TEN

4.5K 453 94
                                    

Sehun setia menunduk menyembunyikan wajah di balik surai hitamnya dihadapan dua orang yang menatapnya kesal

"Kenapa kau keras kepala sekali sehunah?" baekhyun berkacak pinggang bertanya penuh emosi, sementara chanyeol yang duduk ditempat tidur disamping sehun yang duduk menyandar pada headboard kasur hanya diam, namun tatapan matanya menyiratkan emosi dan kekhawatiran melebihi baekhyun yang sejak mereka sampai di apartement sehun sudah mengomel panjang lebar

"A-aku hanya tidak ingin kalian khawatir hyung" jawab sehun ragu-ragu matanya masih belum mampu menatap wajah manis baekhyun yang berdiri diseberang tempat tidurnya, bukan karena dia takut, namun lebih kepada rasa bersalah. Rasa bersalah karena telah membuat pemuda manis itu khawatir dan rasa bersalah yang jauh lebih besar karena perasaannya kepada chanyeol

"Sudah berapa kali aku katakan padamu sehun, aku ini hyungmu jadi jangan pernah menyembunyikan apapun dariku. Apa kau lebih senang membuatku khawatir setengah mati?" nada suara baekhyun naik beberapa oktaf dengan muka yang memerah marah. Sehun makin menyembunyikan wajahnya dengan air mata yang siap jatuh kapanpun, ucapan baekhyun sekan menamparnya

Adik

Pemuda mungil itu menganggapnya adik namun dia dengan tidak tahu diri memiliki perasaan menjijikkan ini. Tangannya yang sedari tadi bertaut gugup beralih meremas selimut yang dia gunakan demi menahan segala perasaan menyakitkan didadanya

"Sudahlah baek" ucap chanyeol, dia sebenarnya juga emosi namun melihat keadaan sehun hatinya tidak tega, sehun benar-benar terlihat lemah dan itu membuat hatinya serasa dicubit. Dia membawa tangan kirinya untuk mengusap kepala sehun lembut, mencoba menenangkan sehun yang terlihat gemetar

"Maaf" bisik sehun. Baekhyun membuang nafasnya kasar

"Jika kau tidak ingin membuatku khawatir ceritakan semua masalahmu padaku sehun, kau tahu aku akan selalu ada untukmu, bukannya dengan cara menghilang selama tiga hari dan jatuh sakit seperti ini. Apa kau tahu aku dan chanyeol mencarimu seperti orang gila?!"

"Maaf" hanya satu kata itu yang bisa keluar dari mulut sehun, air matanya benar-benar sudah tidak dapat dibendung. Pipinya basah dengan isakan kecil yang membuat baekhyun justru merasa bersalah.

Baekhyun membuang nafas pelan lalu berjalan menghampiri sehun dan langsung memeluknya erat, sehun membalas pelukan itu tak kalah erat, kepalanya disembunyikan di bahu baekhyun dengan bibir yang terus menerus menggumamkan maaf. Chanyeol hanya diam menjadi penonton setia

Baekhyun melepaskan pelukannya dan memegang bahu sehun lembut, matanya menatap wajah pucat sehun yang terlihat semakin pucat

"Berjanjilah lain kali kau tidak akan melakukannya lagi" ucapnya lembut, jemari lentiknya menghapus air mata yang mengotori pipi tirus itu, sehun mengangguk dengan bibir yang masih mengalunkan isakan kecil

"Baek bisakah kau buatkan bubur untuk sehun? dia pasti belum makan" chanyeol menyentuh pundak baekhyun pelan, baekhyun segera mengangguk mantap

"Ya, kau harus makan dan minum obat agar bisa ikut acara malam keakraban seminggu lagi" katanya penuh penekanan, sehun hanya menatap baekhyun bingung

"Jangan bilang kau tidak akan ikut sehun, itu acara penyambutan untuk kami yang baru kembali dari pertukaran pelajar jadi kau harus ikut" baekhyun menyipitkan matanya memandang sehun dan berlalu begitu saja menuju dapur bahkan sebelum sehun sempat membuka mulut untuk membantah

PERFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang