Chapter 14

9.3K 861 89
                                    

I'm Fine

14.

Hermione tidak tahu apa yang terjadi. Ia sama sekali tidak mengerti tentang apa yang terjadi di depan matanya. Narcissa Malfoy berlutut di depan Maura, mengulurkan tangannya dan bertanya dengan lembut sekali siapa namanya.

Hermione tidak yakin apa yang harus dilakukannya, bahkan ketika Maura melihatnya untuk bertanya apa yang harus dilakukannya ia tidak bisa menjawab.

Maura perlahan mengulurkan tangannya.

"Aku Maura." Maura berbisik pelan, ia mengulurkan tangannya ke arah pipi Narcissa kemudian menyentuhnya. "Kau cantik sekali, rambutmu hitam." Maura berseru.

Hermione melihat Narcissa bingung. Draco mengatakan padanya kalau kedua orangtuanya tidak mau menerima Maura, Draco bahkan mengatakan bahwa ibunya ini memanggilnya blood traitor, lalu kenapa sekarang ia datang dan bersikap benar-benar baik pada Maura?

Hermione kemudian menarik Maura dengan cepat kebelakangnya, ia takut Narcissa hanya berpura-pura baik, padahal sebenarnya ia ingin melakukan sesuatu yang buruk.

Narcissa dan Maura keduanya terkaget saat Hermione tiba-tiba menarik Maura menjauh.

"Ada yang bisa kubantu? Mrs Malfoy?" Hermione bertanya berusaha menjaga ekspresinya tetap netral.

Narcissa seperti tersadar dari sesuatu. "Ah... " Narcissa berseru. "Miss Granger, senang bertemu denganmu." Narcissa berseru kemudian mengulurkan tangannya.

Hermione melihat tangan yang diulurkan di depannya, ia tidak tahu apa ia harus menjabatnya atau tidak? Apa tangan itu berbahaya atau tidak?

"Mommy..." Maura berseru pelan. "Kenapa kau tidak menjabat tangannya?" Maura bertanya.

Hermione tersadar, ia kemudian perlahan mengulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan Narcissa Malfoy.

"Maura, bisa kau panggilkan Daddy?" Hermione bertanya lagi.

Kali ini Maura mengangguk dengan cepat dan berlari masuk dan menuju ke kamar orangtuanya.

.

"Daddy!!! Daddy!!!" Draco merasakan seseorang melompat-lompat dikasurnya.

"Ugh, Maura?" Draco kemudian sadar bahwa anak perempuannya sedang melompat-lompat di sisi kasur disampingnya. "Ada apa?"

"Mommy menyuruhku memanggilmu, ada orang yang datang." Maura memberitahu.

"Siapa?" Draco bertanya, ia masih mengumpulkan kesadarannya, ia bahkan belum lima belas menit tertidur.

"Entahlah, seorang perempuan cantik, dengan rambut panjang hitam dan dan jubah panjang yang juga berwarna hitam, dan mata yang hitam, dan..." Maura berpikir lagi.

Draco seketika menyadari siapa yang datang ke apartement mereka. Ia bangkit dari kasurnya dan mengambil tongkatnya.

"Maura, kau diam disini!" Draco memberi komando. "Jangan keluar sampai Mommy atau Daddy memanggilmu!" Draco berseru tegas. "Jelas?"

Maura mengangguk dan mencengkram erat bonekanya begitu mendengar nada suara ayahnya yang tegang.

Draco kemudian keluar dari kamarnya, menutup pintu rapat-rapat dan segera menuju pintu keluar. Dan dugaannya benar.

"Apa yang kau lakukan disini Mother?" Draco bertanya ketus.

"Draco!" Narcissa bereaksi mendengar nada suara anaknya itu.

"Apa yang kau inginkan Mother? Bukankah untuk kalian aku hanya seorang blood traitor ?" Draco bertanya lagi.

"Draco!!!" Narcissa berseru keras. "Apa kau tidak bisa sopan sedikit?" Narcissa bertanya.

I'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang