Cinta Dimulai 3

3.8K 58 6
                                    

Rumah Sakit

Setelah melalui drama tragias yang mengorbankan Ariana sebagai korban penembakan Aruni. Andrea, Ayu, Isak, Justin, Ditto, dan Tomi langsung membawa Kelvin dan Ariana ke rumah sakit.

Mereka sampai ke salah satu rumah sakit ternama di Denpasar sekitar pukul 02.00 dini hari. Wajah lelah menghiasi seluruh wajah mereka, terutama Ayu dan Andrea yang masih syok dengan kejadian penembakan Aruni beberapa jam yang lalu.

Ayu, Andrea dan yang lainnya menunggu Kelvin dan Ariana yang sedang diperiksa di ruangan yang berbeda oleh dokter mereka masing-masing, Andrea dan yang lainnya menunggu di bangku tunggu yang disediakan di luar ruang UGD.

Setelah hampir satu setengah jam menunggu dengan perasaan yang sangat cemas, pada akhirnya dokter yang menangani Kelvin keluar dari ruang UGD. Andrea pun langsung bergegas menuju dokter yang baru saja keluar itu, diikuti oleh Ayu, Isak, Ditto, dan Tomi

"Bagaimana Dok?" Tanya Andrea tidak sabaran

"Saudara Kelvin mengalami tekanan mental dan sikis yang parah, tapi anda tenang saja dia akan baik-baik saja" ujar Dokter itu ramah

"Lalu lukanya Dok?"

"Itu hanya sayatan ringan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan" jawab Dokter itu lagi dengan sabar dan memaklumi kondisi Andrea yang sedang panik

Mendengar penuturan dokter tersebut membuat Andrea dan yang lainnya bernafas lega dengan kondisi Kelvin. Namun tetap saja mereka belum bisa bernafas lega sepenuhnya, karena belum mengetahui kondisi Ariana yang saat ini sedang menghadapi operasi  memdadak untuk mengeluarkan peluru dari dalam tubuhnya,

"Apa ada yang ingin ditanyakan lagi?" Tanya Dokter yang menangani Kelvin, dan menyadarkan pikiran Andrea kembali

"Tidak Dok, terima kasih." Ujar Andrea cepat

"Kami sudah bisa menjenguk Dok?" Tanya Ayu tiba-tiba

"Bisa, silahkan" ujar Dokter itu mempersilahkan sambil pamit untuk kembali ke ruangannya

Setelah kepergian dokter yang menangani Kelvin, Andrea kembali mendudukan tubuhnya di atas kursi dengan lesu bercampur bahagia menjadi satu kesatuan yang tidak karuan

"Ya, lo masuk gih, jagaiin Kelvin" ujar Tomi sambil menepuk bahu Andrea seolah ingin memberi kekuatan untuk Andrea

"Tapi Ana?" Tanya Andrea sambil menoleh ke hadapan Tomi dan yang lainnya

"Ada kita Ya" ujar Isak lembut

Andrea pun hanya menjawabnya dengan anggukan, dan beranjak untuk pwrgi menuju ruang UGD tempat Kelvin di rawat. Tapi saat ingin beranjak, tiba-tiba pintu UGD tempat Ariana ditangani terbuka dan menampakan seorang dokter wanita yang sudah berumur dan masih menggunakan masker serta setelan operasi lainnya

"Apa ada orang tua dari saudara Ariana?" Tanya dokter wanita itu setelah membuka maskernya

"Orang tuanya masih dalam perjalanan Dok, apa Ariana baik-baik saja?" Ujar Tomi setenang mungkin, meskipun dalam hati dirinya sangat cemas dan takut

"Pelurunya berhasil dikeluarkan, tapi karena saudara Ariana sudah terlalu banyak mengeluarkan darah, maka kondisinya sangat kritis dan saat ini dalam keadaan koma" perkataan yang keluar dari dokter tersebut membuat semua yang mendengarnya seperti tersambar petir di siang bolong

"Ko-ko-koma Dok?" Gagap Andrea yang belum bisa menetralkan perasaan sedihnya

"Iya, saudara Ariana koma, tapi mudah-mudahan keadaannya akan segera membaik dan dapat melewati masa kritisnya" ujar dokter tersebut mencoba menenangkan suasana

Free Sex [Andrea & Kelvin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang