10

113 3 0
                                    

   "Sedingin apapun dirimu, sekuat apapun hatimu, dan sebesar apapun perjuanganmu ketika kau sudah dipertemukan dengan sebuah ikatan yang bernama cinta luntur sudah semua keegoisanmu."

~Natasya Olivia

¤¤¤

   "Back to earth." Suara dingin meruak ke seluruh penjuru ruangan.

   Terlihat siluet seseorang dari arah pintu ruangan. Dengan samar-samar bayangan seseorang itu mendekat ke arah Via. Karna wajah orang itu samar-samar Via belum mengenalinya. Namun, suara seseorang itu sangat familiar ditelinganya.

   Dengan setengah sadar dan setengah tak sadar Via mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyadarkan dirinya. Sadar bahwa orang itu Rangga, Via langsung memalinglan muka.

   "Tchh.. lo ngapain sih ganggu gue lagi. Sana lo. Ketiban sial mulu gue kalo ama lo terus." Ucap Via sinis.
  
   Sayangnya, Rangga tak mengindahkan ucapan Via. Ia malah menghapus jarak diantara mereka.

   "Lo gak suka?" Ucap dingin Rangga denga nada datar.
   "Iya, gua gak suk--" belum selesai Via berbicara, Rangga memotong pembicaraannya.
   "Bukan urusan gue." Ucapnya lagi.

   Iihh.. kok lo kalo banyak ngomong nyebelin ya, kunyuk? Dasar onyet. Batin Via.

   "Kalo udah kunyuk gak usah dikasih onyet juga." Ucap seseorang disebelah Vis dengan nada datar, tapi maknanya ngejleb banget.

   "E--e--eh.. gua dari tadi gak ngomong apa-apa. Kok lo?" Tanya Via penasaran.

   "Tadi lo ngomong, bo."
   "Bo? Apaan tuh?"
   "Kebo."

   Raut wajah Via berubah seketika. Ia jengkel.

   "Eh,, mending lo diem aja ya.. sumpah. Gue lebih mending lo diem, dingin ama cuek, dari pada bawel kek gini. Nyebelin tau gak."
   "Bodo."
   "Sumpah omongan lo gak sama kek muka lo. Berbanding TERBALIK."
   "Bocah."
   "Lo gak suka." Tanya Via.
   "Gua gak perduli." Ucap Rangga dingin nan datar.

   Mendengar ucapan Rangga, membuat Via mendengus sebal dibuatnya.

   "Pintu keluar ada disebelah sana, lo bisa lihat kan?" Tak lama di jawab sebuah anggukan oleh sang empunya.

   "Hmm.."
   
5 menit..

10 menit..

   Hening mulai menyelimuti ruangan dan canggung mulai menyelimuti keduanya. Akhirnya, Via mulai berdehem untuk mencairkan keheningan dini hari itu.

   Dengan alibi mencari handphone miliknya yang nerada diatas nakas ia menolehkan wajahnya kearah tepat dimana Rangga berada disitu.

   Dan tanpa siapa saja duga, Via yang niat awalnya mencari handphone kesayangannya malah berhenti mencari ketika ia melihat wajah Rangga damai dan tenang saat membaca buku yang dipinjamnya.

   "Udah puas ngelihatin guenya?" Tanya seseorang yang ada didepannya.
   "A--a--apaan sih, siapa juga yang ngeliatin lo?" Alibi Via.
   "Siapa?" Tanya Rangga balik.
   "Loh kok balik na--" belum sempat Via menyelesaikan pembicaraannya sudah dipotong duluan oleh Rangga.
   "Yang nanya."
   "Ih.. Rangga lo kok makin kesini makin ngeselin sih?"
   "Gua dari tadi diem disini."
  
   "Goblok lo ilangin deh, Ga."

   "..."

   "Rangga, gua ngomong ama lo ya."

Do You Miss Me? [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang