part 6

7.1K 565 13
                                    

⚠⚠Warning!
Typo bertebaran!!!

~Happy reading~

********************

"Apa kau sudah menemukannya?"

"Huft, apa tidak ada kosa kata lagi yang bisa kau gunakan?, bersabarlah aku sedang berusaha!"

"Apa sudah selesai? "

"Bersabarlah Ali!! Gadis itu sedikit sulit dicari!"

Tak ada balasan hanya dengusan yang terdengar. Setelah acara melepas rindu. Ali memaksa Iky untuk mencari tahu tentang Prilly. Yang keberadaannya seperti di telan bumi. Hampir setiap lima menit sekali Ali menanyakannya kata yang sama pada Iky. Dan itu sukses membuat Iky geram. Tak dapat di pungkiri di wajah datar nya Ali menyimpan kegelisahan. Entah apa yang membuatnya gelisah. Yang pasti ia ingin mendapatkan informasi secepatnya!!.

"Gotcha!, huh akhirnya aku menemukanya" ujar Iky puas.

Ali mencondongkan tubuhnya kedepan guna memperjelas penglihatan di computer depen. Ali mengerutkan dahinya bingung dengan apa yang ia baca. Kepalanya memutar kearah iky di samping.
Ali memandangnya tajam, meminta kejelasan.

"Apa? Memang benar itu yang aku temukan" balas Iky polos. Dan tersenyum alakadarnya.

Degh!

Entah kenapa jantung Ali berdetak lebih cepat dari biasanya. Iya percaya pada Iky, tapi apa bisa ia percaya, sedangkan hatinya menyangkal?. Dirinya entah kenapa diselimuti rasa takut tak berdasar. Pria berjaket itu mengusap wajahnya kasar ia gelisah sendiri, Iky yang melihat ke gelisah Ali tersenyum penuh arti.

"Tak usah cemas, besok kita kunjungi dia!" ucap Iky tenang menepuk bahu Ali lalu bangkit dari duduknya. Tak ada balasan dari Ali ia hanya melirik sekilas Pria mesum yang mmbantunya mencari informasi tadi.

Ali memandang dingin komputer yang memperlihatkan alamat yang ia cari! Tapi_ sungguh bukan ini yang ia harapa kan. Ali menggelangkan kepala mengusir pemikiran - pemikiran anehnya. Ia akn kesana besok tekad Ali bulat. Ia akn menerima apapun yang ia dapat!.

********************

"Heh! Kau tuli?, ayoo banguunnn!!"

Gadis kucel yang tengah mengantuk berat itu terpaksa berteriak begitu nyaring. Ia tak perduli akan diseret satpam karna mengganggu pasien yang beristirahat. Niatnya mulia ia hanya ingin membangunkan kebo centik semacam Sepupunya yang tengah bergelut nyaman disofa empuk sedangkan dirinya harus rela terlelap disofa hitam yang kerasnya minta ampun.

"Yyaaa tuhan aku tidak menyangka memiliki sepupu seperti dia!" gadia itu menggeram tertahan.

"Nadiaaa carolineee!!!" kembali Maida berteriak nyaring. Wajah putihnya merah padam karna tak kuasa menahan amarah yang sudah membumbung tinggi.

"Berisik, aku sudah bangun!" balas Nadia serak khas oranv bangun tidur. Nadia mendongak melihat orang yang membangun knnya. Lalu Terdengar helaan nafas jengah dari Maida.

"Santai sekali kau!, kau tau suara ku habis karenamu" Maida mancak mancak pada kakaknya. Ia begitu tidak terima melihat Nadia yang begitu santai, seolah suara titisan celine dionnya hanya angin berhembus belaka.

"Apa aku ada menyuruhmu menghabiskan suaramu Maida? " Nadia membalas tenang. Tak lerlu tersulut emosi hanya untuk menghadapi Maida. Lalu tanpa sepatah kata Ia beranjak dari sofa empuk itu dan berhenti pada ranjang Pasien tempat Prilly terlelap semalaman. Irisnya memandang peuh kasih dan cinta pada wajah lugu Prilly kala tertidur. Namun begitu disesallinya hati adiknya ini jauh bertolak belakang.

KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang