Cakrawala merupa lautan lava, mendarah daging di bawah semesta
Agni mengunggah lidah-lidah api, mengunduh abu tak terasapi
Sepi hening berteriak seribu bahasa, dalam hati mereka jadi tuli
Dengarkan kobar panas melahap hayat, kayu kering tertampar merintihJelang siang masih misteri, dari jelaga kan bangkit suara
Taufan Timur tidak tahu diri, urung hadir meredam bara
Tidak ada bianglala, tidak pula mega
Hanya raung binasa, juga layar gelap gulitaLalu candra bergulir memecah sunyi
Bercanda ria berbusa-busa beragam warna
Di atas nyala ia menjejak membuat gila gempita
Pusara terbuka melontarkan isinya2017
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDA GIRINDRA
Poetry"Di beranda girindra kita bertukar cuaca..." Sajak-sajak malas yang dimaksudkan untuk dilepas tak terbaca. Menyimpannya cuma jadi neraka.