TWO

4.6K 494 34
                                    

Angin dingin menghembus pelan membawa aroma musim dingin yang sebentar lagi datang, Sehun berdiri di pelataran kampusnya memandang serius ke arah taman universitasnya yang dipenuhi oleh mahasiswa dari berbagai jurusan.
Obsidan karamel Sehun terus memperhatikan gerak-gerik seseorang diantara kerumunan disana, bagaimana ia bercanda dengan teman-temannya, bagaimana ia tertawa bahagia, serta bagaimana tawa itu terlihat begitu mempesona. Ia berharap juga bisa seperti itu, hidup dengan penuh keceriaan dan dikelilingi oleh orang-orang yang menyayanginya.

Seseorang menabraknya dari belakang sehingga ia mengalihkan perhatiannya, terlihat seorang gadis sedang menunduk takut didepannya

"Sun..Sunbae ma..Maafkan aku, aku tidak sengaja" suara gadis itu terdengar bergetar

Orang-orang di sekitar mereka berbisik-bisik menantikan apa yang akan dikatakan oleh si angkuh Oh Sehun.
Sehun menghela nafas pelan,ia lelah jika harus terus begini, bagaimana mungkin hanya karena ia jarang berbicara dan berekspresi orang-orang menilainya buruk. Ia hanya tidak tahu apa yang harus dibicarakan  makanya dia tidak bisa bersikap ramah tapi orang-orang menilainya angkuh dan sombong

"Tidak apa-apa" jawabnya pelan namun terkesan datar, sungguh ia tidak bermaksud seperti itu tapi apapun yang keluar dari bibirnya selalu terdengar datar dan menusuk. Sehun berjalan meninggalkan gadis yang masih menunduk itu. Ia bosan menjadi bahan pembicaraan orang lain, mungkin jika tidak ada Jongin sudah lama ia meninggalkan semua ini.

Bicara tentang Jongin kekasih tan nya itu tidak ada menghubunginya hari ini, ini sudah jam tiga sore dan setahu Sehun kelas terakhir Jongin sudah selesai dari jam satu siang tadi. Ia mencoba berfikir positif mungkin saja Jongin sedang membantu dosennya sehingga tidak bisa mengangkat telfon dari Sehun

Namun hingga malam Jongin tidak ada memberi kabar sama sekali, membuat rasa takut didada Sehun semakin besar menghimpit hingga rasanya ia susah bernafas.
Ketika Sehun hampir terlelap dikasurnya suara notifikasi ponselnya membuat ia cepat-cepat meraih benda persegi itu.


My everythings
09.37 pm

Baby...Maaf aku tidak menghubungimu seharian ini dan tidak mengantarmu. Prof. Jang benar-benar berniat membuatku botak seperti dirinya. Jadi maafkan aku neee...Hari minggu aku akan mengajakmu ke lotte world sebagai gantinya.
Good night my love..have a sweet dream dan tentu saja jangan lupa mimpikan aku...:*


setelah mengetikkan Balasannya Sehun menaikkan selimutnya dan menutup mata menjemput alam mimpi dengan Jongin didalamnya

"Have a sweet dream Jongin, saranghae my everythings" bisiknya lembut
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi menjemput, suara burung mulai terdengar bersahutan. Cahaya matahari pagi menyusup malu-malu melalui celah jendela kamar seorang namja manis yang masih terlelap dikasurnya.
Ketika cahaya itu terasa menyengat pipinya barulah ia bangun dan bergegas bersiap,ia  melihat jam sekilas dan berfikir bahwa pacarnya pasti sudah dalam perjalanan menjemputnya.
Pasti dia dimarahi karena tidak sarapan,ia kesiangan dan tak sempat untuk sekedar membuat sarapan

Setelah bersiap dengan tergesa-gesa Sehun mengecek ponselnya heran kenapa kekasihnya belum muncul sedari tadi namun raut kecewa muncul di wajah manisnya ketika pesan dari kekasihnya ia baca

My everythings

07.12 Am

Morning baby..Maaf aku tidak bisa menjemputmu hari ini. aku ada urusan mendadak bersama prof. Kim pagi ini, kelasmu baru mulai jam 10 kan?
Kau naik taksi saja ya,,,sekali lagi maaf my love
.
.
.
.
.
.

selama berada di bus Sehun terus memikirkan tentang pacarnya, rasa takut itu terus saja menghimpitnya namun ia mencoba percaya kepada kekasih tan nya itu. Jahat sekali dia jika meragukan Jongin hanya karena pacarnya itu sedang sibuk, tapi tak bisa di pungkiri rasa itu semakin membesar, Jongin tak pernah seperti ini.

Ia menghela nafas pelan mencoba menenangkan dirinya dengan mendengarkan lagu yang mengalun lembut melalui earphon putih yang tersemat di kupingnya.

Bus berhenti sejenak dan Sehun bisa merasakan seseorang duduk di sebelahnya, ia membuka sedikit matanya yang terpejam mengintip siapa yang kini duduk di sampingnya. Namun matanya langsung terbuka lebar melihat sosok itu, jantungnya berdetak kencang pertanda gugup, tanpa sadar jarinya menekan tombol volume di ponselnya hingga batas terendah..

Ia tidak percaya ini..Orang itu disampingnya...
























Hari ini Sehun mendengar bisik-bisik yang sedikit berbeda namun efeknya lebih besar bagi hatinya, sebenarnya gosip itu bukan tentangnya melainkan kekasih tampannya

Jongin datang kekampus bersama orang lain pagi ini apakah dia sudah bosan pada Sehun


Itu yang ia dengar, hal itu membuat sesuatu di perutnya bergejolak dan rasanya hatinya panas hingga kekepala.

Ia bingung dan juga takut membuatnya tidak fokus di kelas, mengabaikan penjelasan Miss. Jang mengenai sastra era joseon. Pemikirannya melayang kepada pemuda tan yang sudah satu hari tidak ia temui, tentang gosip mengenai pemuda itu dan tentang kebohongannya


Pada istirahat makan siang Jongin menemuinya dengan wajah ceria dan terlihat tak berdosa. Sehun jadi memikirkan kembali apakah berita itu benar atau tidak, ia hanya memandang kekasihnya itu sendu berharap Jongin akan menjelaskan tentang gosip yang ia dengar hari ini namun pemuda tan itu terlihat seperti tidak terjadi apa-apa. Jadi Sehun menunggu dan terus menunggu hingga Jongin mengantarnya malam itu di sertai dengan kecupan dipipi sebagai penutup hari mereka.

Sehun mencoba menghapus semua rasa takutnya dan menepis segala berita yang ia dengar, Mencoba percaya kepada kekasihnya toh lagipula jika berita itu benar Jongin pasti akan menjelaskannya namun nyatanya Jongin tetap seperti biasa hanya satu yang berubah darinya




















Waktunya untuk Sehun




TBC

Makasih buat yang udah voment di chap sbelumnya semoga suka sama chap ini ya maaf jika sedikit absurd

see you in the next chap dan jangan lupa ninggalin jejak berupa Voment

sincerelly

Bubblelavender


PERFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang