Saat Lissa menghalangi jalannya, ia pun langsung mengambil kacamata Diana dan mematakan gagangnya. Dan menjatuhkannya ditanah. Horan dan Tommo langsung menghampiri Diana
"Lissa, what are you do" ujar Diana yang langsung mengambil kacamata nya di bawah
"HAHAHA..... uuuh Ms.Calder yang malang, sekarang kau tidak bisa melihat dengan jelas lagi deh" ujar Lissa yang langsung pergi meninggalkan Diana tanpa rasa bersalah
"Hey, dasar wanita nggak tau diri" ujar Tommo dengan nada yang sangat kesal
"Kau tidak apa-apa Ana" ujar Horan dengan nada yang panik
"Fine. Tapi kacamata ku" air mata nya pun berkeluaran
"Sudahlah Di, jangan ditangisi nanti aku perbaiki ya. Sini kacamata mu aku lihat" ujar Tommo yang berusaha meredahkan tangisan Diana. Dan Diana pun langsung memberikan kacamatanya
"Ayo boys, aku ingin sekali menghirup udara segar di taman" ujar Diana yang langsung menghapus air matanya
*
Sesampainya di taman Diana pun mengasih tahu Horan bahwa ada satu pohon besar yang special disana. Satu pohon itu terdapat lambang persahabatan antara Diana dan Tommo. Di pohon itu tertulis 'THE BEST FRIEND FOREVER, DIANA TOMMO' dan di pohon itu juga terdapat ayunan yang cukup besar, ayunan itu biasa dinaiki oleh Diana dan Tommo.
"Horan lihat disini, ini pohon yang berarti bagiku dan Tommo. Karena sekarang kamu sudah menjadi teman kita, aku akan mengukir namamu juga disini ok" jelas Diana yang sambil mengukir nama Horan
"Wow, disini benar indah sekali ya" ujar Horan
"Pastilah aku dan Tommo seringkali pergi kesini, jika kami punya masalah disinilah tempat ketenangannya." Jelas Diana yang masih mengukir, sedangkan Tommo sedang sibuk untuk memperbaiki kacamata Diana.
"Ok sudah selesai namamu sekarang sudah terukir di pohon ini Horan" lanjut Diana. Pohon itu sekarang sudah tertulis 'THE BEST FRIEND, DIANA TOMMO HORAN'
"Wow, thanks Ana kau mau menjadi temanku" ujar Horan yang jantungnya terasa ingin copot saat berada didekat Diana
"Iya, sama-sama. Lagi pula harusnya aku kali yang berterimakasih, karena orang kaya kayak kamu ini mau menjadi temanku dan Tommo" jawab Diana dengan senyuman dan sedikit nervous
"Yap, sudah selesai nih Di, maaf ya aku hanya bisa melakukan ini Di" ujar Tommo yang selesai mesolasikan gagang kacamata Diana yang copot tadi menjadi menyatu kembali.
"Tidak apa-apa, Tomlinson setidaknya ini masih bisa digunakan. Thank you so much" jawab Diana yang merasa senang kembali
Disamping itu Horan melihat Diana yang selalu bahagia walaupun badai habis menerpanya tadi. Dari situ Horan berniatan untuk membelikan kacamata yang baru untuk temannya itu. "Gadis itu benar-benar, hebat dia akan tetap tersenyum walaupun badai sedang menerpanya" batin Horan.
Diana pun menaiki ayunan itu. Lagi-lagi pandangan Horan tidak tergantikan terus menatap Diana yang sedang berayun. Diana pun terlihat sangat bahagia menaiki ayunan itu layaknya anak kecil. Dan ia pun menajak kedua temannya untuk duduk bersamanya.
"Boys cmon duduk disini bersamaku" ujar Diana yang sedang duduk diayunan itu. Tommo dan Horan pun langsung duduk disampingnya.
"Uuh senang bukan, bisa menghilangkan semua beban pikiran" tambahnya sambil mengayun dan merangkul kedua temannya
"Aduh stop Hor, jangan salting kayak gini, dia kan teman mu" batin Horan
"Please Tomlinson, jangan bersikap gugp kayak gini, ia kan temanmu sekaligus sudah kau anggap sebagai adik" batin Tommo
"Baiklah, sekarang kau saja yang menaikinya biar aku dan Horan yang mendorongnya" ujar Tommo
"Baiklah, tapi pelan-pelan saja ya"
"Iya Calder"
Mereka berdua pun mendorong ayunannya secara bergantian. Setelah berberapa menit berayun mereka pun memutuskan untuk kembali kerumah masing-masing. Tetapi, Horan mendapatkan darah yang keluar dari Hidungnya dan BRRRRRAKK!!!!!!. Horan pun jatuh kebawah tanah.
"Horan, bangun ada apa denganmu" ujar Diana yang panik dan langsung mengeluarkan air mata
"Tommo bagaimana ini" tambahnya
"Aku juga tidak tahu, lihat hidungnya penuh dengan darah. Apa dia mimisan?" jawab Tommo yang panik juga
"Mungkin. Tapi, apa yang harus kita lakukan sekarang. Mukanya tambah pucat" ujar Diana yang semakin panik
"Ya kau jangan panik, kita bawa ia pulang sekarang. Biar aku yang menggendongnya dibelakangku dan kau bawa tas saja ya" jawab Tommo yang berusaha menaruh badannya Horan kebelakangnya
"Baiklah" ujar Diana yang membawa tas Horan dan Tommo.
Mereka pun jalan perlahan untuk mencapai rumah Horan. Sesampainya disana.
APA YANG TERJADI AYOOO
CMON LEAVE YOUR VOTE AND COMMENT GUYS! THANKS
All The Love. -ydc :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Comes Back to You (n.h)
Fiksi Penggemar"Jika sesuatu yang menjadi milik mu telah hilang,tetapi itu semua sudah ditakdirkan untuk dirimu. Semuanya akan kembali kepada mu" "Everything has changed, but just one never change in the world. It's your eyes, How you look me will be same and I ne...