Part 9

1.3K 123 3
                                    

Fatma's POV

Ya Allah.. Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Aku lelah menangis, tapi aku sulit berhenti menangis. Bahkan aku tak percaya kalau dia tiada. Ah aku merasa bodoh. Dia selalu bisa membuatku merasa bodoh. Membuatku merasa malu.

Ya Allah.. Jadi begini alurnya ? Jadi begini alur hidupku ? Nanti apalagi ? Ujian apalagi yang harus kulalui ? Apa aku butuh banyak air mata lagi ?
Ya Allah.. Engkau selalu menguji hambaMu sesuai kemampuannya.. Tapi bukankah sudah jelas bahwa aku tak mampu mengahadapinya ? Bukankah sudah jelas ?

Aku sudah kehilangan orang yang aku sayangi. Awalnya bunda, lalu Mas Ridwan, setelah itu Faqih. Dan sekarang ? Gus Zahid yang memintaku untuk menunggunya saja kini tiada. Sekarang aku harus menunggu siapa, Yaa Rabb ?

Astaghfirullah.. Bahkan aku sekarang merasa menjadi hamba yang paling hina dihadapanMu. MenyalahkanMu atas alur cerita yang telah Engkau buat sedemikian rupa.
Ya Allah. Entah aku tak tau. Satu demi satu motivasi di hidupku hilang. Bahkan aku tak yakin apakah aku masih cukup kuat untuk melanjutkan perjuanganku menghafal Al-Quran. Apa aku berhenti saja, Ya Allah ? Aku kehilangan semangatku. Aku kehilangan bahagiaku.

Ya Allah sampai kapan aku menyalahkan Engkau atas semua yang terjadi ? Aku bahkan tak tau mengapa ini terjadi. Aku bahkan tak mengerti mengapa aku seperti ini.
Aku lelah, Yaa Rabb. Aku lelah seperti ini. Kehilangan demi kehilangan selalu datang kepadaku. Setelah ini siapa ? Apa aku akan kehilangan diriku sendiri?

Astaghfirullah. Berapa banyak caci makiku terhadap Engkau ? Padahal Engkau selalu memberiku penawar yang indah.
Ya Rabbii.. Engkau selalu memberi kejutan di setiap episode hidupku. Engkau selalu memberi yang lebih baik dari yang aku rencanakan.
KepadaMu, Yaa Allah.. Aku menyerahkan bagaimana alur hidupku selanjutnya. Apakah aku akan bahagia atau tidak, aku tak tau.. Apakah aku akan menangis lagi atau tidak, aku tak mengerti..

Duh, Allahku.. Sekali lagi aku bersimpuh di tengah hening malam ini.. Akan kujadikan Al-Quranku sebagai teman hidupku. Karena aku tau, Al-Quranku tak pernah meninggalkanku. Al-Quranku tak pernah Engkau ambil dariku.

Aku cinta padaMu, Yaa Rabb.. Sama seperti aku cinta pada firmanMu..
Aku akan tetap berjuang, menjadi penghafal Al-Quran seperti Gus Zahid..
KepadaMu, Ya Allah.. Aku serahkan cintaku, harapku, dan alur hidupku..

***
Halo.. Assalamualaikum.. Sekali-kali publish sedikit ya, wkwk..
Selamat malam minggu.. Jangan lupa ngaji dulu ya sebelum malam mingguan.. Biar malmingnya barokah..
Vote dan commentnya jangan lupa..
Nantikan kelanjutannya..

L-Safina

#2. Nantikanku di Batas WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang