maaf, ngepost nya lama bangat yaa. ini next story .........
Sudah empat hari setelah perancanaan Horan untuk bertemu Diana tidak membuahkan hasil, karena mamanya yang sangat khawatir pada dirinya menyebabkan ia tidak bisa keluar rumah. Akhirnya, ia menemukan hari yang sangat tepat dimana orang tua nya harus pergi keluar rumah, karena urusan pekerjaan. Tapi, ada satu penghalang lagi yaitu pembantunya. No Promble bagi Horan.
"Bi, aku bosen di rumah terus, aku mau keluar, bibi mau mengantar aku atau tidak, atau nggak aku jalan sendiri aja ya,"
"Eh, jangan den nanti bibi dimarahi oleh mamanya aden" ujar bibi dengan rasa takut
"Aku janji tidak akan ketahuan kok, ayolah bi, rumahnya tidak jauh, disebrang jalan sana, please bi" ujarnya dengan rasa memohon seperti anak kecil.
"Baiklah, bibi akan mengantarnya tapi, janji ya cuman sebentar"
"Terima kasih bi, ayo kita keluar sekarang" dengan rasa gembira.
*
Sesampainya di rumah Diana, ternyata Diana dan Tommo sedang mengerjakan PR bersama. Pintu pun berbunyi. Tok tok tok.
"Siapa ya, coba biar aku liat dulu," ujar Diana
Setelah membuka pintunya Diana pun terkejut ternyata yang ada dibalik pintu itu, cowo yang ada dipikirannya itu.
"Hi, bo-boleh aku masuk" ujar Horan dengan nada yang gugup
"Oh, course. Silakan"
"Di, siapa itu?" tanya ibunya
Setelah melihat siapa yang datang dan ternyata dia itu orang yang hampir menabrak Diana, sekaligus dia orang baru disini. Tommo pun segera menanyakannya.
"Hey, mau apa kamu kemari" ujar Tommo dengan nada yang kesal
"Sebenarnya, aku kesini ingin minta maaf pada kalian semua, aku ingin mewakili mama ku untuk meminta maaf kepada kau (Diana)" sambil menundukan kepalanya
"Oh, iya sudah tidak apa-apa nak, ayo sini duduk dulu, ibu akan bikini kalian cemilan. Oh ya ngomong-ngomong siapa nama kamu nak?" tanya ibunya Diana
"Nama saya Horan"
"Asal kamu dari mana dan kenapa pindah ke Doncaster?" tanya ibu kembali
"Aduhh, ibuku benar-benar seperti wartawan banyak tanya" batin Diana dan sambil memutarkan bola mata nya
"Asal dari Mullinggar, Irelandia, keluarga ku kesini karena ada urusan pekerjaan dan Doncaster bukan kujungan pertama sebelumnya kami sudah berpindah-pindah tempat terus, ya aku tau ini seperti kucing yang selalu berpindah-pindah tempat tinggal" ujar Horan sambil tersenyum mengeluarkan gigi
Mendengar itu Diana pun ikut tersenyum, tapi lain dengan Tommo yang terlihat sangat kesal.
"Oh, ya what is your name?"
"I am Diana Oliviana Calder, and this my best friend tapi ia sudah ku anggap sebagai kakak ku sendiri Tomlinson, tapi ia biasa dipanggil Tommo"
Ya itulah Diana ia selalu memperkenalkan nama panjangnya itu.
"Oh, panjang sekali nama mu itu, jadi aku panggil kamu apa?" terlihat bingung
"Whatever, tapi aku biasa dipanggil Diana sih"
"Panggil saja dia Oli" ujar Tommo yang keliatan sangat kesal
"Shut up Tommo" sambil memutarkan bola matanya
*
Setelah cukup lama mereka berbicara, Horan pun meminta mereka untuk keluar rumah dan untuk memperkenalkan kota ini lebih dalam lagi pada dirinya.
"Apakah kalian berdua mau mengajak ku untuk keliling daerah sekitar sini?" tanya Horan dengan kelihatan malu
"Oh course" ujar Diana. Tapi Tommo mengatakan "NO" mereka mengatakan itu berbarengan. Tapi ibunya Diana mengizikan mereka untu keluar dengan syarat jangan terlalu lama.
Akhirnya, mereka bertiga pun keluar. Disisi lain pembantunya itu sangat panik karena takut orang tua nya Horan sudah pulang.
"Den, ayo kita pulang nanti mam dan dad aden udah pulang" dengan kepanikannya
"Bi, bibi pulang duluan saja nanti aku menyusul, please please" sambil memohon seperti anak kecil
Dan akhirnya, bibi pun mengalah ia pulang dan membiarkan Horan bermain sebentar. Diperjalanan mengelilingi daerah sekitar rumahnya itu terjadi keheningan yang cukup lama. KRIK.
"Hmm" Diana dan Horan sama mengucapkan
Tommo hanya bisa memutarkan bola matanya itu.
"Silakan kamu dulu ingin mengatakan apa" ujar Horan dengan nada yang nervous.
"Ti-tidak, kamu saja ingin mengatakan apa" begitu pun Diana yang terlihat sangat nervous.
"Diana boleh tidak aku memanggil kamu dengan panggilan Ana? Kan nama kamu Di Ana Olivi Ana Calder?"
"Oh-okay, it's good. Course" dengan jantung yang berdetak sangat kencang
"Apa bangat coba nih, orang caper bangat sama Diana" batin Tommo
Mereka pun terus berjalan sambil Diana menjelaskan beberapa tempat disini, tetapi jalan Horan terhenti sebentar karena ia ingin membenarkan tali sepatunya yang terlepas. Tanpa ia sadari Diana pun langsung melihat kebelakang dan ternyata tak jauh dibelakang Horan terdapat mobil yang melaju sangat kencang.
"HORRRANN,,, Awas" Teriak Diana
And BRAAAAAAAAAAAKKKKKKKKK!!!
Apa yang terjadi ayo?? Penasaran cmon for Vote and Comment guys
All The Love. –ydc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Comes Back to You (n.h)
Fanfiction"Jika sesuatu yang menjadi milik mu telah hilang,tetapi itu semua sudah ditakdirkan untuk dirimu. Semuanya akan kembali kepada mu" "Everything has changed, but just one never change in the world. It's your eyes, How you look me will be same and I ne...