6. WANT TO SCHOOL

35 3 0
                                    



-Horan POV-

Semenjak kejadian itu mama benar-benar marah pada ku dan juga pada pembantu ku itu hampir saja bibi kehilangan pekerjaannya gara-gara aku, ya aku tau ini semua memang salah aku. Tapi, kenapa mama sampai mengurung ku di dalam kamar seperti ini, benar-benar menyebalkan, bukan. Aku sangat bingung kenapa mama sangat tidak membolehkan aku keluar rumah, aku ingin seperti anak-anak lain, bersekolah dan bermain bersama teman-teman, sedangkan aku hanya bisa Homeschooling.

Sepertinya seumur hidupku hanya bisa menghabiskan waktu di rumah saja. Selain itu, mama hanya menyuruh ku untuk meminum obat secara teratur. Aku sungguh bingung apa sebenarnya obat yang aku minum hampir selama hidup ku ini. Aku selalu menanyakannya pada mama, tapi ia menjawab ini hanya sebuah vitamin untuk menyehatkan tubuhku ini. Akhirnya, aku menekatkan diriku untuk tidak makan dan meminum obat itu lagi. Aku sungguh kesal karena sudah berhari-hari mama mengurungku di dalam kamar.

Aku hanya bisa memandang langit dari jendela dan memikirkan bagaimana keadaan Ana sekarang, apakah ia sudah baik-baik saja. Selain itu, aku hanya bisa mekulis wajahnya yang indah itu. Dan tiba waktunya untuk makan malam, rasanya bosan seperti aku benar-benar tidak ingin makan dan meminum obat itu lagi. Aku pun masih melanjutkan untuk melukis wajah indahnya Ana.

Tiba-tiba kepala ku menjadi sangat pusing dan aku melihat dari kaca bahwa hidung ku bermunculan darah ini semacam mimisan aku sering mengalami ini, tapi tidak lama kemudian aku pun tidak sadarkan diri lagi dan terjeletak di lantai.

*

-Diana POV-

Aku pun terbangun dan langsung melihat ke arah jam, ternyata aku tidur begitu lama sampai jam 10 an begini. Aku memang tidak bisa bangun tidur sendiri pasti selalu ibu yang membangunkan ku, walaupun ibu tidak membangunkannya biasanya aku paling lama bangun jam 8 an. Ada apa dengan ku mungkin kalau aku tidak bermimpi buruk seperti ini aku akan bangun jam 12 an, kali ya. Aku sambil memegang kepala ku ini yang masih sedikit sakit. Aku pun berpikir sejenak kenapa aku bisa memimpikan hal buruk ini yang terjadi pada Horan. Aku harap ia baik-baik saja sampai hari ini dan semoga mimpi ku ini hanya sebatas mimpi yang buruk tidak lebih.

"Tok...Tok...Tok, apakah anda sudah bangun" sambil mengetuk pintu kamar Diana

"Iya, aku sudah bangun, ayo masuk saja Tommo" ujar Diana yang masih terlihat mengantuk

"Hai, belum puas juga tidurnya? Mukanya masih keliatan ngantuk bangat sih, gimana kabarnya sekarang sudah baik kan kah?"

Mendengar ocehan Tommo membuatnya tambah pusing.

"Iya, Tommo aku sudah baik-baik saja, don't worry" dengan sedikit tersenyum

"Oh, ya aku besok ingin ke sekolah. Bosen bangat di rumah mulu" ujar Diana yang keliatan bete

"Tidak boleh. Kamu tuh harus beristirahat" ujar Tommo dengan nada yang tegas

"Aku rasa sudah cukup beristirahatnya, I want back to School" ujar Diana kembali dengan nada yang percaya diri

"Iya, besok kamu sudah boleh ke sekolah ko" suara yang tiba-tiba datang dan ternyata suara ibunya

Dan seketika mendengar perkataan dari ibunya itu moodnya langsung kembali ceriah

"Yey, iiiibu makasih banyak, I really love you" sambil memeluk erat dan mencium ibunya

"Iya, tapi ingat setelah sekolah langsung kembali ke rumah" perintah ibunya

"Baik, ibuku"

*

-Horan POV-

Setelah sadar dari pingsang kedua orang tua ku sangat khawatir pada ku, terutama mama ia selalu memaksa ku untuk makan dan meminum obat itu, tapi aku tidak akan meminum obat itu lagi! Aku benar-benar sudah bosan dengan hidup ini!

"Sayang, ayolah makan sedikit saja nanti kamu bisa sakit lagi" pintah mamanya

"Tidak, mam aku bosen sekali dengan kehidupan yang aku jalani ini, rasanya aku seperti mayat yang hidup" dengan nada yang pasrah

"Please, Honey don't say it" ujar mamanya sambil menjatuhkan air mata

Aku sungguh tidak tega melihat mama menangis seperti ini, tapi apakah mama tidak kasihan dengan anaknya ini yang hidup dengan kesunyian.

"Ayolah, my boy jangan menyerah begitu, kamu anak ayah yang kuat dan berani" ujar ayahnya yang coba untuk menyemangatkan dirinya

"Dad, mam, aku ingin seperti anak di luar sana bisa hidup bahagia bersama teman-teman dan aku ingin sekali sekolah seperti mereka"

"Tapi, kamu kan bisa bersekolah di rumah nak,"

"Cukup, mam, sudah cukup aku hidup dengan kesunyian ini. Aku ingin mempunyai banyak teman seperti mereka" sambil meneteskan air matanya

"AKU INGIN SEKOLAH DI LUAR SANA" ujarnya kembali

"Tapi....."

"Baiklah ayah akan mewujudkannya, tapi dengan satu syarat kamu akan rutin meminum obat ini lagi" ujar ayahnya yang luluh mendengar perkataan anaknya itu

"Really dad? Iya aku janji akan meminum obat ini lagi" sambil mengapus air matanya dan kembali tersenyum bahagia

"Really boy" sambil meyakinkan anaknya itu

"Yes, thank you so much dad" sambil memeluk ayahnya

"Apakah yang kau lakukan?" bisik mamanya kepada suaminya

"Sudahlah, aku ingin melihat anak kita kembali mendapatkan semangat hidupnya"

"Iya, kau benar juga" sambil menaruh kepalanya dibahu suaminya

Akhirnya, Horan bersekolah ditempat Diana dan Tommo bersekolah. Apa yang terjadi selanjutnya ya.......

Penasaraan yuk Vote and Comments

All The Love. –ydc 


Everything Comes Back to You (n.h)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang