Part 21

2.7K 207 81
                                    

___________________________
___________________________

Prilly tidak terlalu terkejut saat tahu Ali menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama dipagi buta, ia sadar pria itu masih merasa bersalah padanya atas kejadian semalam, namun jujur Prilly sama sekali tidak menyalahkan Ali. Ia sudah dapat menebak kejadian tadi malam pasti akan terjadi.

"Berani sekali bocah sialan itu datang kemari setelah memulangkanmu dalam keadaan tidak baik semalam!" Nadia berang.

Prilly mencekal pergelangan tangan Nadia yang hendak mencaci maki atau bisa jadi memukuli Kingnya.

"Jangan berani berani menyentuhnya" jeda sebentar "atau kau juga akan mengalami kematian menyakitkan seperti teman temannya!" lanjutnya dingin.

"Kau ingin menyakitiku..." jeda "...hanya karna pria bangsat itu?, kau Gila!" sambungnya ber-api api.

"Kenapa tidak?, dibandingkan dirimu aku lebih menyayangi kingku!"

"Tch, dasar gadis Bodoh!"

"Terserah kau mau mengatakan apa padaku, aku tidak perduli!"

"Sayang yang kau ucapkan Itu hanya sebuah ambisi yang tidak berarti, bukan cinta yang kau junjung sampai ini!"

Setelah mengatakan ungkapan menusuk itu Nadia berbalik pergi meninggalkan Prilly yang mematung mencerna perkataannya.

"Sudah banyak nyawa yang jatuh karna dia, mustahil ini bukan sebuah cinta!"

Prilly menarik nafas, ia harus terlihat biasa saja didepan Alinya, dan suhu tubuhnya yang panas ini tidak boleh diketahui kingnya.

Ceklek!

Ali dan Prilly hanya mampu membisu setelah bertatap muka, Prilly menundukkan pandangnnya ia tak tahan denga sorot mata sendu yang Ali arahkan padanya.

"Maafkan Aku" setelah lama terdiam Ali berucap pelan penuh penyesalan.

"Sudah ku katakan kau tidak bersalah"

"Tapi aku merasa bersalah"

Prilly mengangkat kepalanya "Bagaimana bisa kau merasa bersalah, pada sesuatu yang bukan salahmu Hmm...?"

Manis sekali Prilly saat menatap lembut wajah Ali.

"Bukannya sudah jelas, keadaan burukmu tadi malam itu akibat perbuataanku?"

"Jangan mencoba untuk mengeluarkan aku dari rasa bersalah Prilly" imbuh Ali tegas.

Tanpa sadar Prilly menggigit bibir bawahnya "lalu kau ingin apa?"

"Biarkan aku membahagiakan mu dengan caraku"

Prilly menahan nafas.

"Apa yang akan ku lakukan?"

Ali tersenyum tipis "Apapun yang bisa menebus rasa bersalhku"

Prilly tidak membalas, semburat merah muda itu ia biarkan saja bertengger dipipinya Prilly ingin Ali tahu bahwa ia tengah tersanjung saat ini.

"Sudahlah, lebih baik kita berangkat sekarang"

Ah lagi lagi Ali menarik tanganku ujar Prilly dalam hati.

-------------------

"Mereka bersama?, rasanya aku tidak percaya ini!"

"Tadi malam aku melihat mereka"

"Mungkin mereka sepasang kekasih?"

"Aaaa gw gak Ikhlas!"

Ali dan Prilly berangkat bersama, sering tetangkap basah saat berdua, dan masih banyak lagi yang pasangan es batu itu lakukan. Jadi tak heran banyak murid yang masih terkejut melihat kedekatan mereka yang terbilang dulunya tidak pernah dekat itu.

KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang