.
Hongseok dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka itu menurut saja pada adiknya. Ia terus mengucek-ngucek matanya yang belum bisa digunakan untuk melihat dengan benar. Dan kini mereka telah sampai di depan jendela.
.
"Hyung... lihatlah. Indah bukan? Bagiku, meskipun melihatnya setiap hari, salju tetaplah indah." Hongseok terus menatap keluar jendela memandangi setiap butiran salju yang turun.
.
Sementara Hongseok, ia hanya terpana dengan pemandangan yang kini tengah memanjakan matanya itu.
.
Indah... ya, sangat indah. Seulas senyuman kini terlihat diwajah Hongseok. Dan angannyapun membawanya kembali pada kenangan masa lalunya 3 tahun yang lalu.
.
.
.
.
| flashback on |
.
Seorang bocah lelaki tengah berlari riang melempari bola salju ke arah seorang gadis kecil yang cantik dan lucu. Merekalah Hongseok dan Nayeon.
.
"Jangan lari kau, Nayeon. Aku akan mengejarmu." Hongseok kecil terus mengejar Nayeon dan sesekali melemparnya dengan gumpalan salju.
.
"Hentikan, Hongseok-ah. Kau curang, aku akan membalasmu." Nayeon terus melindungi wajahnya dengan punggung tangan kirinya. Sementara tangan kanannya berusaha melemparkan gumpalan salju ke arah Hongseok.
.
Suara canda dan tawa mereka pun menghiasi dinginnya salju yang turun di hari itu.
.
| Flashback off |
·
.
.
Kenangan itu membuatnya teringat pada gadis masa lalunya. Gadis yang sekaligus menjadi teman masa kecilnya.
.
"Nayeon-ah, bogosipheoyo.. "
.
Hongseok masih terdiam dalam senyumnya. Matanya terus menatap jauh keluar jendela. Menikmati rintikan salju yang turun dengan indahnya. Mengingat kenangan indahnya dengan sahabat kecilnya, Im Nayeon.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hongseok & Wooseok || Pentagon
Fanfiction'Hongseok & Wooseok' Mereka adalah saudara kembar. Mereka mirip, bahkan sama. Ya, karena mereka memang kembar. Hongseok adalah yang tertua, dan Wooseok adalah yang termuda. Namun ketidak adilan dari ayahnya harus Hongseok terima karena sebuah alasan...