ONE

7.5K 560 23
                                    

"Baby apa yang sedang kau pikirkan?" ciuman yang mendarat dipipinya serta suara pacarnya mengalihkan pandangan Sehun dari seseorang yang sedang tertawa di ujung sana

"Ah...Tidak ada" jawabnya pelan,ia mengeratkan pelukan pacarnya di perut ratanya

"Akhir-akhir ini kau sering melamun,aku jadi terabaikan" raut merajuk pacarnya serta bibir yang mengerucut imut itu membuat senyum terlukis di wajah datar sehun

Ia sangat menyayangi ah lebih tepatnya mencintai pacarnya ini, Kim Jongin...orang yang selalu mampu menaikkan moodnya, orang yang selalu mampu menghapuskan kesedihannya hanya dengan sebuah senyuman, orang yang selalu menghujaninya dengan kasih sayang, orang yang kini menjadi pegangan hidupnya.

"apa kau sudah makan?" tanya Jongin sambil mengusap pelan pipi gembil Sehun
Sehun memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut Jongin, ia menggeleng pelan sebagai jawaban

"Ishhhh...Kau ini, sudah berapa kali aku bilang jangan sampai telat makan! kenapa kekasih manisku ini tidak mau mendengarkanku huhhh?" Jongin mencubit pelan pipi Sehun yang langsung membuahkan pekikan pelan serta tepisan halus ditangannya

"sakit Jongin....Aku kan menunggumu" tanpa sadar bibir Sehun mengerucut imut membuahkan kecupan kecil dibibir merah mudanya

Jongin terkekeh kecil melihat kulit pucat itu memerah malu

"Kalau begitu ayoo...Kau ingin makan apa?" Jongin menggandeng Sehun menuju arah parkiran

"Aku ingin makan ramyeon dan bubble tea coklat" jawab Sehun dengan eyesmile cantik di wajahnya

"Oke princess"
.
.
.
.
.
.
.

Siang itu Sehun selesai dengan kelasnya lebih dulu dari Jongin dan memilih menunggu di kantin kampusnya yang terlihat ramai, dari awal Sehun menjejakkan kakinya kedalam kantin ini, bisik-bisik dari orang sekitarnya sudah terdengar. Sehun mencoba mengabaikan kalimat-kalimat tajam yang di dengarnya dengan tetap memasang wajah datar

"Lihat itu, wajahnya angkuh sekali, apa dia merasa hebat bisa pacaran dengan Jongin sunbae dan punya banyak harta. Jika aku jadi dia, aku pasti malu pada diriku sendiri" seorang gadis berambut pendek sengaja berbisik terlalu keras namun Sehun mengabaikannya dengan tetap berwajah datar

"Iya, punya wajah sempurna saja tidak berguna jika kau hidup dengan ekspresi menjijikkan seperti itu" sekali lagi ia mencoba mengabaikannya

Bukan keinginannya memiliki ekspresi seperti ini, ia melakukannya sebagai benteng pelindung untuk menutupi seberapa rapuh dirinya.

Ia juga ingin tersenyum seperti orang lain, ingin selalu tertawa ceria seakan hidup tanpa beban namun hidupnya tidak semudah itu untuk dijalani. Menampilkan senyum palsu hanya akan menambah beban dihatinya. Lebih baik begini setidaknya ia tidak perlu dikasihani orang-orang.

"Baby maaf aku lama, tadi prof.Kim memintaku membantunya" Jongin duduk dihadapannya dengan tampang lelah yang kentara

Jongin mengambil jurusan arsitektur berbeda dengan dirinya yang mengambil jurusan sastra. Jogin itu memiliki otak yang jenius sehingga dosennya selalu meminta bantuan kepadanya. Sehun bangga karena hal itu namun juga kasihan jika melihat betapa lelahnya pacarnya ini

"Tidak apa-apa jongin, kau terlihat lelah, kita pulang saja kau harus istirahat" Jawab Sehun, ia mengkhawatirkan pacarnya itu

"Aku tidak apa-apa baby jangan khawatir, kalau kau izinkan aku hanya ingin jus yang ada digelasmu itu" jongin tersenyum menenangkan dan menggapai tangan Sehun untuk di genggam

"Ah kau haus? biar aku pesankan yang lain" Sehun buru-buru hendak bangkit namun ditahan oleh jongin

"Aku ingin dari gelasmu, nantikan jadinya ciuman tidak langsung" Jongin menaikkan alisnya menggoda Sehun yang memerah malu

"Jongin sunbae romantis sekali, sayang sekali dia harus pacaran dengan papan setrikaan berjalan itu" lagi..Suara-suara itu lagi, Sehun menundukkan kepalanya

"Hei..baby kau tidak apa-apa? sudahlah jangan dengarkan mereka" jongin meraih dagu Sehun untuk melihat wajah kekasihnya yang kini terlihat mendung

"Aku tidak apa-apa" jawab Sehun pelan

"Jongin....boleh aku bertanya sesuatu?"

"Hmmm tentu saja" jongin menatap intense manik karamel Sehun

"Apa kau tidak bosan denganku? seperti yang kau tahu aku tidak pandai dalam berekspresi dan bersikap manis jadi..." Suara Sehun bergetar

"sudah berapakali aku katakan baby, jangan hiraukan ucapan orang lain" jongin mengelus lembut pipi Sehun yang balas menatap matanya dalam

"Kau tidak akan meninggalkanku dan mencari orang lain yang lebih sempurna kan Jongin?
Karena jika itu terjadi aku tidak tahu apakah aku masih bisa hidup atau tidak"
Elusan dipipi Sehun sempat terhenti sejenak dan obsidan hitam itu bergetar, menimbulkan rasa sesak yang aneh di dada Sehun

"iya tentu saja baby" jawab Jongin pelan, wajahnya terlihat sendu dengan tatapan menerawang jauh, membuat sesuatu menghantam dada Sehun dan rasa takut itu muncul































Ia akan ditinggalkan dan itu karena dia tidak sempurna




TBC


Kebayang gak sih ngepost cerita begini sambil nonton final destination rasanya tuh kayak ada manis-manisnya gitu..

Makasih buat yang baca dan udah kasi voment buat story ini

Jangan lupa buat VOMENT lagi ya...

Sincerelly

Bubblelavender yang lagi merinding gara-gara FD



PERFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang