FOUR

4.2K 529 67
                                    

aku ngetik ini sambil denger lagu for life dan rain nya taeyeon jadi aku rasa kalau baca ini sambil denger lagu itu juga bakal lebih dapet fellnya

enjoy



Sehun berjalan pelan menuju kelasnya, mencoba memfokuskan pandangan di saat kepalanya serasa berputar. ia sedikit banyak menyesal menolak jongin yang ingin mengantarnya jika tahu badannya akan selemas ini.

Ia memegang dinding di sampingnya sebagai tumpuan, memejamkan matanya sejenak mencoba mengurangi pening yang menyiksa, mungkin akibat tadi malam ia sama sekali tidak tidur. Sejak sampai diapartementnya tadi malam sehun hanya duduk dikasurnya, menumpu kepala pada lutut yang ditekuk, terus menerus merapalkan nama kekasihnya ditengah isakan pelan.

"Hei kau tidak apa-apa?" sehun mendengar suara berat seseorang menyapa pendengarannya, namun matanya tidak bisa terbuka kepalanya pening sekali terasa seperti ribuan jarum menusuknya dan juga badannya semakin lemas

"Hei kau pucat sekali..Heii..heii.." Suara itu semakin lemah bergabung dengan suara-suara lain yang menggemakan namanya, badannya terasa ringan dan sehun merasa kegelapan menelannya
.
.
.
.
Cahaya menyilaukan memasuki retinanya ketika sehun mencoba membuka matanya perlahan, bayangan pemuda yang terlihat kabur tertangkap indra penglihatannya semakin lama semakin jelas

Dan sehun terpaku ketika senyum lebar itu menyambutnya

"Ah syukurlah akhirnya kau bangun, aku sangat panik tadi saat kau pingsan. Dokter Shin bilang kau kurang tidur dan kelelahan. Kau juga dehidrasi dan lambungmu bermasalah, kau diminta untuk makan dengan teratur dan sarapan sebelum beraktifitas"

Sehun tidak menangkap apa saja yang dikatakan pemuda itu, matanya terpaku pada cara pemuda itu berbicara dan tersenyum, senyum yang selalu sehun perhatikan dan inginkan, terkesan bebas dan tanpa beban

"kau tidak apa-apa? apa masih pusing?" pertanyaan pemuda itu menyadarkan Sehun

"Aku baik-baik saja, apa kau yang membawaku kemari?" jawab sehun pelan, sebenarnya kepalanya masih sedikit pusing tapi melihat raut khawatir diwajah itu membuatnya entah mengapa merasa lebih baik

"iya, aku merasa jantungku copot melihatmu jatuh didepanku" jawab pemuda itu dengan ekspresi yang berlebihan namun sehun menyukainya

"Terimakasih dan maaf sudah merepotkanmu, emm"

"Chanyeol..park chanyeol" pemuda itu tersenyum lebar dengan tangan terulur kearah sehun

Aku tahu

"Ah iya terimakasih chanyeol-ssi aku oh sehun" sehun menyambut tangan itu dengan senyum tipis

Tepat ketika tautan tangan itu terputus pintu ruangan itu terbuka dengan keras dan Jongin muncul dengan wajah khawatir, terburu-buru menghampiri sehun

"baby kau baik-baik saja? ya tuhan aku khawatir sekali"
Jongin segera memeluk tubuh ringkih sehun dan menghujani puncak kepala sehun dengan ciuman

"Aku tidak apa-apa Jongin" sehun mengusap pelan punggung jongin mencoba meyakinkan pemuda itu

"Ehmm a..Aku permisi pergi" suara berat chanyeol membuat jongin melepaskan pelukannya dan menatap chanyeol yang berdiri disamping mereka canggung

PERFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang