Bolehkan aku memeluk prosa tak bertulang belakang itu
Yang sisik-sisiknya melepas mencacati kulitku
Berdua saja dalam gelap malam mencekam
Di bawah delapan sayap megahnya yang membekukanResmikan perpaduanku dengan musik kuning licin berlendir itu
Yang nafas elektrisnya menghanguskan saraf-sarafku
Berdua saja melangkahi pelangi siang seratus warna
Menjinak dalam gelungan karpet biru muda bercahayaPertemukan aku dengan sketsa yang mahir berdansa itu
Yang derap langkahnya bagai taifun neraka jahanam
Berdua saja minum teh tiga negara tanpa kuasa
Menggila dalam pesta kebinasaan yang meremajakanJauhkan aku dari angin lembut yang menenangkan itu
Yang tangan kanannya menyemburkan rasa aman
Berdua saja aku takkan bisa tahan dengannya
Aku mau lari ke dunia orang mati dan bersembunyiMengapa kau masih mengejar?
2017
For the passionate one who always found me.
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDA GIRINDRA
Poetry"Di beranda girindra kita bertukar cuaca..." Sajak-sajak malas yang dimaksudkan untuk dilepas tak terbaca. Menyimpannya cuma jadi neraka.