43

484 59 5
                                    

...

Hongseok mendaratkan bokong tepesnya ke kursi. Di ikuti Changgu yang kebetulan duduk di bangku sebelah depannya.

"Aigo!! Aku lupa mengerjakan tugas Biologi." Changgu menatap aneh ke arah Hongseok setelah sebelumnya menepok jidatnya dengan pangkal telapak tangannya.

Hongseok yang tengah menatap tatapan mata aneh Changgu pun sudah bisa menebak bahwa teman karibnya itu ingin menyontek tugas Biologi nya.

"Tidak untuk hari ini, Changgu!" Hongseok membuang tatapannya dari Changgu dan menarik tas nya menjauhi Changgu.

"Ya! Apa ini yang namanya teman? Ayolah, Jung Hongseok. Hari ini saja. Kau kan tau nilai Biologi ku selalu jelek. Aku sungguh tak mengerti tentang pelajaran Biologi. Mendengar kata Biologi saja otakku sudah mendadak sakit. Ayolah, Hongseok. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Apa kau tega teman baikmu yang tampan, baik hati, tidak sombong, tidak pelit, dan rajin menabung ini di hukum karena tidak mengerjakan tugas?" rengek Changgu pada Hongseok.

Hongseok menatap teman akrabnya itu kesal. Ia berharap temannya akan berubah, namun sampai sekarang harapannya tetap nihil, tak ada hasil.

"Tidak, Changgu. Sekali tidak! Ya tetap tidak!" Hongseok mengalihkan pandangannya dari Changgu, dan memilih ponselnya sebagai pelarian.

"Ya! Sejak kapan kau berubah pelit seperti ini?" Changgu beranjak dari kursinya, dan kini ia tengah bersiap menyambar tas Hongseok. Tapi lima detik sebelum jemari tangan Changgu berhasil menggapai tas hitam itu, Hongseok sudah terlebih dulu menyambar tasnya.

"Jangan memaksa, Changgu!" ucap Hongseok kesal.

"Ayolah, Hongseok. Ini untuk yang terakhir kalinya." Changgu masih dalam kegiatannya yang tengah berusaha merebut tas Hongseok.

Tas hitam yang tanpa dosa itu terombang ambing kesana dan kemari. Menjadi bahan rebutan Canggu dan Hongseok. Hingga akhirnya ...

BRUKKK

Seisi tas hitam Hongseok jatuh berserakan ke lantai. Dan kini tatapan mata Hongseok dan Changgu tertuju pada beberapa buku dan .... selembar photo yang berada tak jauh dari buku-buku yang lain.

Dengan cepat Changgu menyambar photo itu.
Lama ...
Cukup lama Changgu menatap photo itu. Photo dua bocah kembar yang tengah bergandengan tangan dengan senyum yang sama. Bahkan sangat sama.

"Hongseok-ah, siapa bocah dalam photo ini? Apa mereka adalah adik kembarmu? Kenapa mereka sangat mirip denganmu? Tapi ... setauku kau tidak punya adik. Bukankah kau anak tunggal?" Changgu menatap heran ke arah Hongseok dan photo itu secara bergantian.

"Bocah dalam photo itu adalah aku, Changgu." Sahut Hongseok setelah terdiam beberapa menit.

"Apa kau bilang? Ini kau? Lalu.... siapa bocah yang satunya lagi? Jangan bilang dia adalah saudara kembarmu?" Changgu terlihat shock hebat hingga ia tak sadar mulutnya tengah menganga lebar.

"Ya, kau benar. Dia adalah saudara kembarku. Dia adalah adikku satu-satunya. Namanya Wooseok." Hongseok terlihat tak baik.

"Lalu..... dimana dia sekarang? Apa dia di Jepang juga? Kenapa kau tak mengenalkannya padaku?" tanya Changgu heboh.

CETAK

Hongseok menjitak kepala Changgu sebelum pria berkelahiran 96 Lain itu mati karena rasa penasarannya.

"Au...ssttt..! Apa yang kau lakukan. Ini sakit sekali, Hongseok." Rintih Changgu kesakitan ditengah kegiatannya memegangi kepala.

"Sudahlah, jangan banyak bertanya. Jadi pinjam tugas Biologinya tidak?" tanya Hongseok pada Changgu.

"Jadi, jadi... " Changgu dengan cepat menyambar buku tugas biologi yang tengah Hongseok pegang dan melupakan sakit dikepalanya.

"Dasar kau .... "

Hongseok hanya menggeleng-geleng kepala.

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ih, suka banget ma mereka ...

Hongseok & Wooseok || PentagonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang