23

30 1 0
                                    

   "Nggak ada yang boleh buat lo senyum kecuali gue."

~Raditya Andrea

¤¤¤

Keesokan harinya..

   Terlihat disebuah apartemen seorang perempuan terlihat sangat berantakan. Entah setan mana yang merasuki tubuh anak itu sekarang. Tadi malam setelah pulang dari rumah sakit jiwa perempuan itu langsung berlari ke rooftop apartemen itu. Ia kembali merokok. Entah hanya itu yang bisa meredam stress anak itu saat ini.

   Via bangun dari tempat tidurnya, ia melihat jam. Dan masih beruntung sekarang masih jam 05.45 dan itu artinya masih ada waktu untuk Via berangkat sekolah. Tunggu apa? Baru kali ini seorang Natasya Olivia semangat ke sekolah.

   Via segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu 10 menit kemudian ia keluar. Ia mengambil tas ransel miliknya dan mengobrak-abrik semua pakaian yang ia bawa. Sial. Hari ini kemungkinan besar Via nggak bisa sekolah. Karna apa? Via lupa bawa seragam sekolah.

   Dengan bermodal nekat dan hal itu sudah menjadi hobinya sejak dulu. Ia memakai kaos berwarna putih dan kemeja berwarna putih dan tak lupa Via memakai celana joggerpans abu miliknya. Ia lupa kalau hari ini adalah hari senin. Ia tak membawa pelajaran.

   Kenapa gue nggak sekalian aja berangkat jam 8? Pasti dihukum sekalian. Tapi, gue gak suka telat. Biari aja deh. Batin Via beekecambuk.

   Via segera menaruh semua pakaiannya kedalam lemari dan segera mengisi tas ranselnya dengan sebuah buku tulis, drawing book, sebuah pulpen, dan sebuah drawing pen. Via berangkat ke sekolah. Via lupa kali ini ia tak membawa kendaraan satu pun.

   Lalu, ia teringat sesuatu hal. Motor kesayangannya sedang dibengkel dan itu sebuah keuntungan karna jarak bengkel dan apartemennya tidak terlalu jauh. Via segera berlari. 10 menit Via sampai di depan bengkel itu. Masih tutup. Oh tidak cobaan apa lagi tuhan. Via putus asa. Via duduk didepan bengkel itu. Ia menyerah.

TIN.. TIN..

   Via mendongakkan kepalanya. Ia melihat motor ninja hitam didepannya. Lalu, segera ia bangkit. Lelaki yang berada diatas motor itu segera membuka helm yang ia pakai. Lalu, ia tersenyum ke arah Via. Laki-laki itu lagi.

   Ngapain dia disini? Batin Via.

   "Lo mau kemana?" Tanya lelaki itu.
   "Sekolah." Lalu, lelaki itu melihat dandanan Via dari atas kebawah.
   "Hmm.. lo yakin mau ke sekolah?"
   "Iya, ribet banget idup lo. Ngapain lo kesini?" Ucap Via sinis. Lelaki itu terkekeh.
   "Mau bareng atau mau nunggu nih bangkel buka?"
   "Nunggu bangkel buka."
   "Yakin? Bukannya jam 8 loh."
   "Iya." Via kembali memandangi bengkel itu. Apakah ia harus nunggu sampai jam 8? Entahlah.
   "Yasudah kalo lo nggak mau gue nggak paksa. Tapi, lo pasti dihukum 2 kali lipat." Via menimbang-nimbang.
   "Oke. Gue ikut lo." Ucapan Via mampu membuat lelaki itu tersenyum.
   "Ayo naik."

   15 menit kemudia Via sampai digerbang sekolahnya. Dan lucunya lelaki itu ikut memarkirkan motornya diparkiran sekolah Via. Via bingung. Namun, ia tak peduli. Via segera memasuki kelas dan meninggalkan lelaki itu.
 
   "Makasih, kalo lo mau tau ruang kepsek tanya aja sama yang lagi lewat." Ucap Via sambil terus berjalan tanpa menoleh ke arah lelaki itu.

   Via melangkah ka arah koridor kelasnya dan segera masuk kedalam kelasnya. Sesaat Via masuk semua terdiam. Semua memperhatikan Via dari atas kebawah. Ia memakai kemeja lain, bukan kemeja yang dipakai untuk hari senin biasanya, tidak memakai rok, namun ia memakai celana, jogger lagi, tidak memakai kaos kaki, tidak memakai sepatu hitam, melainkan sepatu berwarna abu-abu, satu lagi Via tak memakai dasi dan juga sabuk. Lengkap. Dan tinggal menunggu dihukum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Do You Miss Me? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang