04

1.4K 133 6
                                    

Happy reading,

"Terkadang, hidup ini memang tak adil. Tapi memang begitulah kenyataan hidup. Kita tinggal menjalaninya. Lakukan saja yang terbaik. Jangan biarkan dirimu terusik oleh sebuah penyesalan di masa lalu yang tak kan pernah mungkin kau ulang ... "

.
.

Langit terlihat mulai menggelap. Matahari mulai menenggelamkan sinarnya. Tubuh sekarat Hongseok masih terkapar lemah dengan bermandikan lumuran darah di kepala dan beberapa bagian tubuhnya yang lain. Sesekali matanya berkedip penuh usaha menatapi langit yang semakin gelap. Rembesan darah yang keluar dari hidungnya membuatnya kesulitan bernafas. Dan darah yang memenuhi mulutnya membuatnya kesulitan untuk berbicara. Dilihatnya samar-samar beberapa orang yang tengah mengerumuninya dengan wajah panik dan penuh tanya.

Seorang wanita bersurai putih tengah menangis histeris mendapati tubuh Hongseok yang dalam keadaan terkapar lemah berlumuran darah itu. Wanita itu seketika pingsan di pelukan pria berkemeja putih yang juga tengah shock menatapi tubuh Hongseok yang terkapar lemah itu. Pria berkemeja putih itu adalah Tn.Jung, ayah Hongseok. Sedangkan wanita bersurai putih itu adalah nenek Hongseok.

...

Mata sekarat Hongseok masih bertahan dengan lumuran darah yang semakin membanjir dari mulut dan hidungnya. Matanya yang setengah terpejam semakin hilang fungsi sehingga membuat penglihatannya memburam. Sebutir air mata mengalir dari sudut matanya. Membasahi pipi meronanya yang kini tengah memucat. Kini otaknya tengah memutar kenangan lama yang tak mungkin terhapus dari memory otaknya. Ia tengah tersenyum kecil meski sekujur tubuhnya terasa sakit luar biasa. Kenangan itu begitu indah, bahkan sangat indah terukir di memory otaknya. Hingga rasa sakit dari tubuhnya yang kini tengah sekarat tak terasa sedikitpun. Seakan mati rasa.
...

Tbc

Vomment, jusseyo ...

Hongseok & Wooseok || PentagonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang