Zenith

100 9 4
                                    

Sudah kram otot leher
Stop tengadah ke atas sana
Menanti jawaban itu lagi
Erangan nadir ini cuma bisik-bisik

Kau bukan wujud yang kusukai
Bukan topan, bukan magma, bukan pula halilintar
Tapi dari zenith sana Kau datang dengan lembut
Bagai keping salju putih, bagai angin semilir sejuk

Kau main-main dengan harapan
Kau kocok-kocok arti penantian
Ya atau tidak
Perjelaslah aku menunggu

Lagi-lagi senyum lembut itu
Sejuk dan hangat menenangkan
Harapan itu menitik kembali
Jantungku terisi darah kembali

Kau yang dari zenith
Senyuman itu multitafsir
Kau inti dari segala inti
Kau kosmos dari segala kosmos

Maka aku di sini menunggu saja

BERANDA GIRINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang