I'm Fine
4.
Draco duduk di ayunan besar di halaman belakangnya, ia menemukan bahwa tempat ini adalah tempat paling jelas untuk mendengar kegiatan tetangga barunya.
Ia bisa mendengar suara Maura tertawa karena sesuatu yang dikatakan Hermione. Hermione masih belum mengizinkannya masuk ke rumahnya, jadi ia harus berhati-hati menggunakan mantra yang memperbesar suara.
"Mommy, kapan Grandpa akan datang?" Maura bertanya.
"Grandpa bilang ia akan datang sabtu ini, kenapa? Kau merindukan Grandpa?" Hermione bertanya.
Draco tidak mendengar jawaban Maura, mereka sepertinya pergi dari ruang makan ke kamar.
Draco menghela nafasnya.
Ia sama sekali tidak menyangka bahwa kepergiannya ke desa Muggle ini membuatnya menemukan Hermione dan anak mereka.
"Kapan Blaise akan datang?" Draco bertanya pada Theo.
Theo tertawa. "Kau tahu kan kalau merawat bayi itu tidak mudah, mungkin sekarang Blaise sedang mengganti popok atau semacamnya."
Draco menghela nafasnya, ia tidak mengerti kenapa Blaise memilih cepat-cepat menikah dengan Daphne dan bahkan dengan cepatnya punya anak.
TIdak lama Blaise muncul dari perapian, dengan menggendong bayinya yang baru berumur beberapa bulan.
"Shit Mate! Kenapa kau membawa anakmu kesini?" Draco berseru saat melihat Blaise.
"Shut Up Draco!" Blaise berseru marah. "Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan! Daphne demam dan ia hanya bisa berbaring, dan aku baru sadar kalau anakku juga demam, apa yang harus kulakukan?" Blaise berseru cemas.
"Bawa mereka ke St. Mungo!" Draco berseru kesal. "Kenapa kau membawa anakmu kesini?" Draco bertanya kesal.
Seharusnya mereka menghabiskan waktu bersama seperti biasanya, kegiatan rutin mereka selama ini, tapi Blaise malah membawa anaknya dan membuat keributan.
"Aku tidak bisa menggendong keduanya!" Blaise berseru frustasi. "Tolong gendong Charlotte sebentar, hanya sebentar, aku akan membawa Daphne ke St. Mungo lalu menjemputnya kesini."
Mata Theo dan Draco membesar mendengar permintaan temannya itu.
"Kau bercanda kan?" Theo tidak percaya apa yang baru dikatakan temannya itu.
"Oh, ayolah kumohon!" Blaise berseru.
"Ah, aku ada janji dengan Astoria!" Theo berseru dengan cepat lalu menghilang begitu saja.
Blaise lansung mendekat ke arah Draco yang kebingungan dan meletakkan Charlotte ke gendongannya. "Hanya sebentar Draco, hanya sebentar!" Blaise kemudian menghilang.
Draco tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Sekarang ia dihadapkan dalam salah satu keadaan paling sulit dalam hidupnya.
Draco ingin mengumpat dan mengutuk Blaise tapi ia tahu ia tidak boleh mengumpat dihadapan anak kecil, sekecil apapun anak itu.
Draco melihat Charlotte, anak sahabatnya yang kalau tidak salah baru berumur 5 bulan. Bayi digendongannya menangis begitu keras, sangat keras sampai-sampai kupingnya pengang. Draco berdiri dari sofa yang di dudukkinya lalu mulai bergerak-gerak dengan cara yang tidak di mengertinya.
Ia menggendong Charlotte dan bergerak aneh, seakan-akan tubuhnya tahu apa yang harus dilakukannya agar bayi digendongannya berhenti menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Fine
FanfictionCOMPLETED - Draco Malfoy hanya ingin menjauh, menjauh dari hiruk pikuk kehidupannya yang mulai memuakkan, itu sampai ia bertemu dengan seorang gadis kecil dengan rambut pirang dan mata silver yang tidak bisa tidak dihiraukannya.