Ardiansyah POV
Gue membuka mata ketika suara azan subuh sayup-sayup terdengar oleh gue.
Gue duduk di sisi ranjang untuk mengumpulkan nyawa. Setelah nyawa terkumpul gue membaca doa bangun tidur.
"Selamat pagi dunia" Sapa gue pada dunia. Biasa jomblo gak ada yang ngucapin selamat pagi jadi yaa gitu. Ada deng mbak mbak Alf*ma*t yakali gue harus ke sana demi ucapan selamat pagi doang.
Back to story
Gue segera berjalan mengambil wudhu lalu pergi ke masjid untuk sholat berjamaah. Rajin kan gue.😎
Kurang apalagi coba gue tuh udah ganteng, pinter, sholeh -aamiin-, tapi gaada cewek yang nyantol. Sedih ya hidup gue.😔
^_^
Gue turun dari kamar gue menuju dapur, penghuni perut gue ini udah pada demo minta diisi.
"Ehhh Rian udah bangun?" Tanya mama ketika ia melihat gue.
"Belum mah" Jawabku, mama mengernyit bingung. "Mama tuh nanya nya aneh tau gak, udah tahu Rian udah bangun ngapain di tanya lagi coba" Ucapku.
"Ahahaha iya juga ya" Ucap mama sambil tertawa.
"Hari ini ada kegiatan gak Yan?" Sekarang papa yang nanya. Lahh kapan ada papa kok gue gak lihat ya.
"Ehh ada papa. Papa dari kapan disitu?"
"Kamu ini gimana sih Yan papa disini dari tadi masa gak kelihatan" Ucap papa sambil memberengut. Aahh elah si papa kayak anak kecil aja dah.
"Hehe ya maaf pah gak kelihatan" Canda gue.
"Kamu ini. Hari ini kamu ada kegiatan apa?" Tanya papa lagi.
Gue meletakkan jari telunjuk gue di dagu seolah berpikir. "Hari ini gak ada kegiatan apa-apa kok pah, emang ada apa?"
"Ngga. Itu temenin Riani ke toko buku katanya"
"Ahh males ahh lagian kenapa gak dia aja yang bilang sendiri" Ujar gue.
"Kamu kayak gak tahu Riani saja, dia kan memang gitu" Ujar papa.
"Emang gitu gimana? Masa kalau urusan nyindir menyindir Lica dia jagonya sih" Ucap gue kesal. Gue melihat kearah mama dan sepertinya mama tidak menyukai gue ngomong gitu. Dan objek yang sedang di bicarakan datang.
Gue lihat Riani membisikan sesuatu ke papa, yang papa jawab dengan keras.
"Udah tapi kakak mu itu gak mau. Katanya kamu sendiri aja yang minta" Ujar papa. Oh aku tahu apa yang di bisikan Riani, sepertinya dia menanyakan apakah aku mau mengantar dia atau tidak.
"Emmm bangg" Panggil Riani. Yang gue balas dengan gumaman.
"Anterin Riani ya bang, ke Gramed aku gak ada temen" Pintanya.
"Gak ada temen? Bukannya temen kamu banyak?" Tanya gue sarkasme.
"Mereka lagi pada sibuk bang, anterin ya" Pintanya lagi. Hhh kalau gini gue gak bisa nolak bagaimana pun juga dia adik gue.
"Hemm yaudah, kapan?"
"Nanti siang aja kak, nanti aku bilang lagi"
Setelah pembicaraan itu selesai kami memakan sarapan kami.
^°^
Sekarang gue lagi ada di Gramed dekat BIP menemani Riani.
Daripada gue ngekor dia yang gak tahu mau beli apa dari tadi muter muter mulu, gue memutuskan untuk cari buku yang bisa gue baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel {Selesai}
Teen FictionBagaimana rasanya jika tidak pernah dianggap oleh anggota keluarga? Inilah yang dialami oleh gadis bernama Amanda Angelica. Dia selalu diperlakukan seperti pembantu. Selalu diabaikan, hanya satu dari semua anggota keluarganya yang peduli kepada gad...