8. Bully

4.3K 192 11
                                    

Angelica POV

Sudah satu minggu semenjak kejadian Kak Adri mengklaim aku sebagai pacarnya. Kalau tidak salah Kak Adri mengklaim aku sebagai pacarnya pada hari kamis dan sekarang hari Jum'at.

Tidak ada kejadian apa-apa kecuali saat aku posting foto atau melewati koridor suka ada saja yang berbicara atau komen yang tidak enak tapi aku menanggapi dengan biasa saja.

Sekarang aku sedang berjalan sendiri di koridor menuju kelasku, aku jalan sendiri karena Kak Adri sedang buru-buru menuju kelasnya, tapi aku merasa risih banyak orang yang melihat ku dengan tatapan yang entah lah berbeda dari biasanya tapi aku mencoba untuk mengabaikannya saja.

Sampai di kelas aku melihat teman-teman sudah masuk semua kecuali para sahabatku tidak ada di kelas hanya ada tasnya saja, tapi aku heran kenapa semua menatapku dengan tatapan ada yang cemas ada yang menggambarkan kalau dia bahagia melihatku.

Tiba-tiba saat aku melewati pintu yang entah aku merasa menendang sesuatu jadi aku melihat kebawah seketika aku merasa basah kuyup saat aku melihat keatas ada sebuah ember yang menggantung di atas pintu. Aku melihat sekelilingku untuk mencari siapa pelakunya tapi aku tidak menemukannya.

Aku melihat kelas para perempuan yang aku kira para fans Kak Adri mencoba menahan tawa. Tiba-tiba ada yang tertawa sangat kencang di belakangku saat aku menoleh ternyata si nenek sihir a.k.a Milli dan dayang-dayangnya aku yakin dia lah pelakunya.

"Hahahahaha itu belum seberapa dengan rasa sakit yang gue rasain saat lo ngerebut Rian dari gue" ucapnya. Aku ngerebut Kak Adri dari dia? Bagaimana aku rebut Kak Adri kan Kak Adri kakak aku sendiri ngapain aku harus rebut Kak Adri dari dia segala.

"Aku? Rebut Kak Rian?" tanyaku sambil menujuk diriku sendiri.

"Iya lo lah emang siapa lagi? Hah?" ucapnya dengan marah. Aku rasa dia lupa kalau aku ini adiknya tapi biarlah sabodo teuing *bodo amat*

"Tapi Kak Rian dia bilang gak ada hubungan apa-apa sama kakak jadi aku gak ngerebut Kak Rian dari kakak dong" ucapku buat dia malu seru kali ya tapi menurutku sih dia gak ada rasa malu sama sekali. Tapi aku lihat wajahnya memerah sepertinya dia malu. Dia dengan dayang-dayangnya pun pergi tak lama setelah Milli dan dayang-dayangnya pergi datanglah para sahabatku dengan raut wajah khawatir melihat aku basah kuyup seperti ini.

"Ya ampun Angel kenapa kamu bisa basah kuyup gini?" tanya salsa

"Di kerjain sama orang yang suka sama Kak Adri" ucapku lalu memasuki kelas bersama ketiga sahabatku.

"Manda mending lo ganti baju dulu deh daripada nanti masuk angin!" suruh Angga

"Tapi gue gak bawa baju ganti, gimana gue mau ganti?"

"Pake baju olahraga aja dulu lah seragamnya jemur di rooftop aja"

"Yaudah deh. Sit anterin gue ganti baju" aku dan Siti pun menuju loker dan aku mengambil baju olahraga lalu segera menggantinya di ruang ganti dan bajuku yang basah aku jemur di rooftop yang memang ada seperti tempat untuk menjemur yang sengaja di pasang oleh anak-anak nakal untuk menggantung baju mereka.

Aku meninggalkan bajuku di rooftop karena bel sebentar lagi berbunyi dan biasanya kalau jam pertama atau jam kedua tidak akan ada yang bolos.

Dan untungnya cuaca pagi ini cerah dan ya lumayan untuk menjemur bajuku agar cepat kering.

^_^

Saat sampai di kelas untung saja guru belum masuk jadi aku dan Siti aman tidak akan kena omel. Tak lama kemudian guru matematika pun masuk.

"Amanda kenapa kamu memakai baju olahraga, sedangkan sekarang pelajaran matematika?" tanya Bu Dina -guru matematika-

"Emmm.... Jadi tadi saya ke kamar kecil dulu dan tanpa sengaja saya tersiram sendiri jadi baju saya basah dan saya jemur di rooftop. Gak papa kan bu pakai ini dulu?" jelasku dan sekalian meminta izin untuk memakai baju olahraga untuk sementara. Bu Dina pun mengangguk setuju membuatku bernafas lega.

"Baiklah. Apakah sudah berdo'a?" tanya Bu Dina kepada semua murid.

"Belum" jawab semua kompak.

"Ketua kelas pimpin do'a" setelah selesai berdo'a kami semua fokus menatap ke depan tepatnya fokus menatap papan tulis yang berisikan tentang materi yang semua berisikan angka-angka.

Tak terasa waktu berjalan cepat setelah belajar matematika aku meminta antar Siti untuk menemaniku ke rooftop.

"Sit anterin gue lagi yuk" ajakku dan Siti pun langsung berdiri

"Njel siapa sih yang jahilin lo pagi-pagi?" tanya Siti

"Lo tahu 3 cewek yang dandanan nya yaa yang kaya tante-tante?" tanyaku balik

"Iya gue tahu, itu kakak kelas kan? Kalo gak salah ketuanya namanya Milli. Atau jangan-jangan yang jahilin lo itu si Milli-Milli itu?"

"Yaps tepat sekali si nenek sihir itu yang jahilin gue untung aja badan gue kebal gak gampang sakit" ucapku membenarkan dugaa Siti.

"Gila tuh cewek" gerutu Siti

"Emang gila" balasku. Tak terasa kami sudah sampai di rooftop baju aku pun sudah kering.

Setelah berganti pakaian aku dan Siti kembali ke kelas.

Sampai di depan kelas aku merasa heran kenapa kelas begitu ramai, apa mungkin gak ada guru? Ntahlah.

"Ehh Sit tumben kelas rame gak ada guru gitu ya?" tanyaku kepada Siti

"Bisa aja sih gak ada guru, syukur deh gue bisa tidur" ucap Siti

"Tumben lo tidur di kelas biasanya juga nggak pernah" ucapku. Aneh saja biasanya kan Siti tidak pernah tidur di kelas paling sekali-kali lah.

Dan ternyata kelas memang sedang tidak ada guru dan tenyata lagi guru sedang ada rapat kemungkinan sampai istirahat. Kami pun duduk di bangku masing-masing tapi masih melanjutkan obrolan yg tadi.

"Malem gue tidurnya jam setengah 12 jadi yaaa sekarang gue masih ngantuk" jelasnya.

"Lah tumben lo tidur jam segitu biasanya aja jam 8 lo udah teler" olok ku.

"Gue ngedengerin nightmare. Lagi pingin denger gue"

"Gayaan lo dengerin nightmare palingan  headset dimana lo nya dimana"

"Hehe tahu aja lo" ucapnya sambil menunjukan deretan giginya yang rapi. "Udah ah gue mau tidur" ucapnya lagi dan aku tidak bisa apa-apa, lebih baik aku membaca novel saja lagian si Angga atau pun si Salsa gak ngajak ngobrol dari pada bosen mending baca novel.

Sedang asik-asik nya membaca novel ada yang mencolek bahuku dari samping. Aku abaikan saja palingan itu si Angga. Aku pun masih fokus terhadap novelku.

Bukannya kapok aku abaikan Angga malah makin menjadi-jadi. Aku pun jadi kesal dengan ulahnya yang gak mau diam dan terus mengganggu.

"Apaan sih Ngga ganggu tahu gak?" ucapku marah kepada Angga. Akhirnya kekesalanku meledak karena tidak tahan dengan kelakuan Angga

"Gak ada apa-apa. Gue bosen aja gak ada temen ngobrol pada sibuk semua. Lo lagi baca novel, Siti dia lagi tidur, Salsa ahhhh gue gak biasa ngomong sama dia gak seru lagian dianya juga lagi sibuk sama hpnya" jelas Angga. Hahaha kasian juga dia tidak punya teman ngobrol.

"Gue lagi males ngomong Ngga mending lo tidur aja kalo lo bosen, nanti istirahat gue bangunin deh kita ke kantin bareng. Oke?" ucapku. Angga pun hanya mengangguk.

Setelah itu Angga langsung merebahkan kepalanya di tangannya yang di lipat dan langsung terlelap di atas meja.

Aku pun kembali membaca novel yang sempat tertunda karena gangguan dari Angga.

^_^

TBC

Yeee akhirnya part ini beres juga
Vote and komen ya jangan jadi pembaca gelap doang hargain lah dikit karya aku ini 😢😢

Mulmed itu Angel sama Angga yaa

Sekalian mau nanya cara download subtitle gimana? Minta link nya. Yang tau komen plisss

04-02-17

Angel {Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang