9

121 7 0
                                    

   "Semua akan terkuak oleh waktu. Tunggu saja waktu yang tepat."

~Raditya Andrea

¤¤¤

   Dengan langkah cepat Rangga mencari seseorang perempuan bernama Natasya Olivia Vanangel Alvaro di seluruh penjuru rumah sakit. Namun, ia tak menemukan sosok itu. Barulah ia mengingat kata suster yang berteriak tadi.

   'sepertinya pasien keluar melalui jendela, dok'

   Nekat banget tuh anak, liat aja kalo ketemu ama gua, gak bakal gua tolongin lagi. Batin Rangga

GUBRAK..

   Apaan tuh? Batin Rangga.

   Terlihat sebuah tangan seseorang yang berada diluar semak-semak. Dan kemungkinan besar tubuh lengkap seseorang itu berada dibalik semak-semak. Dengan langkah getir Rangga berjalan mendekat kearahnya.

   Jarak yang tersisa hanya 1 meter dari tubuh seseorang itu. Sampai akhirnya Rangga memberanikan dirinya. Dan percaya bahwa ia adalah manusia sungguhan.

   "Aduh.." ucap seseorang tersebut.
   "Eh,, lo gak papa?" Tanya Rangga dingin.
   "Gak papa pala lo botak, sakit nih, bantuin kek." Ucap seseorang itu.

   Kayak kenal suaranya. Familiar banget ditelinga gua. Batin Rangga.

   Ketika Rangga akan membantu seseorang itu mengangkat tubuhnya, Rangga kehilangan keseimbangan dan..

BRUKK..

   "Aduh,, eh lo itu niat nolong gak sih?" Ucapnya
   "Sorry." Ucapnya datar.

   Seseorang itu bangun setelah tubuh Rangga menindihinya. Kasihan. Bukannya ditolongin malah ketiban Rangga. Ck.

   "Lo gak tau apa kaki gua sa--" belum sempat seseorang itu melanjutkan pembicaraannya, ia yang sedari tadi menunduk mencoba memberanikan diri untuk mendongak untuk melihat orang yang akan menolongnya tadi.

   "Ya,, elah. Elo. Ngapain disini?" Ujar seseorang itu.
   "Huft.. waras lo, pinter?" Ujar Rangga setengah jengkel.

   Lama tak mendengar jawaban dari seseorang tersebut, Rangga melangkahkan kaki menuju parkiran kembali menuju mobilnya dan pulang. Namun, baru saja 2 langkah ia melangkah pergi, seseorang telah menarik pergelangan tangannya.

   "Ga, tunggu. Kaki gua sakit." Ujarnya meringis.
   "Lagian, lo ngapain pakek kabur segala lagi?" Ujar Rangga dingin.
   "Gua gak mau dirawat inap."
  
   Rangga hanya menjawab keluhan Via dengan berdehem.

   Ya, orang itu memang Via. Seseorang yang kabur dari ruang IGD dan lebih tepatnya lewat jendela IGD. Kurang kerjaan. Dan berakhir jatuh disemak-semak. Dan berakhir bertemu dengan Rangga lagi.

   "Gua--" ucap Via terputus saat merasakan nyeri dikaki kanannya.
   "Argghhh.. aduh." Ucapnya lagi.

   "Hmm.." tanpa seizin dari sang pemilik tubuh, Rangga langsung menggendong tubuh itu untuk masuk kedalam. Rangga menggendong Via ala bridal style Dan kembali masuk kedalam rumah sakit. Sedangkan Via hanya bisa mendengus sebal. Sungguh sial ia hari ini.

   Sedangkan didalam rumah sakit, terlihat seorang yang memakai jas berwarna putih tampak gusar, dan disampingnya terlihat seseorang mengenakan pakaian yang sama, berwarna putih.

   Tak jauh dari keberadaan dokter dan suster tersebut Via dan Rangga berada. Tepatnya Rangga, karna Via masih digendong oleh dirinya.

   Via yang digendong oleh Rangga tak bisa diam. Memberontak. Berharap Rangga akan melepaskannya. Tapi, usahanya tetap sia-sia. Sekalipun ia memarahi Rangga, bahkan memukulnya Rangga tak memberikan reaksi apapun. Meski Via tau. Pukulannya itu tak akan sakit.

Do You Miss Me? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang