Kini Andrea, Ayu, dan Ariana bersama ketiga sahabat Andrea sudah berada di gang Kamboja. Hari ini sudah menunjukan pukul 00.00 malam. Gang yang terkenal gelap dan seram itu semakin berlipat ganda kegelapan dan keseramannya saat malam hari. Gang kamboja adalah sebuah gang yang menghubungkan jalan raya dengan pabrik kayu, dan pondok-pondok kumuh dari pekerja pabrik kayu tersebut, namun pabrik kayu itu kini sudah menjadi bangunan tua sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Andrea memimpin jalan, mereka berenam tanpa Tomi berjalan dengan sangat hati-hati. Mereka berjalan tanpa penerangan sedikit pun, hal ini dilakukan untuk meminimalisir agar aksi mereka tidak diketahui oleh Adam maupun Aruni.
"Lewat mana Yu?" Tanya Andrea menghentikan langkahnya
Andrea memelankan suaranya agar tidak mengundang keributan di tempat yang sangat sepi itu. Mendengar pertanyaan Andrea itu membuat Ayu mulai berpikir cara masuk yang aman
"Aku rasa di dalam ada orang, mungkin itu preman atau suruhan Adam sama Aruni buat jagain tempat ini" bisik Ayu sambil menunjuk salah satu jendela yang memancarkan cahaya remang dan memperlihatkan siluet hitam seseorang
"Kita hadapi mereka" ujar Andrea tegas
"Caranya?" Tanya Justin
"Kaya yang tadi udah disuruh Bang Tomi" ujar Andrea memperingatkan semuanya tentang rencana yang sudah mereka persiapkan
.
.
.Jika di luar sana, Andrea dan lima orang lainnya sedang berusaha keras untuk masuk ke dalam pabrik tua itu. Di dalan Kelvin justru baru saja disuntikan obat penenang oleh Adam. Kelvin sudah mendapatkan tiga suntikan untuk hari ini saja, entah sudah berapa suntikan yang Adam berikan kepadanya semenjak dirinya diculik dan dibawa ke tempat terkutuk ini. Karena suntikan itu, Kelvin menjadi tidak berdaya, tubuhnya lemas, matanya sayu, bibirnya bergetar tak bisa mengeluarkan suara apa pun. Miris sekali.
"Kau akan baik-baik saja sayang" ujar Aruni setelah Adam selesai menyuntikan obat penenang itu ke lengan kanan Kelvin dan keluar
Aruni memandang Kelvin penuh kelembutan, tapi bagi Kelvin itu adalah pandangan menjijikan dan memuakan baginya. Kelvin ingin melerai tangan mulus Aruni yang kini sedang mengelus pipinya yang basah dengan air mata
Aruni bukan hanya mengelus pipi mulus Kelvin saja, dirinya mulai menggoreskan ujung cuter yang tajam ke punggung tangan Kelvin. Kelvin hanya mampu memejamkan matanya merasakan perih dan ngilu saat Aruni mulai mengadu ujung cuter itu dengan kulit tangannya yang putih bersih itu, hingga goresan panjang berwarna kemerahan dan mengeluarkan darah terukir di punggung tanganya. Kelvin tidak bisa berbuat apa-apa energinya habis hilang entah pergi ke mana, lidahnya pun terasa kelu hanya untuk memekik kesakitan saja sangat sulit sekali baginya. Hanya matanya yang mampu menggambarkan pemberitaannya kini yang mulai mengeluarkan linangan air mata yang begitu derasnya
"Kenapa menangis sayang? Hmm?" Tanya Aruni sok kasihan
"Ini tidak sesakit apa yang sudah pernah kamu lakukan pada ku sayang, air matamu tidak bisa menyembuhkan semuanya sayangku" ujar Aruni dengan wajah ala pisikopat.
Saat sedang asik-asiknya berduaan dengan Kelvin, Aruni mendengar keributan dari luar sana
"Seperti orang berkelahi" gumam Aruni bermonolog dengan wajah bingung
Kebingungan Aruni tidak berjalan lama, kebingungannya terjawab sudah saat Ayu dan Ariana berhasil mendobrak pintu
Aruni pun terlihat kaget saat melihat Ayu dan Ariana berhasil masuk ke tempatnya yang sedang bersama Kelvin itu. Aruni sempat melirik pintu yang baru saja di dobrak oleh Ariana, di sana terlihat Justin yang berhasil melumpuhkan Adam. Melihat itu Aruni mencoba setenang mungkin untuk menghadapi Ayu dan Ariana yang kini telah mengepungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Sex [Andrea & Kelvin]
RomanceNamanya adalah Ariana Putri Suherman seorang perempuan Indonesia yang telah bertahun-tahun tinggal di Las Vegas, Amerika Serikat. Bertahun-tahun tinggal di negara Paman Sam itu tentu saja membuat dirinya menjadi bebas dan begitu liar. Ana sapaanya i...