Part 8

10K 846 18
                                    

'Tidak ada yang istimewa. Hal ini bisa menjadi masa mudamu atau apa pun. Bisa dalam periode waktu di mana sesuatu yang besar terjadi .... namun waktu yang paling indah dalam hidupmu adalah ketika kau jujur ​​dengan hatimu, dan kau menerimanya saat itu.'

.


.
.
.

*Jin Hee Pov

"I want you, Jun Jin Hee"

Aku menelan ludahku dan nafasku terasa tercekat dadanya bergemuruh karenanya saat Jimin menggigit kecil daun telingaku dan mencium pipiku.

Jimin menatapku lamat pandangannya tertuju pada bibirku wajahnya mulai menunduk mendekatiku. Apa dia akan menciumku?

Wangi tubuhnya yang baru aku sadari ini benar-benar memabukkan. Sadar atau tidak aku menutup mataku.

Ddrttt

"Ada apa?" Suara Jimin saat mengangkat panggilan masuk di ponselnya. Saat tiba-tiba saja ponsel ia berdering Jimin menarik wajahnya dan diam-diam ia tersenyum saat melihatku yang masih menutup mata. Bodoh apa yang kau harapkan Jin Hee? Tidak, aku rasa aku terlalu menikmati aroma parfumnya yang beraroma coklat yang bercampur dengan aroma tubuhnya. Perpaduan yang sangat pas. Manis. Aku menyukainya, ini sangat memabukkan.

"Baiklah aku akan segera kesana" Suaranya lagi saat mengakhiri panggilan teleponnya.

Aku mengerjapkan mataku untuk menyadarkan dari kelutnya pemikiranku yang tadi.

"Ayo kita berangkat" Ajaknya dan melangkah pergi.

Sial, kenapa dia biasa-biasa saja saat sudah membuat jantungku hampir meledak.

"Tunggu "

Jimin berhenti dan berbalik menatapku heran.

"Sebenarnya kau ingin membawa aku kemana?" tanyaku sedikit ragu.

"Menemui rekan bisnisku" Jawabnya santai.

"nde? A-aku tidak mau" Aku tidak yakin untuk menemui rekan-rekan bisnisnya, karena aku kurang percaya diri.

"Kenapa? Ini pertama kalinya aku mengenalkan istriku pada mereka"

Istri? kenapa kata-kata itu masih terdengar asing ditelingaku.

"Aku hanya tidak yakin" Aku sedikit menunduk.

"Kau cukup cantik, sudahlah kita tidak punya banyak waktu"

Jimin menarik tanganku untuk mengikutinya. Dasar pemaksa!

Saat berada dalam perjalanan kita terperangkap dalam kesunyian, Ia hanya fokus pada jalan dan aku hanya memandang kearah samping jendela.

"Jangan terlalu gugup" katanya saat kita akan memasuki sebuah gedung yang dimana tempat inilah jutuan kita.

"Hei Park Jimin, lama tidak bertemu" Sapa salah satu orang yang berpakaian rapi sama seperti Jimin dengan suitnya.

"Ya lama tidak bertemu Min Yoongi" Jimin mengulum senyum dan pria itu juga.

"Wah istrimu sangat cantik"

"Terima kasih" Aku tersenyum tipis saat ia memujiku.

"Dimana Namjoon hyung?" Ia melirik keseluruh ruangan.

"Itu dia" Yoongi menunjuk kearah dimana orang yang Jimin maksud itu berdiri.

"Baiklah aku akan menemuinya dulu"

Saat aku dan Jimin berjalan menghampiri Namjoon aku merasa tidak nyaman. Bagaimana tidak? banyak sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan mengintimidasi, terutama mata para wanita yang ada disini. Apa ada yang salah denganku?

TOO BAD BUT IT'S TOO SWEET [PJM Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang