Sengaja

94 9 2
                                    

Kau betina piawai bermuram durja
Kau asah mata bor dengan gigi sensitifmu
Kau pulang gigiti pantat-pantat pasien naik darah
Kau gores jidat pawang buaya yang lekas marah

Mengucurlah deras air terjun hormon itu
Seratus celcius kau naik mendidih benci
Giliran jaga hati kau sengaja minus sendiri
Pilah pilih dari lemari jati penuh melankoli

Saya pesan satu bungkus senyum bunga-bunga
Dalam kantong kertas kuterima pecahan kaca
Tanpa kembalian pula, kerut wajah tiada artinya
Jika pipi kita bergesekan segila-gilanya, kau diam saja

Sekaku batu Bulusaraung, kau sengaja
Sebeku salju Jayawijaya, kau sengaja
Sepanas api Kawah Ijen, kau sengaja
Seganas ombak Papuma, kau sengaja

2017

BERANDA GIRINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang