Di ampas hitam aku bercermin diri
Ragu pada hujan pikiran yang membasahi
Kartu-kartu remi tertawa girang
Mengocok makna aksara-aksara butaPintu baru terbuka dan cahayanya tiba
Peluru-peluru menghujam setengah dada
Lelah aku dengan masa depan yang melanda
Pintu lama mengintip dari belakang sanaAku merasa ngeri dengan suara-suara itu
Menikam telinga tanpa rasa kasihan
Kupunguti kulit-kulit yang mengelupas
Kususun lagi kubus-kubus memori yang lepasDalam diam aku melagu
Ditemani kubus-kubus yang terbongkar
Dalam doa aku meragu
Disusupi kultus-kultus yang terbakar
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDA GIRINDRA
Poetry"Di beranda girindra kita bertukar cuaca..." Sajak-sajak malas yang dimaksudkan untuk dilepas tak terbaca. Menyimpannya cuma jadi neraka.