Perasaan yang Terungkap

13.4K 209 3
                                    

Ariana POV

Setelah kemarin makan malam bersama dengan Aruni dan juga Andrea. Hari ini, tepatnya pagi tadi Andrea meneleponku untuk bertemu denganku sesuai dengan janjinya tadi malam yang ingin membicarakan perasaannya terhadap Kelvin kepada diriku.

Kami akan bertemu di cafe yang terletak di Daerah Denpasar nanti pukul 19.00 malam, dan pastinya pertemuan ini tidak akan diketahui oleh Kelvin, karena aku dan Andrea merahasiakan ini dari Kelvin.

Setelah sekitar 15 menit berbicara di telepon bersama Andrea dan mengakhirinya, aku memutuskan untuk turun ke bawah, sarapan bersama dengan Kelvin, dan ternyata setelah aku sampai di meja makan, Kelvin sudah ada di sana dan sedang memakan roti gandum dan meminum segelas susu hangat

"Morning, my little boy" ujarku sambil mencium pipi Kelvin dan duduk di samping dirinya

"Hmm, pagi my naughty girl" ujar Kelvin tersenyum manis

"Emang gue toko naughty" ujarku cuek sambil mengambil roti gandum dan selai kacang

"Toko lelaki hidung belang hahahaha" ujar Kelvin disertai dengan tawa renyah yang dipaksakan

"Maksud lo gue perek gitu" ujarku cuek mendengar perkataan Kelvin sambil mengoles selai kacang di roti gandumku

"Bukan gue yang ngomong ya" ujar Kelvin menahan tawa sambil menunjuk diriku seolah ingin menunjukan bahwa aku yang mengatakan itu sendiri

"Becanda lo ga lucu, oia mama sama papa mana?" Ujarku menyadari bahwa aku hanya makan berdua bersama Kelvin saja

"Ga tau" ujar Kelvin santai sambil mengedikan bahu "oia na, nanti malem clubing yuk, besok kan gue libur jadi bisa clubing sampe pagi" ujar Kelvin bersemangat

"Hmmmm, gimana ya Vin, gue ada janji nih sama orang nanti malam" ujarku tidak enak menolak ajakan Kelvin

"Siapa?" Ujar Kelvin penuh selidik

"Nanti gue ceritain ya, tapi pas gue udah ketemu orangnya" ujarku lalu memakan roti gandumku

"Yaya" ujar Kelvin menebak dan membuat jantungku berdegup kencang

"Bukan" ujarku sambil menetralkan degup jantungku dan terpaksa harus berbohong

"Oh ya udah, kalau lo ga ikut ya berati gue ga jadi clubingnya" ujar Kelvin sepertinya kecewa dan penasaran aku ingin bertemu dengan siapa

"Kenapa? Kan lo bisa clubing sama pacar lo, kalau engga sama Yaya" ujarku bertanya agar Kelvin tidak curiga kalau aku ingin bertemu Andrea

"Ga mau, kalau gue berangkat sama Aruni gue malas nganterin dia pulang, kalau gue ajak si Yaya ya ujung-ujungnya gue bakal dikerjain sampe pagi, pegel bokong gue entar" ujar Kelvin masih dengan wajah muram durjanya

"Emang Yaya kalau ngegarap lo sampe pagi?" Ujarku mencoba mengalihkan pembicaraan sambil meledek Kelvin

"Ya gitu deh" ujar Kelvin santai namun wajahnya bersemu merah tanpa ia sadari

"Gitu gimana ceritain ke gue" ujarku penasaran

"Ihhh apan sih lo, kepo banget" ujar Kelvin sewot dan wajahnya semakin merah

"Ya kan gue penasaran Vin" ujarku menatap Kelvin dengan tampang polos

"Ya kaya lo aja sex sama mantan lo si Raffa, ga ada yang beda" ujar Kelvin melirikku sebentar lalu mengedarkan pandangan tidak jelas arah tujuannya menandakan kalau ia salting

"Emang lo tau gue sama Raffa kalau sex kaya gimana?" Ujarku semakin membuat Kelvin salting

"lagian kan beda, kalau gue sama Raffa cewe sama cowo, lah kalau elu sama si Yaya kan cowo sama cowo" ujarku lagi membuat Kelvin semakin jengah

Free Sex [Andrea & Kelvin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang