10. Sakit

4.7K 187 21
                                    

💞💞💞
"Tapi aku gak bisa kak" dan jambakannya semakin kuat membuatku mendongkak ke atas. Aku tidak bisa mengeluarkan suaraku. Ini sangat sakit rasanya kepalaku akan pecah.

"Lepaskan dia" ucap suara bariton. Sepertinya aku kenal suara ini.

"Rian" lirih Milli. Sepertinya dia terkejut dengan kedatangkan Kak Adri. Bukan saja Milli yang terkejut bahkan aku saja terkejut dengan kedatangan Kak Adri.

'Bagaimana bisa Kak Adri ada di sini. Apa sahabat-sahabatku yang memberi tahu' batinku.

"Ba bagaimana ka kamu bisa ada di sini?" tanya Milli terbata-bata.

"Pertanyaan mu tidak penting. Pertanyaan ku yang lebih penting saat ini." ucap Kak Adri.

"Kamu apakan dia?" tanya Kak Adri sambil menunjuk ke arahku. Tapi ini cengkraman tangan ku di punggung dan tangan yang masih ada di kepalaku. Ya Milli dan dayangnya belum melepaskan yang tadi mereka lakukan kepadaku.

"Begini Rian ini tidak seperti yang kamu fikirkan" ucap Milli. Aku hanya diam karena aku sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit di kepalaku bekas jambakan yang tadi.

"Memang apa yang gue fikirin?" tanya Kak Adri. Aku tahu ini pasti pertanyaan yang menjebak. Kak Adri memang jagonya membuat pertanyaan yang menjebak jadi kalian-kalian semua harus hati-hati.

"Aku tahu pasti kamu fikir aku ngelakuin sesuatu ke pacar kamu, kan? Tapi aku bener gak ngelakuin apa-apa." jelas Milli. Apakah dia tidak sadar kalau sebenarnya dia sudah dijebak oleh Kak Adri. Dari jawabannya saja sudah terlihat kalau dia melakukan sesuatu terhadapku.

"Kata siapa? Gue kan gak bilang apa-apa. Tapi kalau lo udah ngomong gitu berarti lo udah ngelakuin sesuatu ke cewe gue" ucap Kak Adri.

Hahaha skakmat

Milli dan teman-temannya pun gelagapan.

Kepalaku terasa sangat sakit walaupun sudah agak lama jambakan nya terlepas.

Kepalaku pun serasa berputar. Aku tidak bisa lagi berdiri aku mencoba menempel pada tembok agar masih bisa berdiri dan pandangan ku pun sudah mulai agak berkunang.

"Kak Adri" panggil ku lirih tapi mungkin agak keras karena Kak Adri langsung melihat ke arahku dan menghampiriku.

"Ya ampun Lic. Kamu gak papa?" tanya Kak Adri, saat Kak Adri bertanya begitu aku tidak menjawab karena aku tidak mampu lagi bicara.

Aku tidak bisa berdiri karena tubuhku sudah mulai lemas. Aku pun mulai tidak sadarkan diri.

"Kalau sesuatu terjadi kepada cewe gue habis lo" ucap Kak Adti saat kesadaran ku belum sepenuhnya hilang.

^_^

Perlahan aku membuka mataku. Pertama yang aku lihat adalah atap yang berwarna putih. Ku edarkan pandanganku semua serba putih. Aku dimana? Aku mencoba mengingat kenapa aku bisa disini.

Tadi aku sedang di rooftop, Milli sedang menjambak rambutku lalu tiba-tiba Kak Adri datang dan aku tidak bisa mengingatnya lagi. Ahhh apa aku pingsan? Berarti sekarang aku ada di UKS.

Ceklek -anggap suara pintu kebuka-

"Udah bangun?" Tanya seseorang yang tadi masuk ke dalam UKS. "Apa ada yang sakit atau butuh sesuatu?" tanya nya lagi.

"Aku gak apa-apa kak" jawabku. Ya yang tadi masuk adalah Kak Adri.

"Mau di ambilin sesuatu gak?" tanya Kak Adri lagi dengan pertanyaan yang sama.

"Emmm aku mau minum, kak" jawabku. Kak Adri pun mengambilkan aku minum dan membantu ku untuk minum.

"Udah, kan? Gak ada lagi?" tanya Kak Adri yang dibalas oleh ku dengan gelengan kepala.

Angel {Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang