NINE

3.9K 440 76
                                    

Sehun memandang dua orang yang sedang berdebat didepannya dalam diam, senyum tipis tersemat dibibir sewarna cherrynya melihat betapa lucunya interaksi diantara dua orang berbeda tinggi itu


mereka serasi



Sehun tidak tahu harus menyebut dirinya apa, bodoh, egois, atau tidak tahu malu. Dia mengutuk dirinya yang dengan bodohnya masih bisa berpura-pura bahagia disaat hatinya terluka. Ia tidak bisa berbohong jika hatinya baik-baik saja setelah mendengar pernyataan chanyeol, rasanya dia masih ingat bagaimana ekspresi bodoh diwajahnya ketika melihat chanyeol dengan ceria menunjukkan cincin pertunangannya. Ia mengutuk mulutnya yang masih bisa tersenyum disaat hatinya terluka, dia mengutuk hatinya yang masih bisa merasakan kehangatan dari sosok chanyeol meskipun pemuda itu telah menorehkan luka baru disana

Rasanya sehun ingin menertawakan diri sendiri ketika mengingat kalimat pertama yang keluar dari mulutnya setelah mendengar ucapan mengejutkan chanyeol

"Kapan kau bertunangan hyung? kenapa kau tidak memberitahuku?"


Seharusnya dia tidak mengatakan kalimat itu dengan nada ceria dan manja, harusnya dia memaki chanyeol karena telah memberinya harapan kosong. Tapi dia sadar mungkin hanya hatinya yang berharap lebih, selama ini memang chanyeol tidak pernah memperlakukannya lebih dari seorang adik, sehun saja yang bodoh dan besar kepala


Dan laki-laki mungil itu, entah kenapa sehun tidak bisa membencinya. Baekhyun itu memiliki kepribadian persis seperti chanyeol, membuat sehun merasakan kehangatan dan kenyamanan, senyumnya mampu membuat hati sehun menghangat, ia seperti melihat sosok ibunya didalam diri pemuda itu. Tawa dan senyumnya mampu membuat senyum sehun ikut mengembang, baekhyun benar-benar menyayanginya seperti adik sendiri dan sehun juga menyayangi pemuda mungil itu, oleh karena itu sehun memilih berpura-pura, setidaknya takdir tidak terlalu kejam padanya kali ini. Takdir masih membiarkannya merasakan kehangatan dan kasih sayang sehingga ia tidak perlu lagi merasa sendiri

"Sehunah kau setuju dengan hyung kan?" pertanyaan baekhyun menyadarkan sehun dari lamunannya, pemuda mungil itu menatapnya penuh harap

"Em aku" sehun hanya bisa menyengir karena dia dari tadi tidak memperhatikan apa yang diucapkan oleh sepasang kekasih itu

"Ishh....kau pasti tidak mendengarkan hyung" baekhyun memalingkan wajahnya cemberut, sehun hanya dapat tertawa melihatnya. Rasanya menyenangkan, dia seperti kembali ke masa kecil disaat dia bercanda bersama hyungnya

"Mian hyung" sehun mencoba membujuk baekhyun meskipun ia tahu bahwa pemuda mungil itu tidak benar-benar marah padanya. Sehun memasang wajah memelas yang imut dihadapan baekhyun yang masih setia melipat lengannya diatas dada dengan muka yang menghadap kesamping


"Chanyeol hyung.......Baekkie hyung tidak mau memaafkanku" kini sehun ganti merengek kepada chanyeol yang hanya memasang senyum geli disampingnya

"Hyung tidak mau ikut campur" jawabnya diiringi senyum geli

"Ishhh..." Sehun memalingkan wajahnya kembali kearah baekhyun mencoba memasang puppy eyes terbaiknya

"Hyung" sehun bangkit dan menggapai lengan baekhyun, mengguncangnya perlahan

"Hyung akan memaafkanmu asal kau setuju untuk pergi kepantai besok bukannya ke sea world seperti yang dikatakan si yoda ini" jari telunjuk baekhyun diarahkan tepat ke wajah merengut chanyeol, sehun langsung mengangguk cepat tanda setuju

PERFECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang