3. Changed Feelings

35 2 0
                                    


Malam yang indah pun datang, dimana langit yang begitu terang dengan bulan dan ribuan bintang diatas sana. Dan malam pun semakin larut, tetapi Diana tidak bisa menutup mata, matanya masih terbuka dan melihat indahnya langit malam ini. Bukan hanya itu saja tapi, dirinya masih memikirkan laki-laki yang tadi siang itu.

"I don't know, bagaimana bisa diriku ini masih memikirkan dirinya, saat pertama menatap matanya itu. Ada apa sebenarnya dengan diriku ini? Kenapa aku terus memikirkan dirinya dan siapakah laki-laki itu? Kenapa dan kenapa sulit untuk melupakan dirinya itu" batin Diana dengan kebingungan yang begitu mendalam

Akhirnya, ia memejamkan matanya juga.

*

Ayam pun sudah berkokok seperti biasanya Diana tidak pernah bangun tepat waktu dan harus dibangunkan dulu baru ia terbangun.

"Honey, wake up, ayo Tommo sudah menunggumu tuh"

"What, sepagi ini bu, baiklah aku segera mandi"

"Kalian berdua sarapan dulu ya"

"Bu tapi, aku kan belum bisa mengendarai sepeda bu, kaki ku masih sakit" keluhnya

"Tenang saja, kana da aku, aku akan memboncengi mu" ujar Tommo dengan cepat.

"Iya, kamu akan diboncengi oleh Tommo"

"Okay, baiklah bu"

*

Akhirnya, mereka pun pergi ke sekolah dengan Diana duduk miring di depan, karena sepeda Tommo dibelakangnya tidak ada dudukannya, dan Diana pun harus duduk didepan

-Tommo POV-

I don't know, kenapa jantung ini berdetak sangat kencang saat berada dalam posisi ini. Aku berusaha untuk terus mengatur nafasku ini. I really love this moments.

"Diana, pagi ini benar-benar indah sekali ya" tanyaku biar tidak terlalu nerves

"Iya, setiap pagi itu benar-benar indah sekali" ujarnya dengan senyumannya yang begitu manis

Dan saat kami melewati rumah yang ibu bilang semalam dan f*ck it's real ternyata orang yang kemarin hampir mengakhiri nyawa Diana, mereka tinggal disini. Dan laki-laki berambut pirang itu ada diluar rumah lagi. Diana pun langsung melihatnya. Dasar benar-benar menggangu pagiku yang indah ini.

-Diana POV-

Saat melewati rumah itu dan ternyata my feel it's right, he lives in here. Saat laki-laki itu berada diluar rumah tatapannya pun sama seperti itu. He really has beautiful eyes, dengan rambutnya yang blonde itu. "Okay stop, ada apa dengan perasaan ku ini, kenapa setiap melihatnya jantung ini langsung berdetak sangat cepat" batinku. Dan kenapa perasaanku jadi berubah gini.

Disisi lain laki-laki itu kelihatan lagi melukis saat ia melihat Diana entah apa yang ia pikirkan.

"Horan, ayo masuk, honey" ujar ibunya

"wait, mam aku lagi melukis pemandangan ini"

Sementara Diana dan Tommo sudah pergi melewati rumah tersebut.

"Oh, ternyata namanya Horan" batin Diana

-Horan POV-

Siapakah perempuan itu kenapa dia menatap ku begitu, perempuan itu mempunyai mata yang sangat indah. Akan ku lukis dirinya. Dan sepertinya kaki perempuan itu belum sembuh kasihan sekali. Mungkin rumahnya juga sekitar sini. Aku ingin sekali menemuinya untuk meminta maaf atas kejadian kemarin. Tapi, setiap aku berpindah tempat rumah mama selalu melarangku buat keluar rumah jauh-jauh. I don't know why? And I really hate this. Tapi, apa pun caranya aku harus menemui wanita itu.

Feel change really quickly with eyes.

Vote and Comment nya ya guys. Thanks.

All The Love. –ydc. 

mohon maaf apabila ada penulisan yang salah dan apabila semua judulnya nanti kurang tepat sama isi ceritanya ya. SORRRYY.. SORRYYYYY...

HOPE YOU'RE ENJOY ;)


Everything Comes Back to You (n.h)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang