22

505 59 0
                                    

...

Terlihat seorang bocah lelaki tengah turun dari mobil bersama ayahnya. Bocah itu seumuran dengan Hongseok dan Wooseok. Tingkahnya yang centil membuat orang yang melihatnya merasa gemas. Apalagi kedua pipinya yang terlihat cubby dan kenyal seperti jelly.
Membuat setiap orang yang melihatnya ingin mencubit dan menciumnya. Dialah Kino. Kang Kino.

"Appa, aku ingin membeli hotteok yang banyak hari ini. Boleh ya...yaaa... Jeballo.. " rengek Kino pada ayahnya. Ia tengah merayu ayahnya menggunakan jurus puppy eyes terhandalnya.

Tn.Kang yang melihat wajah gemas putranya itupun tak mampu menolak. Ia mengiyakan saja kemauan putra kesayangannya itu.

"Baiklah. Appa akan membelikan berapapun yang kau mau, asal kau janji menjadi anak yang pintar dan penurut." ucap Tn.Kang sambil mendulit hidung mancung Kino menggunakan telunjuk tangan kanannya.

"Nde..nde...nde... aku akan menjadi anak yang pintar dan penurut." ucap Kino dengan imutnya.

"Janji.... " Tn.Kang mengangkat gumpalan tangannya yang menyisakan jari kelingkingnya.

"Janji... " ucap Kino dengan senyum manisnya sambil melakukan hal yang sama pada ayahnya. Mempertemukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking ayahnya. Lalu berakhir dengan melingkarkan jari kelingking mereka menjadi satu.

"Hahahahaha... " mereka tertawa bersama. Tn.Kang mengacak ringan surai hitam Kino.

Lukisan tawa di wajah mereka membuat semua orang yang melihatnya tau bahwa mereka adalah sepasang ayah dan anak yang akrab dan saling menyanyangi.

Hongseok yang tak sengaja mendengar suara tawa itupun menatap ke arah mereka. Betapa terkejutnya saat Hongseok tau bahwa bocah yang tengah tertawa itu adalah Kino. Teman satu kelasnya di sekolah.

"Wooseok-ah. Bukankah itu Kino, teman kita?" tanya Hongseok pada Wooseok sambil menunjuk ke arah Kino berada.

"Benar, hyung. Itu Kino, teman kita." jawab Wooseok dengan wajah berbinar.

"Kino-ya... " panggil Hongseok pada Kino.

Seketika Kino menoleh ke arah Hongseok dan Wooseok. Ia terlihat terkejut saat menjumpai kedua teman kembarnya itu.
Kino melangkah perlahan menghampiri Hongseok dan Wooseok.

"Hongseok-ah, Wooseok-ah. Apa yang kalian lakukan disini? Kenapa kalian masih memakai seragam sekolah? Bukankah kalian tidak masuk ke sekolah hari ini? Tapi... kenapa kalian memakai seragam?" segunung pertanyaan telah memenuhi otak Kino.

"Kino-ya. Kami sedang tersesat." ucap Wooseok lirih. Matanya tengah berkaca-kaca.

"Mwo? Tersesat? Bagaimana bisa?" Kino nampak terkejut.

"Iya. Kami tersesat. Ceritanya panjang. Kami hanya ingin pulang. Apa kau bisa membantu kami?" ucap Hongseok dengan wajah lesuya.
...


Hongseok & Wooseok || PentagonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang