Part 25

2.7K 257 31
                                    

My account Instagram; @nnaddiaaulia_
https://www.instagram.com/nnaddiaaulia_/

-kali aja ada yang mau kenal aku lebih, nanti aku juga bakalan Post hal hal tentang KING disana, jangan spam dan tanya ttng hal Pribadi yah... Cukup sekedar tahu saja.

Saya tidak memaksa untuk memfollow, sungguh!

___________________________
___________________________

"A...aku~"

"Aku tidak percaya kau tega melakukan ini semua"

Ali memandang penuh kekecewaan, Ali tak menyangka gadis yang akan dijadikan ia Pilihan ternyata menyimpan sifat membunuh yang begitu mengerikan. Tatapannya beralih pada gadis yang terkapar tak berdaya dipojok ruangan. Ali mengeram marah melihat darah dan lebam membanjiri tubuh ringkih Hana disana.

Brak!

Buku buku jari Ali memutih, Hatinya sangat marah. Dirinya tertelan didalam kekecewaan mendalam. Ia frustasi memikirkan situasi yang dialaminya, tak luput Ali berharap bahwa kini ia hanya berhalusinasi. Hatinya menolak keras bahwa Prilly adalah pelakunya!.

"Apa salah gadis itu, sehingga kau tega melakukan ini semua?" Tanya Ali tak habus pikir.

Bagai tertusuk ujung katana tajam tak kasat mata, hati Prilly pedih karna Kingnya begitu kecewa padanya. Begitu memendam amarah yang sulit ditunjukan dari mata teduh Alinya.

Prilly sudah memperhitungkan Hal serupa ini pasti terjadi, tapi Ia tak pernah menduga akan secepat ini. Terlalu dini untuk menjauhi Kingnya itu, tak ada ikatan, tidak punya komitmen untuk dijadikan pertahanan ke-tidak berakhirnnya Prilly dan Ali.

"JAWAB PRILLY!"

Ali tak ingin marah tapi keadaan mendesaknya untuk marah.

Bahu Prilly bergetar, ketakutan pertama yang dialaminya semasa hidup didunia.
Ia menghela nafas berat, matanya bergerak cepat menghindari tetesan asin yang mendesak ingin jatuh.

"Tidak ada Salah" Jawab Prilly tenang.

Ali terbelalak tak percaya, Lelucon macam apa ini!, tidak lucu sama sekalai. Ia meraup kasar wajahnya, Ali merasa bodoh karna hanyut begitu saja dengan wajah malu malu palsu yang ditunjukan Prilly selama ini. Menentukan pilihan begitu saja, tanpa berusaha menggali kehidupannya lebih jauh lagi.

Tuhan!, Ali benar benar kecewa.

"Kau Gila!" seru Ali pedas, sebelum menghampiri tubuh tak berdaya Hana dan mengendongnya dengan perasaan tak karuan. Ia meringis melihat lebam dan darah ditubuh Hana yang tak terhitung jumlahnya. Lalu melirik Prilly yang berdiri kaku dengan tatapan sulit diartikan.

"Kau akan menerima akibatnya!, Asal kau tahu, Prill. baru saja aku berfikir kau adalah wanita pilihanku, mempercayai hatiku sepenuhnya untuk kau genggam..."

"...tapi, bahkan belum sempat terucap kau sudah lebih dulu menjauhi pilihan hatiku" Bicaranya pelan, namun terasa ngilu disetiap katanya.

Ali berbalik sambil mempererat bopongan pada tubuh Hana, bukan karna ingin menghindari. Ali hanya tidak tega melihat lelehan banyu mata dari gadis yang sudah mulai menyusup masuk dihatinya.

"Aku kecewa"

Ali berkata pelan, namun masih bisa didengar, Ali berjalan menjauh, meninggalkan Prilly seorang diri yang tengah menatap nanar pungungnya. Prilly terduduk tak berdaya diruangan kosong penuh debu itu.

"Apa aku salah mempertahankan sesuatu yang berharga untuk ku?" Prilly mendongak, tetes demi tetes berjatuhan dipelupuknya.

"Aku hanya ingin bahagia, walau hanya berdua dengan king yang bahagia dengan pilihannya"

KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang