Kamatundra

70 8 0
                                    

Camar terbang yang belang-belang di sana pun tahu
Pondasi macam apa yang kutuangkan di kisi-kisi hati ini
Menariknya, campuran kurang ajar salah proporsi itu kini keras
Sekeras jidat paman pemabuk yang gemar sujud di bawah pohon
Wuih, bau sesajennya sampai merebak ke hotel bertarif gede

Celurit baja itu menggila cungkili gedebong pisang satu-satu
Sampai getah dan air-airnya menetes bikin basah permadani
Gara-gara kamu, data dan faktaku terkuak dan minta dibahas
Malu jika muka tempo dulu ini harus bersemu semerah tampon
Panggilkan aku para hulubalang jomblo yang pusing urusi itu sore

Jujur ini dada sudah lembek macam seember kue cucur
Apalagi kalau kamu injak dan buang ke tundra tanpa penghuni
Benyek sudah rangka berdaging ini, giliran gundulku minta dipapas
Kayak jok motor anak kencur yang merasa segagah Leo Di Caprio
Atau sejujur sajak-sajak saksofon topi koboi di penatnya arbitrase

Jadi begini saja, aku mau teriak yang singkat:
Aku sebut ini kama, bukan cinta.

2017

~ Tengah malam di kampung halaman.

BERANDA GIRINDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang